Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Parafimosis general_alomedika 2021-03-18T11:07:36+07:00 2021-03-18T11:07:36+07:00
Parafimosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Parafimosis

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Diagnosis parafimosis ditegakkan secara klinis berdasarkan inspeksi secara langsung pada penis dan ketidakmampuan mereduksi preputium yang mengalami retraksi ke posisi semula. Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis.[2,6]

Anamnesis

Keluhan utama parafimosis adalah nyeri dan bengkak pada bagian ujung penis yang bersifat akut. Namun, nyeri tidak selalu muncul pada setiap pasien. Parafimosis juga dapat disertai gejala obstruksi saluran kemih seperti nyeri saat berkemih dan kesulitan untuk berkemih.[2,4,6,11]

Selain keluhan di atas, berikut adalah beberapa hal penting yang harus ditanyakan pada anamnesis:

  • Riwayat sirkumsisi

  • Riwayat melakukan tindikan pada penis
  • Tindakan kateterisasi uretra, instrumentasi, atau prosedur medis lain dalam beberapa waktu terakhir
  • Kebiasaan meretraksi preputium saat membersihkan penis[2,4]

Pemeriksaan Fisik

Parafimosis dapat didiagnosis dengan pemeriksaan genitalia. Dari inspeksi, tampak kulit preputium yang terjebak di belakang glans penis dan membentuk cincin konstriksi. Tanda lain pada

pemeriksaan fisik adalah timbulnya edema pada glans penis dan preputium. Dapat terlihat adanya penyempitan jaringan pada bagian distal dari glans penis, sementara bagian proksimal dari cincin konstriksi akan tampak normal.[1,2]

Pada kondisi normal, glans penis berwarna merah muda dengan konsistensi yang lunak pada palpasi. Glans penis akan berwarna kebiruan atau kehitaman jika iskemia atau nekrosis terjadi. Selain itu, pada palpasi, konsistensi akan menjadi keras. Pada parafimosis kronis, dapat ditemukan fibrosis tanpa nyeri tekan dan edema.[1,2,4]

Diagnosis Banding

Meskipun diagnosis parafimosis mudah ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, segala kondisi yang menyebabkan nyeri dan atau pembengkakan pada area penis tetap perlu dipikirkan sebagai diagnosis banding parafimosis. Berikut ini adalah beberapa diagnosis banding parafimosis:

Angioedema

Angioedema merupakan edema pada jaringan subkutan dan submukosa yang bersifat episodik, transien, dan non-pitting. Meskipun paling sering terjadi pada area kepala dan leher, angioedema juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain, termasuk penis. Berbeda dengan parafimosis, angioedema umumnya tidak disertai nyeri.  Pada anamnesis dapat ditemukan adanya riwayat alergi atau penyakit angioedema asimtomatik pada anggota keluarga lain[2,12]

Balanopostitis

Balanopostitis merupakan peradangan pada glans penis dan preputium. Secara epidemiologi, kondisi ini lebih sering ditemukan pada pria dewasa. Keluhan nyeri dan bengkak dapat disertai oleh kelainan pada kulit, seperti hipopigmentasi, ulkus, atau chancroid pada penis. Selain itu, dapat ditemukan limfadenopati inguinal.[2,13,14]

Keganasan pada Penis

Karsinoma sel skuamosa pada penis menimbulkan keluhan berupa nodul, massa, atau ulkus pada area glans penis, sulkus koronarius, atau preputium. Pada kasus dengan stadium lanjut, keganasan disertai dengan pembesaran limfonodi inguinal dan metastasis pada organ jauh. Diagnosis ini dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi.[2,15]

Benda Asing pada Penis

Implantasi atau injeksi benda asing pada jaringan lunak penis cukup sering dilakukan oleh pria dengan tujuan memodifikasi ukuran atau bentuk penis. Benda asing tersebut dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, deformitas, nekrosis, hingga gangren pada penis. Selain itu, edema pada penis juga bisa disebabkan oleh pengikatan atau torniquet pada proksimal penis dengan tujuan mempertahankan ereksi.

Pada setiap pasien dengan keluhan nyeri dan bengkak pada penis, sebaiknya selalu ditanyakan riwayat pemasangan implan atau benda asing lain pada penis untuk menyingkirkan kemungkinan reaksi dari benda asing sebagai etiologi keluhan.[2,16]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis parafimosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan penunjang laboratorium maupun radiologi umumnya tidak diperlukan dalam diagnosis parafimosis. Pemeriksaan urinalisis atau pewarnaan gram dapat dilakukan apabila ditemukan tanda-tanda balanopostitis, untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi.[2,6,13]

Referensi

1. Huang CJ. Problems of the foreskin and glans penis. Clin Ped Emerg. 2009;10;56-9.
2. Bragg BN, Kong EL, Leslie SW. Paraphimosis. [Updated 2021 Feb 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459233/
4. CDK. Kusumajaya C. Teknik Reduksi untuk Parafimosis. Cermin Dunia Kedokteran. 2017; 44 (1). Available from: http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/709/472
6. Fahmy MAB. Normal and Abnormal Prepuce. Springer Nature, Switzerland, 2020.
11. Ramos-Fernandez MR, Medero-Colon R, Mendez-Carreno L. Critical urologic skills and procedures in the emergency department. Emerg Med Clin North Am. 2013;31(1):237-260. doi:10.1016/j.emc.2012.09.007
13. Pandya I, Shinojia M, Vadukul D, Marfatia YS. Approach to balanitis/balanoposthitis: Current guidelines. Indian J Sex Transm Dis AIDS. 2014;35(2):155-157. doi:10.4103/0253-7184.142415
14. Balanoposthitis [Internet]. BMJPractice. 2020. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/401/
15. Engelsgjerd JS, LaGrange CA. Penile Cancer. [Updated 2020 Sep 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499930/

Epidemiologi Parafimosis
Penatalaksanaan Parafimosis
Diskusi Terkait
dr. Merry Dame Cristy Pane
31 Maret 2021
Pencegahan parafimosis pada anak - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
1 Balasan
Selamat pagi Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K).Ingin bertanya, bagaimana sebenarnya edukasi yang paling tepat terkait cara membersihkan penis pada anak,...
dr. Juanita
31 Maret 2021
Penanganan Awal Parafimosis di FKTP - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Juanita
1 Balasan
 Alo Dr. dr. Besut Daryanto, SpB, Sp.U(K) izin bertanya bagaimana tindakan awal parafimosis di fktp? apa saja yang perlu dilakukan? terima kasih sebelumnya dok.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.