Kapan tampon pada abses payudara yang cukup dalam dilepaskan? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat siang dokter, Ijin konsul pasien perempuan usia 62 th dengan abses di payudara kanan sejak 2 bulan yang lalu, pasien dgn riwayat DM. Pasien sudah...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Kapan tampon pada abses payudara yang cukup dalam dilepaskan?

    Dibalas 07 Juni 2019, 10:44

    Selamat siang dokter, 

    Ijin konsul pasien perempuan usia 62 th dengan abses di payudara kanan sejak 2 bulan yang lalu, pasien dgn riwayat DM. Pasien sudah dirujuk ke poli bedah dan dirujuk balik ke pkm untuk rawat luka setiap hari. Saat ini absesnya masih dalam dengan kedalaman kurang lbh 3 cm dan panjangnya 4-6 cm, pus sudah tidak ada dan jaringannya sudah memerah, karena tidak ada dressing modern di pkm akhirnya pasien hanya ditampon dengan kassa NaCl, 

    yang ingin saya tanyakan, sampai kapan tampon tersebut dilakukan? dan apakah kassa Nacl tersebut dapat mengganggu pertumbuhan jaringan baru pada post-abses tersebut dok? 

    Mohon sharingnya, terimakasih dokter 🙏

21 Mei 2019, 16:50
Alodokter,

Sy coba berbagi prinsip perawatan luka yg biasa sy lakukan utk abses leher dalam, sy rasa prinsipnya sama utk luka di tubuh. Pd umumnya bila sudah tidak ada infeksinya, perawatan luka bertujuan utk wound healing sebisa mungkin menghilangkan dead space (ruang bergaung). Bila sudah tampak jaringan baru yg sehat maka rongga/gaung harus ditutup. Pd luka yg cukup lebar dan dalam, bila sudah tumbuh jaringan sehat, boleh jg di jahit primer. Bila tidak memiliki modern dressing, yg penting buat suasana daerah luka kondusif utk wound healing, tidak terlampau kering/basah, namun cukup lembab. Bila gaung cukup dalam, berikan tekanan pada saat menutup kassa. Biasanya bisa dibalut kassa roll atau membuat kassa penutup tebal dan padat, direkatkan dgn hypafix yg cukup memiliki traksi agar dapat menekan dan menutup dead space.

Gunakan salep antibiotik, biasanya kloramfenikol tersedia di pkm. Utamakan antibiotik yg tidak resisten thdp kuman pd absesnya. Salep diatas luka yg sblmnya dibersihkan dgn NaCl. Bila ada, gunakan kassa sofratulle, dan tutup dgn kassa kering. Rawat luka hingga menutup kering. Bila sudah menutup (tidak ada gaung lagi) dan kering, luka dapat dirawat secara terbuka hingga menutup sempurna.

Semoga bermanfaat. Mgkn TS lain dapat menambahkan. 
21 Mei 2019, 18:11
Terimakasih sharingnya dokter, sangat bermanfaat, 
Saat ini gaungnya masih cukup dalam dokter, namun sudah tidak ada pus dan jaringan nekrotiknya, berarti yang perlu dilakukan adalah memberikan salep antibiotik ke dalam gaungnya, menampon lagi dengan kassa nacl dan kemudian menutupnya ya dokter? 
22 Mei 2019, 00:36
dr. Darrell Fernando, SpOG
dr. Darrell Fernando, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Terima kasih sharingnya dr. Tiara Melati SpTHT-KL
03 Juni 2019, 14:11
dr. Afinia Permanasari, Sp.KJ
dr. Afinia Permanasari, Sp.KJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
thx infonya dok, sangat bermanfaat
21 Mei 2019, 18:44
21 Mei 2019, 18:11
Terimakasih sharingnya dokter, sangat bermanfaat, 
Saat ini gaungnya masih cukup dalam dokter, namun sudah tidak ada pus dan jaringan nekrotiknya, berarti yang perlu dilakukan adalah memberikan salep antibiotik ke dalam gaungnya, menampon lagi dengan kassa nacl dan kemudian menutupnya ya dokter? 
Kl gaungnya sudah tidak ada jaringan nekrotik, bersih dari eksudat, tidak perlu ditampon lg. Tutup lgsg gaungnya tanpa diisi tampon lagi, agar memicu penyembuhan luka secara sekunder. Bisa jg oleskan oxoferrin atau sejenis agen yg memicu jaringan granulasi ke dalam gaung, lalu lgsg tutup. Pastikan sebelum ditutup jaringannya bersih ya dok. Luka ditutup dgn salep antibiotik, sofratulle, dan kassa berlapis dan padat utk memberikan tekanan menutup gaung.

