Alo Dokter, izin bantu menjawab ya dok. Sejauh yang saya ketahui memang chromic catgut ini termasuk salah satu benang absorbable natural, yang memiliki karakteristik kekuatan simpulnya lemah dan reaktivitas terhadap jaringannya tinggi. Penggunaannya pada bagian dermis dan subkutan untuk nantinya diabsorbsi tubuh melalui degradasi enzimatik ataupun hidrolisis.

Dari sumber yang saya dapatkan (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19584482) hanya dijelaskan bahwa penggunaan benang absorbable pada daerah yang terlalu superficial dapat bertahan lebih lama dan memperlambat penyerapan serta meningkatkan kemungkinan epitelisasi pada daerah jahitan sehingga bisa meninggalkan tampilan bekas luka.

Namun dari segi karena keterbatasan alat, saya belum menemukan referensi lebih lanjut mengenai alternatif penggunaannya dan tindak lanjutnya seperti apa.

Dari Alomedika juga pernah membahas tentang teknik penjahitan pada artikel berikut ini : https://www.alomedika.com/tindakan-medis/bedah-minor/teknik-penjahitan-kulit/teknik

Mungkin ada TS lain yang menambahkan silahkan.. terima kasih

CMIIW

Alo dokter! 

Menurut saya tergantung dari penyembuhan lukanya dok. Kemungkinan pasien dijahit adalah penutupan luka secara primum untuk mendapatkan parut luka yang minimal. 

Menggunakan benang untum menutup luka dengan chromic cat gut menurut saya tidak apa-apa bila tidak ada pilihan yang lain. Hanya aja bekad luka pasti tidak sebaik menggunakan benang jenis nlm absordable seperti nylon. 

Ada baiknya lihat lokasi luka, bila luka terlihay baik, aff jahitan sesuai dengan waktunya. Bila tidak, mohon dipikirkan ke arah luka kronik. 

Alomedika pernah membuat artikel mengenai pemilihan benang 

https://www.alomedika.com/pemilihan-benang-absorbable-vs-non-absorbable-untuk-mendapatkan-bekas-luka-yang-baik