Bagaimana mengedukasi pasien terkait pengobatan herbal? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter TS semua, saya mau tanya, bagaimana pengalaman TS ketika ada user yg bertanya tentang pengobatan herbal untuk mengatasi keluhannya? Bagaimana sikap...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Bagaimana mengedukasi pasien terkait pengobatan herbal?

    Dibalas 23 Mei 2019, 10:49
    dr. Melsa Aprima, SpPD
    dr. Melsa Aprima, SpPD
    Dokter Spesialis Penyakit Dalam

    Alodokter TS semua, saya mau tanya, bagaimana pengalaman TS ketika ada user yg bertanya tentang pengobatan herbal untuk mengatasi keluhannya? 

    Bagaimana sikap kita seharusnya? Apakah setuju/memperbolehkan? Atau bagaimana?

    Terima kasih

17 Mei 2019, 16:39

Alodokter,

Menarik ya topiknya. Sy skrg sedikit lebih fleksibel dok, telaah dulu penggunaan obat herbalnya. Kl digodok sendiri, pakai bahan yg jelas, misal seperti kunyit, temulawak, atau lain2nya yg umum jadi minuman jamu, yg pada dasar logikanya tinggi antioksidant, maka sy tidak melarang. Tp kalau ramuannya belum memiliki Evidence Based Medicine, terlebih lagi hanya berdasarkan kata orang, sy biasanya menyarankan untuk menggunakan obat medis sesuai anjuran tanpa diikuti dgn ramuan herbal tsb, krn tidak diketahui dgn pasti efek dari ramuan tsb. apakah bermanfaat atau tidak dengan tujuan terapi kita.

Pada kenyataannya jaman skrg, pengobatan alternatif tetap marak, maka pendekatan kita harus lebih luwes, menolak dengan senyum dan halus. Ajak pasien dan keluarganya berdiskusi, tetap bangun rapor yg baik dgn pasien dan keluarga. Jangan hanya krn kita keukeuh, menolak dengan tegas, pasiennya jadi malah tidak berobat medis sama sekali, dan hanya menggunakan terapi alternatif, padahal akan membawa byk mudharat pada pasien.

Hal ini sering terjadi pada kasus onkologi. Yang ujung2nya harus radiasi atau kemo ataupun operasi. Pada dasarnya pasien dan keluarga itu takut menjalankan sesuatu hal yg asing. Peran kita sebagai dokter, termasuk menenangkan, memberikan dan menjelaskan sejelas-jelasnya informasi terkait agar pasien dan keluarganya dapat memutuskan terapi yg terbaik.

Disinilah salah satu sisi seni dalam mengobati pasien. Semoga bermanfaat.

17 Mei 2019, 16:41
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Setuju dok 👍
18 Mei 2019, 20:36
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Setuju dok, kalau saya utk membantu menambah penjelasan, saya share artikel dr alodokter yg kebetulan ada ttg herbal tsb
15 Mei 2019, 20:55
dr. Gina Amanda, Sp.P
dr. Gina Amanda, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Biasanya saya hanya bilang tidak bisa rekomendasikan herb tsb atau memang bilang tidak tau isinya. Karena sulit juga memberikan pendapat ttg sesuatu yg kita tidak tau mekanisme kerja, efek samping dll dari herbal tsb. Khawatir kalau salah dan ternyata ada apa2, bisa2 kita yg disalahkan. 😊
15 Mei 2019, 21:02
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Benar dok. Setuju.
16 Mei 2019, 06:08
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Nahh ini bener dok, makanyaa kdg suka dilema jg ngejelasinnya ke user 😅😅..thx ya dok sharing nya
18 Mei 2019, 10:33
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
Dokter Spesialis Jantung
Betul sekali Dok.. Menurut sy juga begitu. Dan sebagai obat tambahan aja
15 Mei 2019, 20:14
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Dibuat 15 Mei 2019, 20:03

Alodokter TS semua, saya mau tanya, bagaimana pengalaman TS ketika ada user yg bertanya tentang pengobatan herbal untuk mengatasi keluhannya? 

Bagaimana sikap kita seharusnya? Apakah setuju/memperbolehkan? Atau bagaimana?

Terima kasih

Alodokter

Menarik pembahasannya dok
Sering kita temui memang seperti ini dok, bahkan kadang pasien mengkombinasikan obat tatalaksana kota dengan terapi herbal yang mereka percayai dapat membantu kesembuhan.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa terapi herbal justru secara turun temurun dapat membantu kesembuhan.
Karena tingkat keyakinan dan kepercayaan pasien turut meningkatkan imunitas tubuh pasien sendiri.
Bila kita larang mungkin akan menimbulkan resistensi dari sikap pasien kepada tenaga medis.
Mungkin perlu dijelaskan bahwa memerlukan bukti medis yang cukup untuk terapi ybs. Tiap individu pasien mempunyai kode genetik yang mungkin cocok dengan terapi yang satu dan bisa jadi tidak cocok untuk pasien yang lain.
Tetap harus menjaga komunikasi yang baik dengan pasien dok CMIIW.
Salam.

