Penanganan pasien dengan non alcoholic fatty liver - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokterIzin bertanya ts, mengenai non alcoholic fatty liver. Bagaimana kah penanganan pasien dengan non alcoholic fatty liver? Obat apakah yang perlu...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penanganan pasien dengan non alcoholic fatty liver

    Dibalas 09 Agustus 2019, 19:18

    Alo dokter


    Izin bertanya ts, mengenai non alcoholic fatty liver. Bagaimana kah penanganan pasien dengan non alcoholic fatty liver? Obat apakah yang perlu dikonsumsi, apakah hepatoprotektor?


    Terima kasih ts πŸ™

08 Agustus 2019, 13:46
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dr Andrew, salam kenal,
Saya mencoba menjawab pertanyaan mengenai terapi NAFLD dari 5 guideline hepatologi yg ada : EASL ( Eropa),AASLD (Amerika), NICE (UK), Asia Pasific, dan AISF

1. Perubahan gaya hidup
Semua guideline sepakat bahwa 7-10 % penurunan BB dari BB awal adalah target perubahan gaya hidup.
Dari AISF menganjurkan diet rendah kalori : 1200-1600 kcal per hari, rendah lemak <10% asam lemak jenuh, dan rendah karbo <50% per hari.
EASL dan AISF menganjurkan diet mediterania untuk pola diet yg baik.

2. Farmakologis
Siapa saja yg perlu terapi farmakologis?
-Dari EASL yg perlu diberikan terapi farmakologis adalah : pasien dg NASH(Non Alcoholic SteatoHepatitis) progresif( fibrosis sedang sampai sirosis), risiko tinggi ( usia di atas 50, sindrom metabolik, DM, peningkatan SGPT),
-Dari AASLD dan Asia Pasific : pasien dengan NASH, dan fibrosis
- saat ini dari semua guideline belum ada terapi spesifik untuk NASH yg sudah disetujui FDA dan European Medicines Agency, sehingga dari guideline2 hanya menyarankan pemberian obat harus diberikan dg pertimbangan yg matang dan diskusi yg baik dg pasien.

Obat2an :
1. Metformin: dari ke 5 guideline tidak menyarankan pemberian metformin sebagai terapi spesifik untuk NAFLD krn evidence yg rendah
2.Pioglitazone: NICE dan AASLD merekomendasikan pemberian pioglitazone dg batasan; harus diberikan dalam pengawasan di PPK 2 dan 3, dan hanya diberikan pada pasien dg biopsi hepar Yg sdh tegak NASH, sedangkan EASL hanya menyarankan pioglitazone diberi pada pasien NAFLD dg DM
3. Vit E:
Baik NICE dan AASLD menyarankan pemberian Vit E pada pasien yg sudah tegak NASH dari biopsi hepar, sedangkan EASl dan AISF masih kurang bukti, Asia Pasific tidak menyarankan karena tidak ada bukti yg menguntungkan dari pemberian vit E
4. GLP 1 agonis
Semua guideline belum menyarankan krn bukti yg masih rendah
5.Statin
Semua guideline belum menyarankan secara spesifik pemberian statin krn efek hepatotoksiknya terutama pada pasien sirosis dekompensata dan acute liver failure.

Semoga bermanfaat😊

Sumber : World J Gastroenterol. 2018 Aug 14; 24(30): 3361–3373.
Published online 2018 Aug 14. 
09 Agustus 2019, 16:25
dr. Yoshua Viventius SpAk
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Mantap dok, terimakasih untuk infonya.
09 Agustus 2019, 16:35
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Terima kasih kembali dok 😊
09 Agustus 2019, 16:35
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Terima kasih kembali dok 😊
09 Agustus 2019, 17:03
Terimakasih infonya Dok. 
07 Agustus 2019, 09:30
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Alo dr. Andrew!

Penanganannya mulai dari penurunan berat badan terlebih dahulu, diusahakan 10% atau lebih secara bertahap tentunya. 

