Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Koenzim Q10 annisa-meidina 2023-04-28T14:16:13+07:00 2023-04-28T14:16:13+07:00
Koenzim Q10
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Koenzim Q10

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Secara farmakologi, koenzim Q10 berfungsi sebagai antioksidan endogen. Kekurangan enzim ini telah diamati pada pasien dengan berbagai jenis kanker. Selain itu, penelitian terbatas menunjukkan bahwa koenzim Q10 dapat menyebabkan regresi tumor pada pasien dengan kanker payudara. Koenzim Q10 juga diduga memiliki efek imunostimulan.[2,7]

Farmakodinamik

Koenzim Q10 merupakan kofaktor dari enzim mitokondria yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif pada produksi adenosin trifosfat (ATP). Koenzim Q10 penting untuk terjadinya transfer elektron pada rantai respirasi oksidatif. Oleh karena itu, koenzim Q10 memiliki peranan fundamental pada bioenergetik seluler yang memungkinkan aplikasi klinisnya pada organ dengan kebutuhan metabolik yang tinggi seperti otot jantung.

Koenzim Q10 dalam bentuk ubiquinol juga dapat berfungsi sebagai antioksidan lipofilik yang poten dan dapat melakukan daur ulang dan regenerasi antioksidan lain. Koenzim Q10 dapat meningkatkan produksi antioksidan kunci seperti superoksida dismutase, suatu enzim yang dapat mengurangi stress oksidatif vaskular pada pasien hipertensi.

Koenzim Q10 mengurangi kadar lipid peroksidase melalui reduksi senyawa pro-oksidan. Koenzim Q10 dapat meningkatkan aliran darah dan melindungi pembuluh darah melalui peran nitrit oksida.[3,7]

Farmakokinetik

Koenzim Q10 memiliki absorpsi yang lambat karena bersifat hidrofobik kuat. Obat diekskresikan melalui feses dan urine.[2,7,8]

Absorpsi

Absorpsi koenzim Q10 terjadi sangat lambat karena bersifat hidrofobik kuat dan memiliki berat molekul yang besar (863,34 g/mol). Absorpsi tidak lengkap terjadi di usus halus sehingga koenzim Q10 memiliki bioavailabilitas yang rendah. Absorpsi bertambah apabila koenzim Q10 dikonsumsi bersama dengan makanan berlemak.

Konsentrasi maksimal dalam plasma (T1/2) tercapai setelah 6 hingga 8 jam dan memiliki waktu paruh eliminasi lebih dari 30 jam. Efisiensi absorpsi berkurang ketika terjadi peningkatan dosis. Dosis yang melebihi kapasitas absorpsi tidak memiliki manfaat pada efikasi terapi.[7,8]

Distribusi

Setelah diabsorpsi, koenzim Q10 akan direduksi menjadi ubiquinol dan ditransportasi ke hati dimana koenzim Q10 akan berikatan dengan lipoprotein. VLDL, LDL, dan HDL akan membawa 16%, 58%, dan 26% dari serum koenzim Q10.

Sekitar 24 jam setelah pemberian oral, terjadi peningkatan konsentrasi maksimal plasma yang kedua yang disebabkan oleh resirkulasi enterohepatik dan redistribusi dari hati ke sirkulasi oleh lipoprotein.[8]

Organ dengan kebutuhan energi atau aktivitas metabolik yang tinggi seperti jantung, ginjal, hati, dan otot akan memiliki kadar koenzim Q10 yang relatif tinggi. Selain aktivitas metabolik, kadar koenzim Q10 dalam organ ditentukan oleh kandungan lemaknya. Data distribusi subseluler koenzim Q10 menunjukkan sebagian besar (40-50%) koenzim Q10 terletak pada membran dalam mitokondria, dan sejumlah kecil terletak pada organel lain dan juga pada sitosol.[2,8]

Metabolisme

Metabolisme koenzim Q10 belum dipelajari dengan baik pada manusia, namun studi pada hewan menunjukkan bahwa metabolism terjadi pada seluruh jaringan. Metabolit akan mengalami fosforilasi di sel, kemudian ditransportasikan melalui darah ke ginjal.[2,8]

Eliminasi

Rute eliminasi utama koenzim Q10 adalah melalui bilier dan feses. Metabolit yang mengalami fosforilasi di sel akan diekskresikan ke urin.[2,8]

Referensi

2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID5354031,Ubiquinone. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ubiquinone. Accessed Mar. 1, 2023.
7. Raizner, AE. Coenzyme Q10. Methodist Debakey Cardiovasc J. 2019;15(3): 185-92.
8. Arenas-Jal M, Sune-Negre JM, Garcia-Montoya E. Coenzyme Q10 supplementation: Efficacy, safety, and formulation challenges. Compr Rev Food Sci Food Saf. 2020;1–21.

Pendahuluan Koenzim Q10
Formulasi Koenzim Q10

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.