Red flag atau tanda bahaya mata merah yang disertai nyeri penting diketahui untuk mendeteksi kondisi yang memerlukan penanganan atau rujukan segera, misalnya...(Baca Selengkapnya)

Glaukoma merupakan penyebab tersering kebutaan permanen (irreversible blindness) di dunia.  Tata laksana glaukoma dengan prosedur laser telah menjadi salah satu modalitas yang...(Baca Selengkapnya)

Penggunaan obat mata topikal pada anak-anak, seperti tetes atau salep mata, perlu dilakukan dengan hati-hati. Hal ini karena rute pemberiannya masih memungkinkan...(Baca Selengkapnya)

Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) dalam dekade terakhir berkembang pesat menjadi pilihan terapi pada pasien glaukoma sudut terbuka. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua...(Baca Selengkapnya)

Resistensi antibiotik pada obat mata topikal tidak dapat dipungkiri, termasuk dalam masalah resistensi bakteri yang menjadi momok bagi penyakit infeksi. Adanya resistensi...(Baca Selengkapnya)

Pemberian profilaksis segera setelah kelahiran untuk oftalmia neonatorum, disebut juga konjungtivitis neonatal, diharapkan dapat mencegah komplikasi gangguan penglihatan. Oftalmia neonatorum dapat menyebabkan...(Baca Selengkapnya)

Pemeriksaan klinis untuk membedakan konjungtivitis viral dan konjungtivitis bakterial perlu dipahami oleh tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan primer. Hal ini...(Baca Selengkapnya)

Peraturan 20-20-20 adalah rekomendasi waktu dan cara mengistirahatkan mata yang bertujuan untuk menjaga kesehatan mata. Dengan menerapkan peraturan ini, setiap orang yang...(Baca Selengkapnya)

Penatalaksanaan adekuat glaukoma akut di unit gawat darurat fasilitas kesehatan primer sangat berpengaruh terhadap prognosis pasien. Glaukoma merupakan kegawatdaruratan mata yang dapat...(Baca Selengkapnya)

Interaksi obat-penyakit merupakan kondisi di mana farmakoterapi yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit menyebabkan memburuknya penyakit lain yang dialami pasien. Hal ini...(Baca Selengkapnya)