Pengawasan Klinis Lorazepam
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada penggunaan lorazepam adalah memantau kesadaran dan tanda vital. Lorazepam dapat menyebabkan hipersedasi, hipotensi, dan depresi pernapasan, terutama jika diberikan secara intravena. Lakukan pengawasan ketat selama penyuntikan, 5-15 menit setelah penyuntikan, serta sebelum dilakukan dosis ulangan.
Apabila digunakan dalam jangka panjang, lakukan pengawasan terhadap tanda-tanda adiksi dan penyalahgunaan obat. Saat obat akan dihentikan, lakukan pengawasan terhadap gejala putus obat.
Lorazepam dimetabolisme di hepar dan dieliminasi melalui ginjal. Maka, pada penggunaan jangka panjang harus dilakukan pengawasan berkala pada kadar bilirubin, fungsi ginjal, dan fungsi hepar. [1]