Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Pemeriksaan Tonus Otot general_alomedika 2021-12-21T10:43:23+07:00 2021-12-21T10:43:23+07:00
Pemeriksaan Tonus Otot
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Pemeriksaan Tonus Otot

Oleh :
dr.Muhammad Ridwan
Share To Social Media:

Edukasi pemeriksaan tonus otot dilakukan dengan menjelaskan cara dan tujuan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksa perlu menerangkan bahwa pemeriksaan tonus otot bersifat sederhana dan aman serta penting dilakukan untuk menegakkan diagnosis atau mengevaluasi respon terapi.

Pemeriksaan tonus otot dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, namun jelaskan kepada pasien bahwa hal ini tidak membahayakan pasien.

Sampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan akan dilakukan dengan inspeksi (melihat) dan palpasi (memegang). Pasien perlu rileks dan tenang selama pemeriksaan tonus otot.

Pasien juga perlu mendapatkan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan yang didapat, baik hasil yang normal maupun kemungkinan arah diagnosisnya. Selanjutnya, sampaikan prognosis dan terapi yang dapat dilakukan sesuai kompetensi pemeriksa. Selain itu, perlu diinformasikan apabila perlu dilakukan pemeriksaan lainnya.[5,6]

Referensi

5. Sheean G, McGuire JR. Spastic hypertonia and movement disorders: pathophysiology, clinical presentation, and quantification. PM R. 2009 Sep;1(9):827-33. doi: 10.1016/j.pmrj.2009.08.002. PMID: 19769916.
6. Sanger TD, Chen D, Delgado MR, Gaebler-Spira D, Hallett M, Mink JW; Taskforce on Childhood Motor Disorders. Definition and classification of negative motor signs in childhood. Pediatrics. 2006 Nov;118(5):2159-67. doi: 10.1542/peds.2005-3016. PMID: 17079590.

Komplikasi Pemeriksaan Tonus Otot
Pedoman Klinis Pemeriksaan Tonus...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
Diskusi Terkait
Anonymous
12 September 2022
Faktor resiko cerebral palsy pada neonatus kurang bulan dengan periodic apnea
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan riwayat asfiksia neonatorum datang dengan kondisi periodic apnea. Izin...
Anonymous
19 April 2022
Pasien anak dengan riwayat Cerebral Palsy - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dok, saya pernah mempunyai pasien anak dengan riwayat cerebral palsy, saya ingin menanyakan, apa yang kami sebagai Dokter Umum dapat berikan sebagai...
dr.indra nurita octavia
14 Desember 2019
Pemberian madu pada anak dengan cerebral palsy
Oleh: dr.indra nurita octavia
5 Balasan
alo dokterizin bertanya... apakah anak dg CP bisa diberikan madu HDI?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.