Alo dok selamat sore,

Bronkiolitis menurut WHO didefinisikan sebagai inflamasi bronkioli pada anak berusia di bawah 2 tahun. Penyebab tersering adalah infeksi virus, tersering adalah RSV. Terkadang mungkin sulit membedakan penyakit ini dengan pneumonia maupun asma pada usia muda, namun dengan kemampuan analisis klinis yang cermat hal ini dapat dilakukan.

Pada batuk dengan wheezing dan sesak pada anak usia di bawah 2 tahum tentu harus dilakukan tatalaksana yang sesuai, seperti oksigenasi bila perlu, nebulisasi denganbeta agonis atau MDI+spacer, pemberian cairan adekuat dll.

Menurut Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2009, bronkiolitis ringan pada umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat rawat jalan, namun apabila klinis berat harus dilakukan rawat inap. 

http://idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf

Faktor resiko untuk bronkiolitis berat antara lain usia muda (90% dari penderita bronkiolitis yang memerlukan rawat inap berusia <1 tahun), prematuritas, kelainan jantung bawaan, adanya chronic lung disease of prematurity, orangtua perokok, jumlah saudara, sosioekonomi rendah, dan anak di tempat penitipan.

Perawatan di ruang rawat intensif bahkan diperlukan untuk anak yang gagal mempertahankan SpO2 >92% dengan terapi oksigen, perburukan status pernafasan, dan apnea berulang.

Demikian semoga dapat menjawab. Terimakasih atas pertanyaaannya.