Prinsipnya kl luka basah, wound dressin yg digunakan adalah basah, spt kompres dsb. Tp kl luka kering spt yg diuraikan pada judul diskusi, ditutup dgn wound dressing yg kering, spt yg dijelaskan diatas. 

Pd ganti perban selanjutnya, utk meringankan rasa nyeri pada saat mengangkat kassa yg mungkin lengket, bisa dibasahi terlebih dulu dgn NaCl steril agar kassa dapat dgn mudah diangkat tanpa mengakibatkan luka baru.

Semoga bermanfaat.. 

Mgkn TS lain dapat jg berpartisipasi
21 Mei 2019, 18:44
21 Mei 2019, 18:11
Terimakasih sharingnya dokter, sangat bermanfaat, 
Saat ini gaungnya masih cukup dalam dokter, namun sudah tidak ada pus dan jaringan nekrotiknya, berarti yang perlu dilakukan adalah memberikan salep antibiotik ke dalam gaungnya, menampon lagi dengan kassa nacl dan kemudian menutupnya ya dokter? 
Kl gaungnya sudah tidak ada jaringan nekrotik, bersih dari eksudat, tidak perlu ditampon lg. Tutup lgsg gaungnya tanpa diisi tampon lagi, agar memicu penyembuhan luka secara sekunder. Bisa jg oleskan oxoferrin atau sejenis agen yg memicu jaringan granulasi ke dalam gaung, lalu lgsg tutup. Pastikan sebelum ditutup jaringannya bersih ya dok. Luka ditutup dgn salep antibiotik, sofratulle, dan kassa berlapis dan padat utk memberikan tekanan menutup gaung.

Prinsipnya kl luka basah, wound dressin yg digunakan adalah basah, spt kompres dsb. Tp kl luka kering spt yg diuraikan pada judul diskusi, ditutup dgn wound dressing yg kering, spt yg dijelaskan diatas. 

Pd ganti perban selanjutnya, utk meringankan rasa nyeri pada saat mengangkat kassa yg mungkin lengket, bisa dibasahi terlebih dulu dgn NaCl steril agar kassa dapat dgn mudah diangkat tanpa mengakibatkan luka baru.

Semoga bermanfaat.. 

Mgkn TS lain dapat jg berpartisipasi
23 Mei 2019, 19:49
Terimakasih banyak ilmunya dokter, sangat bermanfaat, untuk saat ini gaungnya malah berisi eksudat lagi dokter, penyembuhan lukanya tidak berjalan baik karena gula darah pasien tidak terkontrol, dan saya masih coba untuk membersihkan eksudat yang masih tersisa, terimakasih bnyak dokter 🙏
24 Mei 2019, 12:49
dr.Samira
dr.Samira
Dokter Umum
Terimakasih banyak dokter, ilmunya sangat bermanfaat  🙏🙏
23 Mei 2019, 21:03
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
Dokter Spesialis Bedah
Dalam perawatan luka kronis seperti ini, yg dibutuhkan itu bkn obat, namun perawatan yg benar. Dan bila muncul kondisi abses berulang, tentunya perlu ditanyakan, apa hasil pemeriksaan patologi anatomi atau kultur jaringan kmrn. Kl hasil nya Tb, maka terapi ajuvannya ya OAT, bila hasilnya kanker, maka yg diperlukan adalah neo ajuvan kemoterapi.
Edukasi ttg hal ini perlu dijelaskan ke pasien, dan utk penanganan abses yg msh ada, perlu dinilai apakah perlu tindakan debridement ulang utk membersihkan pocket abses yg mgkn msh banyak disekitar nya. 
24 Mei 2019, 12:06
Setuju dok.. terima kasih sharingnya
31 Mei 2019, 20:20
Baik dokter, terimakasih, saat ini ulkus pasien sudah semakin dangkal, dan eksudat sudah tidak ada dok, terimakasih sarannya 🙏
21 Mei 2019, 16:00
Alo dokter wulan,
Coba urin pendapat dokter.. Kebetulan untuk range waktu kapan sebenarnya bisa di ambil untuk tampon pada abses saya belum menemukan yang pasti dok. Beberapa artikel yang saya baca apabila bekas luka sudah kering tidak ada nanah dan darah sebenarnya bisa di cabut sih dok selain itu bisa ditambahkan terapi antibiotik dan terapi simptomatik lainnya juga.. cmiiw
Kebetulan saya ada baca dari https://breast-cancer.ca/abscess/ dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3335354/
21 Mei 2019, 18:05
Terimakasih sharingnya dokter 🙏
22 Mei 2019, 00:14
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
Dokter Spesialis Bedah
Alo dokter!
Dari deskripsi yg anda jelaskan, saya anggap bahwa luka nya sudah menjadi ulkus yg menggaung ya. Perawatan ulkus pada payudara yg sudah mulai tumbuh granulasi boleh dilanjutkan dengan modalitas yg tersedia di faskes tsb, mulai dari kassa lembab steril, madu murni maupun hydroactive gel. Dan bila jaringan bed luka sudah siap dan tidak ada tanda infeksi lagi, bisa dilakukan penutupan luka dengan jahit primer. Namun, perlu anda ketahui, selain masalah diabetes, anda perlu mengkonfirmasi apakah abses tsb merupakan akibat dari infeksi kuman spesifik (Tb), non spesifik, maupun keganasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi hasil dari pemeriksaan patologi anatomi dari jaringan dasar abses sebelumnya. Karena bila diakibatkan oleh keganasan, maka akan berbeda sekali penanganan nya
Semoga bermanfaat! 
23 Mei 2019, 19:52
Pasien sudah dirujuk ke poli bedah juga dokter , namun pasien dirujuk balik ke pkm untuk rutin rawat luka, sedangkan kontrol seminggu sekali ke poli bedah, pasien mengatakan blm ada tindakan apa-apa dari dokter di poli bedahnya dokter, pasien hanya dicek di lukanya, untuk saat ini yang menjadi masalah adalah absesnya yang kembali mengeluarkan eksudat dokter, untuk kejadian seperti ini, perlukah menambahkan antibiotik untuk bakteri anaerob dokter? Dan perlukah mengganti antibiotik amox ke tingkat yg lebih tinggi seperti cefixim? 
Mohon sharingnya dokter, terimakasih 🙏
06 Juni 2019, 21:38
Alo dok, setuju sekali dengan pendapat dok Tiara dan dok David, 