terapi herbal
15 Mei 2019, 20:35
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Iya dok, sebaiknya kt komunikasikan dengan aman ya, jd tidak melarang, dan tidak serta merta merekomendasikan jg..Terima kasih sharingnya dok 
15 Mei 2019, 20:18
Alodokter

Menarik pembahasannya dok
Sering kita temui memang seperti ini dok, bahkan kadang pasien mengkombinasikan obat tatalaksana kota dengan terapi herbal yang mereka percayai dapat membantu kesembuhan.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa terapi herbal justru secara turun temurun dapat membantu kesembuhan.
Karena tingkat keyakinan dan kepercayaan pasien turut meningkatkan imunitas tubuh pasien sendiri.
Bila kita larang mungkin akan menimbulkan resistensi dari sikap pasien kepada tenaga medis.
Mungkin perlu dijelaskan bahwa memerlukan bukti medis yang cukup untuk terapi ybs. Tiap individu pasien mempunyai kode genetik yang mungkin cocok dengan terapi yang satu dan bisa jadi tidak cocok untuk pasien yang lain.
Tetap harus menjaga komunikasi yang baik dengan pasien dok CMIIW.
Salam.

terapi herbal
Setuju sekali dokter, penjelasan yang bijaksana sekali dok, thanks
15 Mei 2019, 21:01
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Sama2 dok
Salam.
15 Mei 2019, 21:04
dr.Achmad Rafli, Sp.A(K)
dr.Achmad Rafli, Sp.A(K)
Dokter Spesialis Anak
saya juga tidak setuju karena selain sebagian besar tidak ada evidence based medicine nya juga sangat berbahaya terutama pada anak dengan kondisi organ yang masih berkembang🙏
15 Mei 2019, 21:05
dr.Achmad Rafli, Sp.A(K)
dr.Achmad Rafli, Sp.A(K)
Dokter Spesialis Anak
cukup tidak merekomendasikan🙏tapi tidak melarang.tentunya dengan komunikasi yang baik
15 Mei 2019, 21:46
Bedasarkan pengalaman saya bertugas di daerah perifer, tentunya hal seperti ini sering terjadi dan sulit untuk dihilangkan (pengaruh pola pikir dan kepercayaan turun temurun). Biasanya yang saya lakukan adalah menanyai dahulu apakah pasien tahu komposisi obat herbal/tradisional tsb dan bagaimana cara pemakaiannya. Bila tidak tahu menahu, saya akan menyarankan untuk menghentikan obat tersebut (tentunya dengan KIE yg baik dan benar) karena belum ada bukti penelitian yg resmi. Namun bila obat tradisional yg dilakukan oleh pasien seyogyanya tidak merugikan pasien, saya akan menyerahkan keputusannya kepada pasien untuk menghentikan atau melanjutkan pengobatan herbalnya, tentunya dengan menambah pengobatan modern seperti yg kita semua pelajari. Bila obat herbal tsb membahayakan atau malah menimbulkan komplikasi, tentunya juga saya larang keras untuk penggunaannya. 
16 Mei 2019, 06:10
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Thx dok sharingnya, kita serahkan keputusannya ke pasien ya, dengan memberikan point of view ttg penggunaan herbal tsb..
18 Mei 2019, 09:25
Apakah dari ilmu gizi , buah dan sayuran tertentu yg bisa membantu mengobati tekanan darah tinggi, batuk, asam urat, nyeri2 sendi sprti itu boleh disarankan ya dok untuk pasien? 
20 Mei 2019, 19:18
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Kalau saya dok, saya akan jelaskan secara umum diketahui begitu (jika ada bacaan yg jelas) tp tetap itu bukan pengobatan utama..saya sering jelaskan ke pasien jg kalau pemakaian obat2 alami sprti itu harus hati2 jg jgn berlebihan krna dosisnya yg tidak terukur
20 Mei 2019, 06:13
Alodokter Melsa

Saya juga bertugas di perifer dengan masyarakat yang juga banyak menggunakan pengobatan herbal. Apabila ada pasien yang bertanya mengenai penggunaan obat herbal saya akan menyampaikan bahwa saya tidak mempelajari mengenai pengobatan herbal, termasuk efektivitas, cara kerja, efek samping, interaksi dengan obat yg diresepkan dokter. Sehingga keputusan penggunaan obat herbal kembali diserahkan pasien at your own risks.

Terima kasih
20 Mei 2019, 19:19
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Betul dok, saya setuju jg..terima kasih sharingnya dok
21 Mei 2019, 11:30
dr. Anastasia Venny Yustiana M.Biomed SpKJ
dr. Anastasia Venny Yustiana M.Biomed SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Alo dokter,

Diskusi menarik dok, untuk pengaturan rentang interval konsumsi obat herbal dan obat medis ini dok yang kadang sering ditanyakan oleh pasien.
Mohon informasi dok, bagaimana bila pasien tetap ingin mengkonsumsi obat herbal dan juga obat medis yang kita anjurkan. Berapa lama interval jeda waktunya dok?
Terimakasih.
Salam.
Alo dokter.