Nah, kalau terapi farmakologis sendiri, meta analisis Cochrane tahun 2017 menyatakan bahwa belum terdapat cukup bukti untuk menentukan efektivitas terapi yang ada sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Berikut linknya dok:

https://www.cochrane.org/CD011640/LIVER_medical-treatment-people-non-alcohol-related-fatty-liver-disease

Nah, kalau mengenai terapi nonfarmakologis, ada meta analisis terbaru dari Cochrane yang sedang dikerjakan saat ini. Berikut saya share protokolnya:

https://www.cochrane.org/CD013156/LIVER_lifestyle-modifications-non-alcohol-related-fatty-liver-disease-network-meta-analysis

07 Agustus 2019, 14:51
Baik, terima kasih dokter πŸ™
07 Agustus 2019, 11:10

Alo Dok,

Kebetulan saya menemukan pedoman tata laksana terkini perlemakan hati non alkoholik di Indonesia. Setuju dengan dr. Andre bahwa yang lebih ditekankan adalah perubahan pola hidup dengan mengatur pola makan dan berolahraga rutin. Target penurunan berat badan adalah 0,5 kg per minggu dan tidak lebih dari 1,6 kg per minggu. Suplementasi vitamin E sebagai antioksidan dan preventif fibrosis boleh direkomendasikan jika pasien tidak memiliki komorbid diabetes.

Berikut referensinya Dok : http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/65/61

07 Agustus 2019, 14:52
Terima kasih dokter πŸ™
08 Agustus 2019, 16:25
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dok, izin menambahkan, selain antioksidan spt vit E, asam ursodeoksikolik (UDCA) juga diduga bisa bermanfaat utk pengobatan fatty liver. Hanya saja memang msh terus diteliti. 
Terima kasih
09 Agustus 2019, 16:27
dr. Yoshua Viventius SpAk
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Benar dok, ditambah dengan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makanan berlemak dan berminyak serta yang berkolesterol tinggi cocok untuk penderita perlemakan hati akibat kolesterol tinggi dan konsumsi makanan yang tidak sehat seperti fastfood
09 Agustus 2019, 19:18
Alo dr Andrew, salam kenal,
Saya mencoba menjawab pertanyaan mengenai terapi NAFLD dari 5 guideline hepatologi yg ada : EASL ( Eropa),AASLD (Amerika), NICE (UK), Asia Pasific, dan AISF

1. Perubahan gaya hidup
Semua guideline sepakat bahwa 7-10 % penurunan BB dari BB awal adalah target perubahan gaya hidup.
Dari AISF menganjurkan diet rendah kalori : 1200-1600 kcal per hari, rendah lemak <10% asam lemak jenuh, dan rendah karbo <50% per hari.
EASL dan AISF menganjurkan diet mediterania untuk pola diet yg baik.

2. Farmakologis
Siapa saja yg perlu terapi farmakologis?
-Dari EASL yg perlu diberikan terapi farmakologis adalah : pasien dg NASH(Non Alcoholic SteatoHepatitis) progresif( fibrosis sedang sampai sirosis), risiko tinggi ( usia di atas 50, sindrom metabolik, DM, peningkatan SGPT),
-Dari AASLD dan Asia Pasific : pasien dengan NASH, dan fibrosis
- saat ini dari semua guideline belum ada terapi spesifik untuk NASH yg sudah disetujui FDA dan European Medicines Agency, sehingga dari guideline2 hanya menyarankan pemberian obat harus diberikan dg pertimbangan yg matang dan diskusi yg baik dg pasien.

Obat2an :
1. Metformin: dari ke 5 guideline tidak menyarankan pemberian metformin sebagai terapi spesifik untuk NAFLD krn evidence yg rendah
2.Pioglitazone: NICE dan AASLD merekomendasikan pemberian pioglitazone dg batasan; harus diberikan dalam pengawasan di PPK 2 dan 3, dan hanya diberikan pada pasien dg biopsi hepar Yg sdh tegak NASH, sedangkan EASL hanya menyarankan pioglitazone diberi pada pasien NAFLD dg DM
3. Vit E:
Baik NICE dan AASLD menyarankan pemberian Vit E pada pasien yg sudah tegak NASH dari biopsi hepar, sedangkan EASl dan AISF masih kurang bukti, Asia Pasific tidak menyarankan karena tidak ada bukti yg menguntungkan dari pemberian vit E
4. GLP 1 agonis
Semua guideline belum menyarankan krn bukti yg masih rendah
5.Statin
Semua guideline belum menyarankan secara spesifik pemberian statin krn efek hepatotoksiknya terutama pada pasien sirosis dekompensata dan acute liver failure.

Semoga bermanfaat😊

Sumber : World J Gastroenterol. 2018 Aug 14; 24(30): 3361–3373.
Published online 2018 Aug 14.