Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan komorbid HT dan rhinitis telah sembuh dari COVID-19 apakah dapat mendatangi poli THT - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, izin bertanya. Saya mendapatkan kasus laki-laki 60 tahun dengan komorbid HT dan susp. Rhinitis (namun belum pernah cek), dinyatakan positif...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan komorbid HT dan rhinitis telah sembuh dari COVID-19 apakah dapat mendatangi poli THT

    Dibalas 10 Maret 2021, 08:48

    Alo dokter, izin bertanya. Saya mendapatkan kasus laki-laki 60 tahun dengan komorbid HT dan susp. Rhinitis (namun belum pernah cek), dinyatakan positif COVID-19 awal februari. Swab terakhir tgl 15 februari dengan nilai CT 33.00 dan sudah melakukan isoman 14 hari dan beraktivitas biasa lagi. Yg ingin saya tanyakan dengan keluhan sekarang hidung tersumbat yg sering muncul serta batuk sesekali apakah mungkin merupakan lanjutan dari covidnya? Pengakuan pasien sejak dulu sering hidung tersumbat saat berbaring namun tidak pernah check. Saat ini jika dianjurkan untuk ke dokter spesialis THT apakah pasien perlu di swab PCR ulang atau bagaimana ya dok? Karena di sebagian besar RS jika positif covid tidak diizinkan kontrol poli. Mohon pencerahannya. Terima kasih

10 Maret 2021, 08:48

Alo Dokter,

Izin ikut berdiskusi ya dok. Dari sumber ini

https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2776560

memang disebutkan beberapa gejala klinis yang sering masih tersisa pasca fase akut COVID 19 adalah rasa lelah, anosmia, masalah pernapasan, nyeri tenggorokan, nyeri otot, pilek dan batuk.

Dan dari sumber ini https://www.bmj.com/content/370/bmj.m3026

untuk pada pasien yang masih mengalami gejala hingga lebih dari 3 minggu pasca onset pertama COVID 19, sebaiknya dilakukan pemeriksaan fisik lanjutan untuk menilai derajat gejala dan keparahan kondisi pasien. Dan dapat diberikan terapi sesuai gejala yang masih tersisa. Untuk pemeriksaan penunjang sebenarnya tidak selalu perlu dilakukan tergantung dari kondisi dan komorbid yang ada pada pasien. Namun dapat juga dilakukan terutama untuk mencari kemungkinan penyebab lain selain COVID 19 misalnya adanya kondisi kelainan paru atau jantung lainnya.

Dan untuk pemeriksaan PCR karena saat ini masih beberapa hari pasca isolasi mandiri (< 3minggu) mungkin dapat ditunda, mengingat hasilnya masih mungkin akan positif. Dan bisa diedukasi mengenai tanda bahaya serta memeriksakan diri kembali ke dokter apabila gejala masih tetap ada setelah 3 minggu.

 

Semoga dapat sedikit membantu ya dok, mungkin ada pendapat dari TS lainnya?