Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ingrown nails monika-natalia 2023-08-24T09:42:59+07:00 2023-08-24T09:42:59+07:00
Ingrown nails
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ingrown nails

Oleh :
dr. Harris Bartimeus, Sp.B
Share To Social Media:

Diagnosis ingrown nails ditegakkan secara klinis dengan menilai adanya penekanan lempeng kuku pada kulit yang menimbulkan radang atau infeksi. Pemeriksaan penunjang jarang bermanfaat dalam penegakan diagnosis.

Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri atau bau tidak sedap pada area sekitar kuku. Pada pemeriksaan fisik bisa tampak edema, eritema, serta granulasi atau hipertrofi jika kondisi sudah sering berulang.[3,5]

Anamnesis

Pasien dengan ingrown nails hampir selalu datang dengan keluhan nyeri pada jari yang terkena.  Nyeri yang timbul bisa dari tingkat ringan di mana pasien hanya mengeluhkan gangguan saat berjalan sampai tingkat berat di mana pasien kesulitan untuk beraktivitas fisik rutin.  Proses inflamasi yang lama dapat menyebabkan luka mengeluarkan pus, sehingga pasien juga mengeluhkan nanah atau bau tidak sedap pada kaki yang terkena.[1,2,4]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik akan tampak tanda-tanda inflamasi pada jari yang terkena.  Tanda yang muncul akan berbeda dan semakin berat pada tiap tahap perjalanan penyakit.  Perjalanan penyakit dapat dibagi menjadi 4 tahap:

  • Tahap pertama ditandai dengan adanya eritema, edema ringan dan nyeri pada jari yang terkena
  • Tahap kedua ditandai dengan produksi pus dan terbentuknya abses
  • Tahap ketiga ditandai dengan terbentuknya jaringan granulasi pada jari yang terkena
  • Tahap keempat ditandai dengan terbentuknya jaringan hipertrofi yang menutupi tepi dari nail plate sehingga menyebabkan deformitas dari bentuk kuku

Tahap ketiga dan keempat akan memburuk semakin sering berulangnya kondisi. Selain itu, jika ingrown nails tidak ditangani dengan adekuat, pada pemeriksaan fisik bisa tampak tanda komplikasi seperti paronikia dan selulitis.[2.3]

Diagnosis Banding

Diagnosis ingrown nails biasanya cukup jelas. Meski demikian, beberapa kondisi perlu dipikirkan sebagai diagnosis banding dari ingrown nails.[1,2]

Subungual Exostosis

Subungual exostosis merupakan pertumbuhan berlebih dari tulang jempol yang sehat atau kartilago yang kalsifikasi. Sama dengan ingrown nails, gejala yang paling umum adalah nyeri.  Tanda awal dari subungual exostosis adalah permukaan dorsal dari phalang distal akan tampak lebih tinggi yang lama kelamaan akan terus tumbuh hingga menekan dan merusak nail plate.[7]

Onikomikosis

Onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku jari yang dapat melibatkan nail bed, nail plate, maupun matriksnya.  Ciri khas dari onikomikosis adalah perubahan bentuk dan warna dari kuku yang bergantung dari subtipenya. Gambaran klinis bisa sangat mirip dengan ingrown nails, tetapi onikomikosis akan menunjukkan adanya jamur pada pemeriksaan kerokan kuku.[8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk ingrown nails jarang dilakukan. Umumnya diagnosis sudah bisa ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mendetail.  Pemeriksaan penunjang dilakukan bila ada penyakit penyerta yang bisa menjadi faktor risiko atau apabila dicurigai ada diagnosis lain.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan penunjang laboratorium umumnya tidak perlu dilakukan pada pasien dengan ingrown nails.  Pemeriksaan darah rutin hanya diperlukan bila pada pemeriksaan didapatkan tanda komplikasi seperti selulitis.  Pemeriksaan kerokan KOH atau kultur jamur juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding onikomikosis.[1,5,8]

Pencitraan

Apabila pada pemeriksaan fisik didapatkan nodul subungual, maka dapat dilakukan rontgen untuk menyingkirkan adanya subungual exostosis.  Subungual exostosis akan tampak sebagai proliferasi tulang di bawah kuku pada rontgen.

Selain itu, rontgen juga dapat dilakukan bila dicurigai ada fraktur, benda asing, ataupun osteomyelitis.[2,5,7]

Referensi

1. Stacey SK. A practical guide to the care of ingrown toenails. J Fam Pract. 2019 May;68(4):199-203. PMID: 31226174.
2. Chabchoub I, Litaiem N. Ingrown Toenails. [Updated 2022 Sep 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546697/
3. Mayeaux EJ Jr, Carter C, Murphy TE. Ingrown Toenail Management. Am Fam Physician. 2019 Aug 1;100(3):158-164. PMID: 31361106.
4. Wisnu G. Manfaat Makrikektomi Kimia Dalam Mencegah Rekurensi Onychocryptosis. JIMKI, 2020. https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/download/129/133/
5. Elbendary AM. Ingrown nails. Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape; 2022. https://emedicine.medscape.com/article/909807-overview
6. Haneke E. Controversies in the Treatment of Ingrown Nails. Dermatology Research and Practice. 2012;2012:1-12. doi:10.1155/2012/783924
8. Tosti A. Onychomycosis. Medscape; 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1105828-overview

Epidemiologi Ingrown nails
Penatalaksanaan Ingrown nails

Artikel Terkait

  • Tinea Unguium pada Geriatri
    Tinea Unguium pada Geriatri
  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 09:03
Tinea unguium pada anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya mau bertanya bagaimana tatalaksana tinea unguim pada anak usia 2 tahun? Kuku berjamur akibat suka digigit
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2024, 22:39
kuku terkelupas pada balita
Oleh: Anonymous
4 Balasan
izin konsul dok anak usia 1 tahunbb 9.2kgkeluhan kuku jari tangan dan kaki terkelupas seminggu ini, ada sebagian yg terkelupas sendiri. terasa gatal krn kaki...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 14 Juli 2024, 08:52
Kuku retak dan kehitaman pada anak usia 5 tahun
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsultasi dokter, pasien An. A usia 5 tahun, sejak bbrp hari/minggu yll (orang tua lupa persisnya) di beberapa kuku kaki dan tangan muncul kehitaman dn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.