Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Antitetanus Serum (ATS) general_alomedika 2021-07-08T10:37:58+07:00 2021-07-08T10:37:58+07:00
Antitetanus Serum (ATS)
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Interaksi dan Efek Samping
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Antitetanus Serum (ATS)

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pemberian antitetanus serum (ATS) dilakukan sebelum dan sesudah pemberian. Tes sensitivitas atau skin test harus dilakukan sebelum ATS diberikan.[2]

Pengawasan Sebelum Pemberian

Sebelum pemberian, harus dilakukan skin test dengan menyuntikan ATS 0,2 ml subkutan. Kemudian dipantau selama 30 menit untuk menilai adanya reaksi alergi. Hasil positif dari skin test meningkatkan risiko terjadinya reaksi hipersensitivitas akibat ATS.[4,7,17]

Pengawasan Setelah Pemberian

Pengawasan dilakukan minimal 30 menit setelah pemberian ATS, untuk menilai adanya hipersensitivitas. Reaksi alergi yang muncul dapat berupa demam, kulit kemerahan, gatal, dan sesak. Pasien dapat dipulangkan apabila tidak ada reaksi alergi yang muncul.[2]

Sedangkan reaksi lambat atau serum sickness dapat muncul 5−21 hari setelah pemberian ATS. Reaksi yang muncul adalah demam, arthralgia, urtikaria, diare, juga gangguan fungsi saraf dan fungsi ginjal. Pasien dengan reaksi lambat ini harus segera kembali berkonsultasi ke dokter.[7,8]

Pengawasan Setelah Pemberian Terapi Tetanus

Pada pasien dengan gejala tetanus, selain diberikan ATS, pasien juga diberikan terapi lain seperti antibiotik, antikonvulsan, golongan sedatif, dan muscle relaxant. Sehingga membutuhkan pengawasan ketat di dalam unit intensive care.[2]

Infeksi tetanus tidak menginduksi imunitas tubuh, pasien dengan infeksi tetanus harus mendapatkan vaksin tetanus 1‒2 bulan setelah pemberian dosis pertama, dan dosis ke-3 dengan interval 6‒12 bulan. WHO menganjurkan pemberian tetanus immunoglobulin (human tetanus immunoglobulin / HTIG) 500 IU secara intramuskular atau intravena, ditambah dengan pemberian 0,5 mL vaksin tetanus secara injeksi.[2]

Referensi

2. Vaccine Hopkins. Tetanus antitoxin. Haffkine. 2021. https://www.vaccinehaffkine.com/products/antitoxins-sera/tetanus-antitoxin-detail.html t
4. Médecins Sans Frontières. Tetanus Antitoxin (equine). Essential Drug. 2021. https://medicalguidelines.msf.org/viewport/EssDr/english/tetanus-antitoxin-equine-16687823.html
7. Lisboa T, Ho YL, Filho TH, et al. Guidelines for the management of accidental tetanus in adult patients. The Revista Brasileira de Terapia Intensiva. 2011. https://www.scielo.br/pdf/rbti/v23n4/en_a04v23n4.pdf
8. Pusat Informasi Obat Nasional. Vaksin Tetanus. BPOM RI. 2021. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-tetanus-tetanus-toksoid
17. Alhawal S. Aldarwish M. Almoosa Z. Serum Sickness following Tetanus Toxoid Injection. Hindawi. 2021. https://www.hindawi.com/journals/cripe/2021/6680979/)

Kontraindikasi dan Peringatan An...

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Tetanus
    Protokol Profilaksis Tetanus
Diskusi Terkait
dr. Anastasia Citra Purwani
19 Juni 2022
Pasien ibu hamil trimester 1 apakah boleh suntik imunisasi TT
Oleh: dr. Anastasia Citra Purwani
3 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya apakah ada batas minimal usia kehamilan untuk suntik TT? Contohnya apakah ibu hamil trimester 1 boleh mendapatkan suntik TT atau...
dr. Ica Trianjani S.
27 Mei 2022
Pasien anak usia 7 tahun post tertusuk paku berkarat
Oleh: dr. Ica Trianjani S.
1 Balasan
Asslamu’alaikum.. ijin konsul pasien anak 7 tahun post tertusuk paku berkarat, riwayat immunisasi lengkap. Terkahir imunisasi 3 bulan imunisasi DT. apakah...
dr.Azrie Izzatul Jannah
27 Mei 2022
Pasien dengan injury prone wound tetanus riwayat suntik antitetanus tahun 2017
Oleh: dr.Azrie Izzatul Jannah
2 Balasan
Apabila pernah suntik ATS pd thn 2017, jika thn 2022 mengalami kecelakaan yg menyebabkan adanya prone wound tetanus, anti tetanus apa yg baiknya diberikan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.