Alo dokter, untuk vasodilatory edema yang disebabkan oleh amlodipine dan nifedipine atau CCB lain sebenarnya merupakan dosen dependant efek. Semakin tinggi kita berikan dosis dari amlodipine, semakin tinggi pula resiko terjadinya vasodilatory edema. Mengapa sih kok amlodipine ini sering sekali terjadi beginian? Karena amlodipine ini half-life nya panjang sekali dok, bisa 35-50jam, sehingga kadar dalam plasma bisa tinggi walaupun dengan bioavailabilitas oral yang tidak terlalu tinggi (seingat saya sekitar 65%). Nah dari situ bila kita sudah mengetahui bagaimana terjadinya vasodilatory edema, maka kita juga bisa menentukan terapi alternatifnya. Apakah amlodipine harus di stop? Sebaiknya distop ya dok, tetapi boleh saja kalau mau melanjutkan dengan mengurangi dosisnya. Bisa digunakan kombinasi dengan low dose antihipertensi yang lain (saya pernah baca ada triple combination dengan telmisartan 20mg, amlodipine 2,5mg, dan chlorthalidone 12,5mg diberikan 1x sehari).
Terima kasih

Mungkin bisa diganti obat antihipertensi golongan lain dok? Bisa dicoba golongan ARB (candesartan, valsartan, irbesartan).
Tapi menurut saya penyebab edemanya perlu dikaji lebih jauh lagi dok, apakah gejala pasien ada mengarah ke CHF? Apakah ureum creatinin pasien dalam batas normal?
Mengingat tensi awal pasien cukup tinggi, dan kemungkinan sudah cukup lama

Alo dokter, Efek samping yang terjadi pada penggunaan amlodipin yang paling spesifik yaitu edema terutama pada ekstremitas inferior, namun terdapat beberapa efek samping lain juga yang dapat ditemukan dalam penggunaan amlodipin seperti mual dan muntah, mulut kering, sembelit, pusing, sakit kepala dan insomnia, palpitasi, kelainan EKG, nyeri dada, AV blok (atrioventricular block), dan terjadinya peningkatan enzim hepar

Pasien yang mengalami edema pada saat menggunakan CCBs seperti amlodipin sebaiknnya perlu penambahan terapi pengobatan yaitu diuretik (Thiazide) atau menggunakan golongan ARB atau ACES. Kombinasi antara golongan diuretik, CCB dan Arb paling banyak digunakan saat ini, jika hanya menggunakan CCBs sebaiknya perlu dilakukan monitoring terutama terhadap klinis oedema pasien.

mungkin juga bisa di kaji kembali secara komprehensive apakah pasien ada riwayat dan gejala mengarah ke heart failure atau ada gangguan terhadap fungsi ginjalnya, mengingat tekanan darah awal saat datang tinggi dan kemungkinan keadaan tersebut sudah berlangsung kronis.