Alo dokter ! Izin konsul pasien anak usia 7 hari dengan keluhan muncul ruam (spt di gambar) saat bangun tidur. Keluhan muncul tiba2. Lokasi hanya di kening...
Pasien bayi usia 7 hari dengan keluhan ruam - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
 
Pasien bayi usia 7 hari dengan keluhan ruam
  Dibalas 05 Mei 2020, 10:58 
 
    dr.Weni Afriani  
  Dokter Umum 
 Alo dokter ! Izin konsul pasien anak usia 7 hari dengan keluhan muncul ruam (spt di gambar) saat bangun tidur. Keluhan muncul tiba2. Lokasi hanya di kening aja. Demam (-), riwayat diberi bedak/minyak (-). Pasien masih ASI.
Mohon konsul untuk diagnosa dan terapinya dok. Terimakasih
  Dibuat 22 April 2020, 22:51 
   03 Mei 2020, 01:20 
 
    dr.SK Sulistyaningrum, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, IFAAD  
  Dokter Spesialis Kulit 
   Dibuat 22 April 2020, 22:51 
 Alo dokter ! Izin konsul pasien anak usia 7 hari dengan keluhan muncul ruam (spt di gambar) saat bangun tidur. Keluhan muncul tiba2. Lokasi hanya di kening aja. Demam (-), riwayat diberi bedak/minyak (-). Pasien masih ASI.
Mohon konsul untuk diagnosa dan terapinya dok. Terimakasih
  Alo dr Weni Afriani,
Kalau melihat tampilannya sesuai dengan miliaria kristalina.
Terapi, terutama, bila ps berkeringat seka dengan waslap basah. Hindari pemberian bedak yang akan memperparah sumbatan kel keringat. Mandi min 2x/hr area lesi disabun dg gentle cleanser (sabun bayi) dan dibilas.
Pemberian kortikosteroid ringan dapat dipertimbangkan jika keluhan mengganggu kualitas tidur bayi atau bertambah parah ditandai timbulnya bruntusan (papul eritematosa).
Smg Bermanfaat, Mhn maaf apabila ada kekurangan.
   
 Kalau melihat tampilannya sesuai dengan miliaria kristalina.
Terapi, terutama, bila ps berkeringat seka dengan waslap basah. Hindari pemberian bedak yang akan memperparah sumbatan kel keringat. Mandi min 2x/hr area lesi disabun dg gentle cleanser (sabun bayi) dan dibilas.
Pemberian kortikosteroid ringan dapat dipertimbangkan jika keluhan mengganggu kualitas tidur bayi atau bertambah parah ditandai timbulnya bruntusan (papul eritematosa).
Smg Bermanfaat, Mhn maaf apabila ada kekurangan.
  22 April 2020, 23:38 
 
    dr. Kevin Jonathan Gunawan  
  Dokter Umum 
  Alo dokter..saya ijin bantu jawab. Itu seperti keringat yang terperangkap dibawah kulit dok (heat rash/prickly heat). Saya pernah beberapa kali menemukan bayi pasien keluhan seperti itu. Saya biasa menyarankan supaya tidak dipecah vesikel nya nanti bisa infeksi. Kemudian kepala dibersihkan seperti biasa dengan air dan sabun bayi. Nanti setelah beberapa hari akan hilang sendiri dokter dan kalau bisa jangan di tempat yang panas2 nanti tambah berkeringat. Terima kasih   
   23 April 2020, 13:18 
 
    dr.Elvano Orinda  
  Dokter Umum 
  Iya setuju dok, kebetulan saya jg sering menemukan kasus seperti ini terutama pada bayi baru lahir, karena pada bayi biasanya kelenjar keringatnya belum tumbuh sempurna, sehingga pada saat suhu ruangan panas keringatpun terkumpul membentuk vesikel ataupun pustul. Penanganan yg biasa saya berikan edukasi terhadap orang tua agar tetap menjaga vesikel tidak pecah untuk menghindari infeksi sekunder, sarankan agar suhu ruangan tidak terlalu panas, tetap mandi yang bersih dgn sabun khusus bayi, biasanya vesikel akan hilang sendiri namun jika berlebihan bisa mengoleskan tipis topikal cream kortikosteroid. Terima kasih   
   04 Mei 2020, 20:52 
 
    dr.indar sukawati  
  Dokter Umum 
  Alodok,, ijin ikut berdiskusi. Anak saya dulu umur beberapa hari sempat mengalami hal serupa. Oleh sejawat, ada yang menyarankan untuk ditekan memakai tissue sehingga cairan bisa keluar. Dan setelah cairan keluar vesikel memang langsung kering dan akhirnya beberapa hari kemudian kulit mengelupas. Apakah ini benar bila dilakukan ya?   
   04 Mei 2020, 21:16 
 
    dr.Elvano Orinda  
  Dokter Umum 
  Alo dokter indar
Biasanya untuk kasus seperti ini vesikel yang tampak sebaiknya dibiarkan untuk menghindari infeksi sekunder terlebih jika kebersihan sekitar lesi tidak terjaga.Jika cairan vesikel dikeluarkan dan ditekan ditakutkan malah menimbulkan lesi baru sehingga memudahkan bakteri masuk melalui lesi yg pecah. Kerugiannya proses penyembuhan kulit bisa memakan waktu lama dan menimbulkan jaringan parut yang mungkin sukar hilang. Namun semua kembali ke personal hygiene.
   
