Pandemi COVID-19 yang menunjukkan adanya second wave memberi kekhawatian bagi dunia, seperti apa dampak dan konsekuensi bagi negara Indonesia - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO Dokter, Indonesia memang negara yang belum mencapai titik nol dari pandemi COVID-19 ini. Namun melihat kekhawatiran dunia terhadap second wave COVID-19...

Diskusi Dokter

13 Mei 2020, 17:20

Alo dr. Wili,

Yang paling awal terlintas di pikiranku adalah rasa khawatir, apalagi di Indonesia gelombang pertama saja masih belum selesai. Dampak COVID-19 saat ini masih terus berkembang ke arah ketidakpastian baik dari sisi medis, ekonomi, maupun kebijakan. Mari saling menguatkan dokter. 

13 Mei 2020, 18:02
dr. Herman, Sp.P
dr. Herman, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Alo dok, 

Yang perlu kita pelajari adalah bagaimana terjadinya second wave di negara2 tsb setelah mereka melonggarkan lock down dll. 
Jangan sampai kita mengulangi kesalahan kita dengan meremehkan seperti waktu kejadian pertama di Wuhan. 
Kita sudah melihat bagaimana perekonomian negara dan dunia merosot, banyak pegawai yg dirumahkan/di-PHK, banyak pengusaha kecil menengah yg gulung tikar. 
Semoga pemerintah dan seluruh masyarakat kita dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut. 
Pemerintah dapat mengambil kebijakan yg lebih cepat dan tepat untuk mencegah second wave. 
Dan masyarakat juga memiliki peranan yg tidak kalah pentingnya untuk terus melakukan PHBS dan social distancing. Semoga setelah wabah ini nanti berlalu, PHBS menjadi hal yg lazim dilakukan oleh kita semuanya. 
Demikian pendapat saya. Terima kasih. 
13 Mei 2020, 18:15

Alo dok

dengan terjadinya kasus second wave yang sudah terjadi, menurut saya Indonesia tidak boleh melonggarkan lockdownnya begitu saja walaupun angka penemuan kasusnya nanti terjadi penurunan 

13 Mei 2020, 19:22
Iy dok sy aneh bgt skrg di negara2 lain Lock Down di longgarkan. Sy kecewa jg. Kpn berakhirnya pandemi ini. Mreka ga mikir gimana nasib para tenaga medis???? Sy sedih n kecewa. Mereka tdk menghargai tenaga medis. Bahkan dok wkt penutupan MCD di sarinah, org2 pada ngumpul byk bgt berebutan. Sdh tdk ingat dg COVID 19. IRONIS. parah.
14 Mei 2020, 16:27
dr.Jimmy
dr.Jimmy
Dokter Umum
It could be a new normal for all people maybe. 

Its maybe not only second wave. 

Normal life with fullbody protection. 

Normal life by using masker allday along. 

Normal life with another thing we have been throgh. 
17 Mei 2020, 05:28
Alo dokter,

Sedikit menambahkan untuk diskusi tentang topik ini. Menurut saya kebijakan-kebijakan dalam rangka pengendalian Covid-19 amat sangat tergantung pada konteks masing-masing negara. Sangat sulit untuk membandingkan dengan negara yang memiliki budaya dan sumber daya yang sangat berbeda dengan negara kita. Kebetulan beberapa waktu lalu saya sempat  berdiskusi dengan beberapa epidemiologists di Belgia (salah satu negara yang melonggarkan lockdown). Salah satu yang menjadi parameter utama mereka adalah kondisi fasilitas kesehatan yang sudah kunjung mereda. Contohnya dari sekitar 2000 intensive care beds hanya 400 beds yang terisi.

Mereka tidak terpaku pada incidence rate maupun case fatality rate saja karena sadar akan kekurang akuratan data-data tersebut.

Melonggarkan lockdown bukan berarti melonggarkan pengawasan. Measurement-measurement tetap diterapkan. Monitoring atas kapasitas fasilitas kesehatan terus dilakukan. Karena pada awalnya tujuan utama diberlakukannya lockdown adalah untuk menekan kurva epidemi sehingga fasilitas kesehatan tidak membludak.

Jadi, tidak menutup kemungkinan jika kondisi fasilitas kesehatan kembali kewalahan, maka lockdown pun mungkin akan diberlakukan kembali.

Terima kasih, semoga bermanfaat.