Alo dr. Anonymous. 

Benar dok, pilihan terapi medikamentosa pada insomnia adalah golongan benzodiazepine receptor agonists termasuk didalamnya zolpidem / ramelteon dengan resiko ketergantungan yang lebih rendah dibandingkan penggunaan benzodiazepine seperti alprazolam atau estazolam. 

Namun, juga perlu diingat bahwa selain medikamentosa, utamanya harus dicari etiologi dari insomnia dan diatasi penyakit dasarnya, serta juga penting untuk edukasi sleep hygiene dan psikoterapi. 

Alo Dokter,
IMHO, sekarang dokter umum tidak boleh lagi meresepkan alprazolam dok. Sudah dicoba dgn sleep hygiene dok? Ingatkan juga supaya  tdk menggunakan gadget sblm tidur krn hal ini juga akan menganggu persiapan tidur dok, bisa coba pakai aromaterapi atau gunakan musik pengantar tidur (misalnya musik jazz). Untuk peresepan di faskes pelayanan primer bisa dengan memberikan diazepam atau lorazepam 1 tablet sebelum tidur (biasanya yg ada di puskesmas diazepam oral). Peresepan masih memungkinkan krn kompetensi dokter dalam menangani insomnia dalam level 4A. 

Terapi utk insomnia murni tanpa anxiety memakai zolpidem (hipnotik sedative) kerjanya

Dosis zolpidem 5 mg s.d 10mg seblm tidur tdk lbh dari dosis tsb

Alo Dok,
Izin diskusi juga, berkaitan peresepan Alprazolam.
Di klinik juga ada pasien lansia usia 75th, yg ternyata sudah sejak lama biasa minum bberapa obat rutin terkait keluhannya yg beragam, dari keluhan lambung, BaB sukit, sulit tidur, dan ada riwayat pernah stroke juga.
Namun, hingga saat ini masih konsumsi Alprazolam utk sulit tidurnya, sudah disarankan untuk kontrol ke Spesialis Saraf untuk konsultasi lebih lanjut, namun belum dilakukan. Apakah Alprazolam harus diberhentikan karena dokter umum terbatas untuk meresepkan obat ini?

Terima kasih pertanyaannya dr dewi nita, utk zolpidem bekerja sbg hipnotik sedative jd khusus utk kasus insomnia murni tanpa ada ggn lain spt kecemasan atau depresi, dosis terapeutiknya mulai dosis 5mg sampai dengan 10 mg pemberian 1 x seblm tidur, di anjurkan tdk melebihi dosis 10mg