 Biasanya untuk kasus seperti ini vesikel yang tampak sebaiknya dibiarkan untuk menghindari infeksi sekunder terlebih jika kebersihan sekitar lesi tidak terjaga.Jika cairan vesikel dikeluarkan dan ditekan ditakutkan malah menimbulkan lesi baru sehingga memudahkan bakteri masuk melalui lesi yg pecah. Kerugiannya proses penyembuhan kulit bisa memakan waktu lama dan menimbulkan jaringan parut yang mungkin sukar hilang. Namun semua kembali ke personal hygiene.
  05 Mei 2020, 00:36 
 
    dr.SK Sulistyaningrum, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, IFAAD  
  Dokter Spesialis Kulit 
   04 Mei 2020, 20:52 
  Alo dr Indar Sukawati
Kalau harapannya mempercepat penyembuhan, saya pribadi kurang sependapat manipulasi menekan lesi dg tissue krn vesikel dan bula pecahnya tdk beraturan dan prosedurnya tdk steril, sehingga meningkatkan risiko infeksi sekunder.
Jika mmg ingin manipulasi lakukan dg teknik asepsis yg benar. Saat bayi tidur pulas swab alkohol ringan, dg needle uk 27-30 cungkit bag atap bula/vesikel , superfisial saja, jgn smp menyentuh dasar lesi agar bayi tdk mrs nyeri, serap cairan serum dg kasa steril dg lembut.
Mohon tdk diusap untuk mencegah atap bula terangkat, shg menyebabkan lecet/erosi. Tindakan sifatnya hanya mengeluarkan cairan serum tanpa mengangkat atap bula/vesikel.
Pasca tindakan oles antibiotik topikal 2-3x/hr slm 2-3hr atau hingga luka sembuh sempurna.
Tapi mnrt saya prosedur ini terlalu berlebihan, krn keluhan ini sifatnya ringan dan dapat resolusi spontan asalkan dijaga tdk ada sumbatan dan suhu ruangan bayi nyaman, shg tdk merangsang produksi kel keringat berlebihan.
Smg cukup menjawab,
Mhn maaf bila ada kesalahan/kekurangan.  
 Kalau harapannya mempercepat penyembuhan, saya pribadi kurang sependapat manipulasi menekan lesi dg tissue krn vesikel dan bula pecahnya tdk beraturan dan prosedurnya tdk steril, sehingga meningkatkan risiko infeksi sekunder.
Jika mmg ingin manipulasi lakukan dg teknik asepsis yg benar. Saat bayi tidur pulas swab alkohol ringan, dg needle uk 27-30 cungkit bag atap bula/vesikel , superfisial saja, jgn smp menyentuh dasar lesi agar bayi tdk mrs nyeri, serap cairan serum dg kasa steril dg lembut.
Mohon tdk diusap untuk mencegah atap bula terangkat, shg menyebabkan lecet/erosi. Tindakan sifatnya hanya mengeluarkan cairan serum tanpa mengangkat atap bula/vesikel.
Pasca tindakan oles antibiotik topikal 2-3x/hr slm 2-3hr atau hingga luka sembuh sempurna.
Tapi mnrt saya prosedur ini terlalu berlebihan, krn keluhan ini sifatnya ringan dan dapat resolusi spontan asalkan dijaga tdk ada sumbatan dan suhu ruangan bayi nyaman, shg tdk merangsang produksi kel keringat berlebihan.
Smg cukup menjawab,
Mhn maaf bila ada kesalahan/kekurangan.
  23 April 2020, 14:14 
 
    dr.Weni Afriani  
  Dokter Umum 
  Terimakasih informasinya dr. Kevin dan dr. Orin π   
   01 Mei 2020, 15:34 
 
    dr. Farah Fadilla Alyatina  
  Dokter Umum 
  Ikut menyimak ya dok. Makasih ilmunya sgt bermanfaat.   
   01 Mei 2020, 17:21 
 
    dr.Luluk Yuniar Rizka  
  Dokter Umum 
  ikut menyimak dok, terimakasih ilmunya π   
   01 Mei 2020, 23:07 
 
    dr. Anto Triwibowo  
  Dokter Umum 
  Terima kasih dok atas ilmu dan sharing casenyaa sangat bermanfaat dan menambah wawasan   
   01 Mei 2020, 23:31 
 
    dr.shinta jhonevia  
  Other 
  Ikut menyimak ya dok, terimakasih sangat bermanfaatπ   
   02 Mei 2020, 00:26 
 
    drg. Yonathan, Sp.KG.  
  Dokter Gigi 
  Sangat bermanfaat ilmunya dok. Terima kasih   
   02 Mei 2020, 05:52 
 
    dr.Melati D. Khalik  
  Dokter Umum 
  Terimakasih sharingan dan ilmunya dok π   
   02 Mei 2020, 09:59 
 
    dr.Montheari Amara  
  Dokter Umum 
  Terimaka sih atas sharing ilmunya dok   
   02 Mei 2020, 14:02 
 
    dr.Liem Audi Natalino, SpJP, FIHA  
  Dokter Spesialis Jantung 
  Terima kasih infonya dok   
   03 Mei 2020, 20:58 
   dr.dr yasyfin chaidir  
  Dokter Umum 
  tq nyimak dok    
   04 Mei 2020, 19:28 
 
    dr.Suci Guntari  
  Dokter Umum 
  Ikut nyimak dok. Terima kasih