Saya juga pernah kayak gini dok. Mau di rujuk pasti brojol di jalan. Kecuali rs nya masih berada di satu kota yg sama. Saya kemarin itu memilih lahirkan saja di pkm dan menelpon rs kalau ada pasien yg akan di rujuk pos melahirkan. Waktu itu setelah bayi lahir saya langsung inj im oksitosin paha kanan dan kiri dan lanjut drip 2 amp dalam 500cc nacl kecepatan 28 tetes dan pertahankan 24 jam. Setelah lahiran selesai saya langsung rujuk pro transfusi

Halo dok, kasus seperti ini memang masih sering terjadi di Indonesia, kita sebagai tenaga kesehatan harus turut serta mengurangi AKI. Pasien dengan G4 dan anemia, tentu merupakan faktor risiko HPP, jadi yang perlu dilakukan adalah antisipasi HPP dan persiapan rujukan yang baik.
1. Pasang infus 2 jalur yang besar
2. Siapkan darah untuk kemungkinan transfusi
3. Jika memang terpaksa lahir di PKM, lakukan penanganan aktif kala3 yaitu penarikan tali pusat terkendali, suntikan oksitosin dan masase uterusSemoga pasien tertangani dengan baik ya dok

ijin saran dok, kalau rujuk sepertinya akan brojol di jalan. tetap kie keluarga. pasang dobel iv line dengan jarum besar misal nomer 18 atau 20. waspada hpp. 

urun rembuk ya dok, untuk kasus Simalaka seperti ini ada baiknya  diterangkan ke pasien dan keluarga tentang kondisinya, dan mintakan inform concernnya secara tertulis bila mereka memilih untuk tetap melahirkan di puskesmas.

Izin ikut diskusi ya dok, jgn lupa kembali ke klinisnya anemis atau tdk. Pengalaman saya pre dan post partus hb 7, tp klinis tdk anemis dan akhirnya klrg dan dokter obg berantem. Kenyataannya saya baik2 sajaaa tanpa transfusi.