Bercak kemerahan setelah tergores terumbu karang - Diskusi Dokter

general_alomedika

selamat siang dok, saya mendapatkan pertanyaan dari user, dengan keluhan 3 hari lalu bermain di pantai dan bagian paha tergores terumbu karang. luka...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Bercak kemerahan setelah tergores terumbu karang

    Dibalas 08 September 2019, 16:11

    selamat siang dok, saya mendapatkan pertanyaan dari user, dengan keluhan 3 hari lalu bermain di pantai dan bagian paha tergores terumbu karang. luka mengering setelah 3 hari, tapi muncul bercak kemerahan dan gatal seperti gambar. kira2 DD dan terapinya yg bisa disarankan apa ya dok? mohon info. terimakasih

04 September 2019, 14:17
Sebagai tambahan dok, sebaiknya kemungkinan infeksi dapat disingkirkan terlebih dahulu.
Mungkin dapat dilakukan debridement pada luka dan pastikan tidak ada debris dari terumbu karang yang menancap pada luka.
Pada kasus infeksi yang terjadi dalam lingkup air laut, biasanya disebabkan oleh Vibrio spp. dan dimungkinkan untuk penggunaan kombinasi beberapa antibiotik.
Pemberian antibiotik pun apabila memang terjadi infeksi, pada kasus ini dipertahankan minimal 10 hari hingga 2 minggu.
04 September 2019, 15:38
Nice share Dok. 
05 September 2019, 16:00
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

04 September 2019, 12:11
Bisa jadi ini termasuk gejala Coral Dermatitis atau Dermatitis yang terinfeksi. Sebagai info,  terumbu karang juga menghasilkan sejenis substansi yang toksik, dimana hal ini akan memicu reaksi hipersensitivitas jika terkena kulit.  mohon asupannya Dok 🙏

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5902083/
05 September 2019, 16:04
Nice sharing dok
04 September 2019, 12:29
Alo Dok,

Saya setuju dgn dr Nurul, kemungkinan besar dikarenakan coral dermatitis. Kebetulan saya pernah mengalaminya sendiri, tapi gejala gatal muncul bersamaan dgn lukanya. Krn ruamnya hanya sedikit, saya biarkan saja dok-sebisa mgkn jangan digaruk dan akan hilang dgn sendirinya. Tapi krn ini ruamnya lumayan banyak dan pasti gatal sekali, boleh diberikan antihistamin dan steroid topikal.

Berikut salah satu jurnal yg dpt menjadi referensi: https://jamanetwork.com/journals/jamadermatology/article-abstract/2713949
04 September 2019, 15:31
Info yang sangat bermanfaat Dok. 
05 September 2019, 16:14
05 September 2019, 16:00

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

Makasih infonya😊👍
07 September 2019, 14:05
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Terima kasih. Bermanfaat dok
05 September 2019, 16:14
05 September 2019, 16:00

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

Makasih infonya😊👍
07 September 2019, 14:06
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Terima kasih. Bermanfaat dok
04 September 2019, 11:59
Alo dok

Dari gambar yang dokter berikan, apakah ada anamnesis yang didapat mengarah ke riwayat alergi dok? Untuk differential diagnosis yang diberikan bisa seputar dermatitis menurut saya dok, baik dari dermatitis kontak alergi maupun iritan. Untuk pengobatan sendiri bisa digunakan steroid topikal dan antihistamin per oral untuk keluhan gatalnya.

https://emedicine.medscape.com/article/1049353-overview#a1
05 September 2019, 11:58
Terumbu karang kadang menghasilkan substansi yg toksik dok yg bisa menyebabkan alergi pada pasien
05 September 2019, 19:00
05 September 2019, 16:00

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

Terimakasih sharing infonya ya dok🙏👍
06 September 2019, 08:05
05 September 2019, 16:00

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

Info yang sangat bermanfaat Dok. 
06 September 2019, 10:46
Nice sharing dok, terimakasih ilmunya 🙏
07 September 2019, 07:01
Dermatitis dengan disertai infeksi sekunder. Karena adanya luka terbuka. Lakukan debridement. Kasih salep campuran kortikosteroid dan antibiotik  Tutup luka biar tdk terjdi infeksi. Kasih obat anti nyeri dan anti alergi. 3 hri kontrol. Luka jgn kena air atau kotor. 
07 September 2019, 08:36
05 September 2019, 16:00

Kalau melihat gambaran pada foto, perlu dipertimbangkan adanya infeksi akibat abrasi koral dan air laut. Pada saltwater infection seperti ini, kemungkinan etiologinya bersifat polimikrobial, mencakup bakteri seperti Aeromonas, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium spp, vibrio spp, streptococcus, dan staphylococcus.

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah manajemen luka yang baik. Pastikan tidak ada benda asing tersisa karena sering kali pecahan koral atau pasir masih tersisa bahkan di luka yang mulai sembuh.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan debridement jika ada jaringan nekrotik

2. Status vaksinasi tetanus pasien

3. Berikan antibiotik.

Mengingat etiologi infeksi ini bersifat polimikrobial, maka berikan antibiotik dalam bentuk kombinasi. Regimen yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Clindamycin (jika tidak tersedia dapat diganti metronidazole + cephalosporin seperti cefixime) + Fluoroquinolone (ciprofloxacin atau levofloxacin) + doxycycline.

Berikan setidaknya selama 10-14 hari dan pantau respons klinis pasien. Jika penanganan tidak adekuat, ada risiko ulkus dan necrotizing fasciitis yang akan berakhir dengan amputasi.

Terimakasih dokter informasi nya 🙏
07 September 2019, 19:35
dr. Zulherman
dr. Zulherman
Dokter Umum
Nice sharing dok. Terimakasih 🙏
08 September 2019, 08:00
terima kasih sharing ilmunya dok🙏
08 September 2019, 08:00
terima kasih sharing ilmunya dok🙏