Secara prinsip, perawatan luka kronis




1. Debridemen dan nekrotomi rutin untuk menghilangkan faktor penghambat penyembuhan luka. ini bisa dilakukan di PKM bisa secara, baik secara mekanik (Dokter nekrotomi bila perlu, maupun secara kimia dengan oxiferin, madu, dsb.)

2. Nutrisi dan pengobatan penyakit yang mendasari harus selalu dievaluasi agar pasien memperoleh asupan gizi yang baik untuk mempercepat penyembuhan luka.


3.
Perawatan luka berkala dengan prinsip
moist bed juga harus dilakukan dengan memilih wound dressing yang tepat. Pengalaman di institusi rsud kami pakai madu sudah biasa dok, saya lampirkan disini ya dok.

Mudah2an bermanfaat. http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/view/1457
07 Juni 2019, 10:44
Terimakasih infonya dok. Untuk madunya apakah ada jenis khusus atau madu murni seperti yg dijual bebas dok ?
21 Mei 2019, 16:51
Menambahkan lagi
Pada saat pemulihan spt ini, gizi pasirn sangatlah penting. Krnnya ps disarankan utk makan diet tinggi protein bila tidak ada kontraindikasi. Biasanya makan putih telur atau ikan gabus. 
Semoga dapat membantu 
21 Mei 2019, 16:54
Oh ya, pasien dg  dM perlu dicermati status DMnya. Jgn hanya berpatokan dgn GDS, tapi cermati HbA1cnya. Bila masih belum terkontrol, harus segera diobati krn akan memperlambat wound healing.
21 Mei 2019, 18:44
21 Mei 2019, 18:11
Terimakasih sharingnya dokter, sangat bermanfaat, 
Saat ini gaungnya masih cukup dalam dokter, namun sudah tidak ada pus dan jaringan nekrotiknya, berarti yang perlu dilakukan adalah memberikan salep antibiotik ke dalam gaungnya, menampon lagi dengan kassa nacl dan kemudian menutupnya ya dokter? 
Kl gaungnya sudah tidak ada jaringan nekrotik, bersih dari eksudat, tidak perlu ditampon lg. Tutup lgsg gaungnya tanpa diisi tampon lagi, agar memicu penyembuhan luka secara sekunder. Bisa jg oleskan oxoferrin atau sejenis agen yg memicu jaringan granulasi ke dalam gaung, lalu lgsg tutup. Pastikan sebelum ditutup jaringannya bersih ya dok. Luka ditutup dgn salep antibiotik, sofratulle, dan kassa berlapis dan padat utk memberikan tekanan menutup gaung.

Prinsipnya kl luka basah, wound dressin yg digunakan adalah basah, spt kompres dsb. Tp kl luka kering spt yg diuraikan pada judul diskusi, ditutup dgn wound dressing yg kering, spt yg dijelaskan diatas. 

Pd ganti perban selanjutnya, utk meringankan rasa nyeri pada saat mengangkat kassa yg mungkin lengket, bisa dibasahi terlebih dulu dgn NaCl steril agar kassa dapat dgn mudah diangkat tanpa mengakibatkan luka baru.

Semoga bermanfaat.. 

Mgkn TS lain dapat jg berpartisipasi