Tks.Dr Sani. Di kita memang pedomannya masih belum menjelaskan secara rinci tentang kondisi tersebut. Untuk kita saat ini, pada kasus tersebut tetap dilakukan tes, kemudian ditindak lanjuti sesuai dengan penatalaksanaan kasus covid biasa. 

Bila misalnya hasilnya positif, maka tidak mudah membedakan apakah itu reinfeksi atau reaktivasi. Untuk menyebut reinfeksi, seharusnya ada proses squencing untuk membuktikan bahwa varian virus pada infeksi kedua itu, berbeda dengan infeksi sebelumya. Tapi ini sulit dilakukan. 

Sebagian Sejawat berpendapat, bila terjadi positivitas PCR lagi dalam kurun waktu smapai 3 bulan sejak infeksi pertama, maka itu adalah reaktivasi. Ini cara mudahnya, karena sulit melakukan sequencing. 

Dari sisi praktis, apakah itu reinfeksi atau reaktivasi, sebenarnya sama saja tata laksananya. 

Demikia Dok. Tks. 

Yang membuat saya agak ragu karena kita tidak memiliki bukti PCR negatif sebelumnya, sehingga sulit untuk mengatakan ini infeksi baru atau sebenarnya masih merupakan infeksi yang sebelumnya dok, karena bila saya tidak salah beberapa pasien bisa memiliki PCR positif yang berkepanjangan sampai periode bulan. 

Apakah artinya kita obati ulang seperti temuan kasus baru dok? 

Terima kasih