Manfaat USG dalam Mendiagnosis Obstruksi Usus Halus

Oleh :
dr.Krisandryka

Penggunaan USG untuk mendiagnosis obstruksi usus halus mulai dipertimbangkan sebagai alternatif computed tomography (CT). CT scan selama ini dipilih untuk mengidentifikasi obstruksi usus halus, tetapi prosedurnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal, serta memaparkan pasien dengan radiasi. Selain itu, di negara berkembang seperti Indonesia, distribusi CT scan masih terbatas, sehingga dibutuhkan modalitas alternatif seperti USG.

Obstruksi usus halus dapat terjadi karena obstruksi mekanik maupun karena etiologi fungsional usus. Kondisi ini, bila tidak ditangani dengan segera, dapat menimbulkan nekrosis dan perforasi usus. Umumnya, CT scan atau foto polos (X-ray) digunakan sebagai metode pemeriksaan. Namun, masing-masing metode ini memiliki kendala.

shutterstock_2351516444-min

Akurasi foto polos untuk mendeteksi obstruksi usus halus dilaporkan sangat bervariasi. Sensitivitas dan spesifisitasnya dinilai tidak tinggi dan sering kali tidak dapat menjadi penegak diagnosis. Sementara itu, CT scan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi, tetapi memiliki kekurangan seperti tersebut di atas. Hal ini menyebabkan peneliti mulai mempelajari potensi USG untuk diagnosis obstruksi usus halus.[1-3]

Gambaran Obstruksi Usus Halus Pada USG

Beberapa studi menunjukkan bahwa USG lebih unggul dibandingkan foto polos dalam mendeteksi obstruksi usus halus. USG point-of-care (POC) untuk mendiagnosis obstruksi usus halus semakin sering dilakukan karena mudah diakses, lebih ekonomis, dan memiliki waktu pemeriksaan relatif singkat dibandingkan CT scan.[1-4]

Gambaran obstruksi usus halus yang paling sering ditemukan pada USG adalah:

  • Dilatasi usus halus yang berdekatan dengan segmen usus yang kolaps
  • Peristalsis abnormal
  • Edema lokal pada dinding usus halus disertai penebalan dinding usus
  • Adanya cairan bebas intraperitoneal [1,2]

Usus halus dikatakan berdilatasi jika diameter usus, yakni jarak antara kedua dinding luar, terhitung ≥25 mm. Peristalsis abnormal didefinisikan sebagai gerakan swirling atau “to-and-fro” pada isi usus. Sementara itu, edema dinding usus terjadi jika plica circularis menjorok ke dalam lumen usus dan memberikan gambaran “keyboard sign.” Cairan bebas intraperitoneal ditandai dengan gambaran koleksi ekstraluminal anekoik di antara lengkung usus.

Saat ini belum ada konsensus mengenai ketebalan maksimal dinding usus pada kondisi normal, sehingga belum ada nilai cut-off acuan untuk menentukan penebalan dinding usus halus pada obstruksi.[1,2]

Akurasi USG sebagai Modalitas Diagnosis Obstruksi Usus Halus

Semakin lama waktu diagnosis obstruksi usus halus, semakin besar pula kemungkinan pasien mengalami komplikasi. Pemeriksaan standar untuk mendiagnosis obstruksi usus halus, yaitu CT scan dengan kontras oral dan intravena, dapat memakan waktu hingga berjam-jam. Oleh karena itu, USG point-of-care (POC) dapat menjadi alternatif.[3,5]

Studi oleh Frasure et al menemukan bahwa USG POC memiliki sensitivitas 93,9% dan spesifitas 81,4% dalam mendiagnosis obstruksi usus halus. Angka ini tidak jauh berbeda dengan sensitivitas dan spesifisitas CT scan secara umum, yaitu 87% dan 81%. Bahkan, angka ini juga tidak berbeda signifikan dengan CT scan generasi terbaru (64-slice atau lebih) yang memiliki sensitivitas 93–96% dan spesifisitas 93–100%.[3,4]

Studi juga melaporkan bahwa USG POC memberikan hasil yang lebih akurat daripada foto polos (X-ray) untuk mendiagnosis obstruksi usus halus, tanpa memaparkan pasien dengan radiasi.[5]

Kekurangan USG sebagai Modalitas Diagnosis Obstruksi Usus Halus

Akurasi USG dalam mendiagnosis obstruksi usus halus dapat bervariasi tergantung keahlian operator. Meta analisis oleh Taylor et al melaporkan bahwa USG POC memiliki sensitivitas 97% dan spesifisitas 90% ketika dilakukan oleh residen ilmu gawat darurat medik (emergency medicine atau EM). Sementara itu, studi lain menemukan bahwa ketika residen EM junior (memiliki pengalaman <5 tahun) dilatih selama 10 menit, USG POC memiliki sensitivitas 94% dan spesifisitas 81%.

Dalam studi Unluer et al, residen EM junior yang dilatih selama 6 jam dapat melakukan USG POC dengan sensitivitas 98% dan spesifisitas 95%. Sementara itu, studi Becke et al menemukan bahwa USG POC yang dilakukan oleh dokter jaga IGD memiliki sensitivitas 88% dan spesifisitas hanya 54% untuk mendiagnosis obstruksi usus halus. Kemungkinan penyebab rendahnya angka tersebut dibandingkan studi lainnya adalah operator yang memiliki pengalaman lebih sedikit dengan USG POC.[2,4,5]

Keterbatasan ini menunjukkan bahwa pelatihan yang adekuat pada operator masih diperlukan sebelum USG dapat diimplementasikan sebagai metode diagnosis lini pertama. Penelitian lebih lanjut untuk menemukan metode pelatihan dan penilaian kompetensi yang efektif, serta dampak ekonomi dan operasional USG POC sebagai pemeriksaan lini pertama untuk obstruksi usus halus masih diperlukan.[2]

Kesimpulan

Obstruksi usus halus selama ini didiagnosis dengan CT scan kontras oral dan intravena. Namun, CT scan membutuhkan waktu lama, menuntut biaya lebih mahal, memaparkan pasien dengan radiasi, dan memiliki ketersediaan yang terbatas. Jika CT scan tidak tersedia, pemeriksaan awal lain yang umum dilakukan adalah foto polos abdomen. Namun, foto polos memiliki akurasi yang buruk.

USG point-of-care (POC) dapat dipertimbangkan sebagai pemeriksaan awal untuk mendiagnosis obstruksi usus halus. Pemeriksaan USG membutuhkan waktu singkat dan memiliki biaya lebih ekonomis daripada CT scan. Selain itu, fasilitas USG juga lebih mudah diakses dan tidak menghasilkan radiasi. Akurasi USG POC juga dilaporkan tidak berbeda jauh dengan CT scan, yakni dengan angka sensitivitas 93,9% dan spesifitas 81,4% untuk mendiagnosis obstruksi usus halus.

Kekurangan USG adalah akurasinya yang bervariasi tergantung pada keahlian dan pengalaman operator. Penelitian lebih lanjut mengenai metode pelatihan USG POC yang efektif, penilaian kompetensi yang efektif, serta dampak ekonomi dan operasional USG POC sebagai pemeriksaan lini pertama obstruksi usus halus masih diperlukan.

Referensi