Manfaat USG dalam Mendiagnosis Obstruksi Usus Halus

Oleh :
dr.Krisandryka

Penggunaan USG untuk mendiagnosis obstruksi usus halus mulai dipertimbangkan sebagai alternatif computed tomography (CT). CT scan selama ini dipilih untuk mengidentifikasi obstruksi usus halus, tetapi prosedurnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal, serta memaparkan pasien dengan radiasi. Selain itu, di negara berkembang seperti Indonesia, distribusi CT scan masih terbatas, sehingga dibutuhkan modalitas alternatif seperti USG.

Obstruksi usus halus dapat terjadi karena obstruksi mekanik maupun karena etiologi fungsional usus. Kondisi ini, bila tidak ditangani dengan segera, dapat menimbulkan nekrosis dan perforasi usus. Umumnya, CT scan atau foto polos (X-ray) digunakan sebagai metode pemeriksaan. Namun, masing-masing metode ini memiliki kendala.

Akurasi foto polos untuk mendeteksi obstruksi usus halus dilaporkan sangat bervariasi. Sensitivitas dan spesifisitasnya dinilai tidak tinggi dan sering kali tidak dapat menjadi penegak diagnosis. Sementara itu, CT scan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi, tetapi memiliki kekurangan seperti tersebut di atas. Hal ini menyebabkan peneliti mulai mempelajari potensi USG untuk diagnosis obstruksi usus halus.[1-3]

Referensi