Iya benar sekali pertanyaan rentang waktunya memang sering ditanyakan pasien, kalau sy pribadi biasanya menjwb kurang lebih diberi jarak minum 1 jam an dokter. Kl rentang pastinya juga sptnya sulit ditentukan krn tdk tau juga kandungan herbalnya spt apa. 
Terimakasih dokter. Salam kenal.
21 Mei 2019, 17:12
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Terimakasih dok
Salam kenal dok🙏🏿
21 Mei 2019, 14:54

Alodokter,

Menarik ya topiknya. Sy skrg sedikit lebih fleksibel dok, telaah dulu penggunaan obat herbalnya. Kl digodok sendiri, pakai bahan yg jelas, misal seperti kunyit, temulawak, atau lain2nya yg umum jadi minuman jamu, yg pada dasar logikanya tinggi antioksidant, maka sy tidak melarang. Tp kalau ramuannya belum memiliki Evidence Based Medicine, terlebih lagi hanya berdasarkan kata orang, sy biasanya menyarankan untuk menggunakan obat medis sesuai anjuran tanpa diikuti dgn ramuan herbal tsb, krn tidak diketahui dgn pasti efek dari ramuan tsb. apakah bermanfaat atau tidak dengan tujuan terapi kita.

Pada kenyataannya jaman skrg, pengobatan alternatif tetap marak, maka pendekatan kita harus lebih luwes, menolak dengan senyum dan halus. Ajak pasien dan keluarganya berdiskusi, tetap bangun rapor yg baik dgn pasien dan keluarga. Jangan hanya krn kita keukeuh, menolak dengan tegas, pasiennya jadi malah tidak berobat medis sama sekali, dan hanya menggunakan terapi alternatif, padahal akan membawa byk mudharat pada pasien.

Hal ini sering terjadi pada kasus onkologi. Yang ujung2nya harus radiasi atau kemo ataupun operasi. Pada dasarnya pasien dan keluarga itu takut menjalankan sesuatu hal yg asing. Peran kita sebagai dokter, termasuk menenangkan, memberikan dan menjelaskan sejelas-jelasnya informasi terkait agar pasien dan keluarganya dapat memutuskan terapi yg terbaik.

Disinilah salah satu sisi seni dalam mengobati pasien. Semoga bermanfaat.

Setuju Dok. Saya juga sedang belajar komunikasi yang luwes, mencoba fleksibel namun tdk mengiyakan jika ada yang ga sesuai evidence dg cara yang bijak
23 Mei 2019, 10:49
Alodokter 
Sy pun masih belajar sampai skrg. Menjelaskan dgn bahasa awam, menyetarakan dan menyampaikan info agar dimengerti pasien dan keluarga membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Yang mana sy sangat kurang di bagian itu. 

Namun tetap semangat dalam mencapai komunikasi efektif. 😁

Semoga bermanfaat 🙏🏻
15 Mei 2019, 21:03
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
15 Mei 2019, 20:35
Iya dok, sebaiknya kt komunikasikan dengan aman ya, jd tidak melarang, dan tidak serta merta merekomendasikan jg..Terima kasih sharingnya dok 
Sama2 dok. Salam.
16 Mei 2019, 04:59
dr.Samira
dr.Samira
Dokter Umum
Alo docs, izin sharing pendapat, kalau saya biasanya saya jelaskan bahwa memang beberapa herbal sudah diteliti kegunaannya namun kegunaan tersebut terbukti pada hewan sedangkan pada manusia belum dapat dibuktikan dan itupun melalui penakaran yang pas sedangkan kebanyakan dari pasien menggunakan cara kira-kira (sekian lembar, sekian buah, dan lain sebagainya) sehingga keabsahannya menjadi dipertanyakan. Apabila user tetap bersikukuh menggunakan herbal maka biasanya saya jelaskan bahwa hal tersebut bersifat complementary medicine yang artinya terapi penyerta sehingga terapi utama tetap harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Semoga bermanfaat 🙏🙏
16 Mei 2019, 05:53
Sangat menarik pembahasannya Dok. 
16 Mei 2019, 06:09
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
15 Mei 2019, 21:05
cukup tidak merekomendasikan🙏tapi tidak melarang.tentunya dengan komunikasi yang baik
Noted..thx dok
16 Mei 2019, 06:13
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
16 Mei 2019, 04:59
Alo docs, izin sharing pendapat, kalau saya biasanya saya jelaskan bahwa memang beberapa herbal sudah diteliti kegunaannya namun kegunaan tersebut terbukti pada hewan sedangkan pada manusia belum dapat dibuktikan dan itupun melalui penakaran yang pas sedangkan kebanyakan dari pasien menggunakan cara kira-kira (sekian lembar, sekian buah, dan lain sebagainya) sehingga keabsahannya menjadi dipertanyakan. Apabila user tetap bersikukuh menggunakan herbal maka biasanya saya jelaskan bahwa hal tersebut bersifat complementary medicine yang artinya terapi penyerta sehingga terapi utama tetap harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Semoga bermanfaat 🙏🙏
Complementary medicine ya, bukan terapi utama..thx dok 😊