Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Rett elizabeth-anastasyaalomedika-com 2025-03-24T10:19:37+07:00 2025-03-24T10:19:37+07:00
Sindrom Rett
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Rett

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi sindrom Rett berhubungan dengan perkembangan neuron dan pertumbuhan dendrit yang dikendalikan oleh gen MECP2. Gen MECP2 menghasilkan protein yang berfungsi untuk menghambat transkripsi gen melalui methyl binding domain yang akan berikatan dengan CpG dinukleotida yang termetilasi dan domain represi transkripsi yang mampu merekrut protein repressor untuk menghambat transkripsi gen.[1,2,4]

Neurodevelopmental

Hasil autopsi otak pasien dengan sindrom Rett tidak menunjukkan proses inflamasi atau degenerasi, tetapi  ditemukan penurunan ukuran otak dan neuron secara individu. Berat otak pasien dengan sindrom Rett mengalami penurunan sebesar 12–34 %, terutama di regio prefrontal, frontal posterior, dan frontal anterior. Kondisi ini dapat terlihat pada pemeriksaan antropometri, yaitu pengukuran lingkar kepala anak,

Meskipun ukuran neuron mengalami penurunan, tetapi ditemukan peningkatan kepadatan neuron di hipokampus yang disertai keterlambatan maturasi neuron dan sinaptogenesis di korteks cerebri. Hal ini membuktikan bahwa proses patofisiologi yang mendasari sindrom Rett adalah proses neurodevelopmental.[1,2]

Referensi

1. Chahil G, Bollu PC. Rett Syndrome. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482252/
2. Fu C, Armstrong D, Marsh E, et al. Consensus guidelines on managing Rett syndrome across the lifespan. BMJ Pediatrics Open 2020; 4:e000717. [https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32984552/]
4. Bricker K, Vaughn BV. Rett syndrome: a review of clinical manifestations and therapeutic approaches. Front. Sleep 2024; 3:1373489. https://www.frontiersin.org/journals/sleep/articles/10.3389/frsle.2024.1373489/full

Pendahuluan Sindrom Rett
Etiologi Sindrom Rett
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Corpal alienum di telinga
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya punya pasien kemasukan kapas cotton bud di telinga kiri nya, namun sama pasien di awal dibasahin ketika cottonbud sudah di dalam telinga....
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 10 Oktober 2025, 10:12
Daftarkan Gratis e-Course ber SKP Terbaru
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter.Dokter, tahu nggak? Udah cek berapa Alomedika Point dokter? Segera tukar Alomedika Point sebelum masa kadaluarsa! Dengan 25.000 Alomedika Point...
dr.Gaza Muhammad Anjartama
Dibalas 10 Oktober 2025, 17:21
RJP untuk pasien fraktur tulang dada
Oleh: dr.Gaza Muhammad Anjartama
1 Balasan
Izin bertanya dokter.Jika ada kasus korban henti jantung dan henti nafas. Kemudian ketika diperiksa ada jejas di dada dan curiga ada fraktur tulang dada....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.