Penangann pasien COVID-19 derajat sedang jika obat tidak tersedia - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter, ijin konsul. Apa yang bisa kita lakukan sbg dr umum apabila pasien COVID19 dg gejala sedang (demam, batuk, pilek dan sesak, tanda klinis...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penangann pasien COVID-19 derajat sedang jika obat tidak tersedia

    Dibalas 15 Juli 2021, 07:59
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alodokter, ijin konsul. Apa yang bisa kita lakukan sbg dr umum apabila pasien COVID19 dg gejala sedang (demam, batuk, pilek dan sesak, tanda klinis pneumonia) datang melapor bahwa obat2 dari Puskesmas tidak kunjung datang & apotek terdekat juga sudah kosong utk azithromycin & antivirus nya.

    Saturasi di 92-93% dan sudah KIE proning position.

    Bagaimana prognosis pasien gejala sedang tanpa pengobatan antivirus dan hanya vitamin dok?

    Terima kasih

15 Juli 2021, 07:59

ALO Dokter, 

Pada kondisis sedang, berdasarkan pedoman PAPDI edisi III. Dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit darurat atau isolasi di RS Darurat. 

 

Untuk farmakologis, dapat diberikan:

- vitamin C 200 - 400 mg/8 Jam, dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara IV drip

-Azitromisin 500 mg/24 jam (IV atau PO) atau Levofloxacin 750 mg/24 jam (IV) jika dicurigai adanya infeksi bakteri. 

- saah satu antivirus seperti avigan atau remdesivir. 

-Antikoagulan (berdasarkan evaluasi DPJP)

-Pengobatan simptomatis. 

Untuk prognosis tentunya tidak bisa dilihat berdasarkan pemberian obat-obatan saja dok. 

Berdasarkan, jurnal ini, faktor prognosis memburuk dapat diasosiasikan menjadi:

  • Usia> 65, laki-laki, dispena
  • Memiliki komorbiditas: kardiovaskular dan penyakit paru, diabetes, 
  • Hematologi: low lymphocyte count, rasio neutrofil-limfosit tinggi
  • Biokimia: LDH > 245U/L, prokalsitonin > 0.05 ng/ml, penginkatan SGPT, bilirubin, creatinin,
  • Inflamasi: peningkatan CRP, IL-6, serum feritin
  • D-dimer: peningkatan D-dimer
  • Endotheliopathy dan angiogenesis: Peningkatan aniopoietin-2, vWF dan thrombomodulin soluble. (sumber: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jmv.26754)