Koagulopati pada Pasien COVID-19 - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter, tadi Saya sempat lihat berita, bahwa ada artis luar negeri yg mengalami amputasi pada kakinya yg diduga merupakan komplikasi dari COVID-19,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Koagulopati pada Pasien COVID-19

    Dibalas 03 Mei 2020, 15:12

    Alo Dokter, tadi Saya sempat lihat berita, bahwa ada artis luar negeri yg mengalami amputasi pada kakinya yg diduga merupakan komplikasi dari COVID-19, pertanyaan Saya, apakah hal itu kemungkinan itu adalah tanda koagulopati? Terimakasih sebelumnya Dok.

03 Mei 2020, 14:26
dr. Arini Junita P K SpPDKHOM
dr. Arini Junita P K SpPDKHOM
Dokter Spesialis Onkologi
Alo dok. Covid -19 merupakan infeksi yang berkaitan dengan koagulopathy. Infeksi yang terjadi menyrbabkan terjadinya perubahan inflamasi seperti pada kasus dic. Terjadi peningkatan d-dimer, il 6, esr dan crp serta penurunan mendadak kadar fibrinogen. Terapi anticoagulan sebagai tindakan preventif masih menjadi perdebatan. Pemberian antikoagulan sebagai terapi diindikasikan bila dijumpai vte, af, pemakaian katup jantung mekanik. 
Lebih lengkap bisa dibaca di blood.2020006000-1
03 Mei 2020, 15:12
dr.Mohd Bhukkar Adil Sjam, SpPD, FINASIM
dr.Mohd Bhukkar Adil Sjam, SpPD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dok, sama sepsis dengan DIC, sebaiknya di kontrol dan diobati adalah sepsis dan DIC di terapi simptomatik sesuai parameter hemostasis yg terganggu. 
03 Mei 2020, 09:20
Alo dokter. Ikut mencoba menjawab.

Pada pemberitaan mengenai artis yang dimaksud, dinyatakan adanya peningkatan pembekuan darah (hypercoagulation) sebagai komplikasi daei covid 
Pemberitaan lanjut menyatakan kemudian artis tersebut diberikan terapi antikoagulan yang justru kemudian menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan..

Untuk komplikasi pada Covid-19 memang telah ditemukan adanya resiko peningkatan faktor prokoagulan termasuk diantaranya fibrinogen dan D-dimer yang menyebabkan hiperkoagulasi tersebut. 
Untuk kemungkinan resiko ini berjalan sendiri masih belum dapat ditentukan, namun menurut penelitian sering terjadi sebagai kelanjutan dari sepsis pada pasien Covid-19 tersebut.