Alodokter,

Pertama, untuk menentukan apakah pasien tersebut memiliki kadar kolesterol yang tinggi atau tidak, maka kita perlu menyesuaikan dengan faktor risiko yang dia miliki. Faktor risiko yang dimaksud seperti : hipertensi, diabetes, merokok, alkoholik, obese, dan aktivitas fisik yang kurang. Demikian juga riwayat penyakit, seperti riwayat stroke, CKD, dan serangan jantung. Penyakit2 tersebut masuk dalam kelompok faktor risiko sangat tinggi. Kedua, kolesterol yang menjadi patokan kita adalah LDL. Jadi kita menentukan target LDL pasien berdasarkan faktor risiko nya.

Bila faktor risikonya rendah maka target LDL kita cukup 130-160. Tapi jika risikonya sangat tinggi maka kita perlu menentapkan target LDL hingga <70. Kita dapat melihat dan menyesuaikan dengan guideline2 yang ada untuk melihat target2 ini.

Statin masih menjadi pilihan utama dalam tatalaksana dislipidemia kita. Untuk kasus2 dengan risiko CVD yang sangat tinggi, kita perlu memilih golongan statin dengan intensitas yang tinggai, seperti golongan atorvastatin dan rusovastatin.

Ijin menambahkan jawaban dr tasrif, pertama boleh hitung skor friminghamnya dulu, baru nnti diklasifikasikan pasien masuk dalam kategori apa (low risk intermediate atau high risk)
Baru dtentukan berapa target kolesterol sesuai dengan kategori pasien, nntinya disini disesuaikan dengan klasifikasi statin ataupun memng golongan lain