Konsul EKG pasien laki-laki 58 tahun dengan dyspnea - Diskusi Dokter

general_alomedika

dok, konsul pasien laki2, 58 th, datang dg keluhan sesak nafas memberat selama 3 hari, sesak berkurang dg posisi duduk dan bertambah dg posisi berbaring....

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Konsul EKG pasien laki-laki 58 tahun dengan dyspnea

    Dibalas 27 Oktober 2018, 12:57

    dok, konsul pasien laki2, 58 th, datang dg keluhan sesak nafas memberat selama 3 hari, sesak berkurang dg posisi duduk dan bertambah dg posisi berbaring. keluhan disertai kedua tungkai bengkak sejak 1 minggu. Riwayat penyakit hipertensi sudah 5 th tidak rutin minum obat. vital sign TD: 180/100, nadi 130x, RR 30 x, t: 36,5


    PF: rbh di kedua lapang paru, dan pitting udem kedua tungkai.


    bacaan ekg nya apa ya dok?


    btk

29 Agustus 2018, 00:35
AF dari ekg nya
29 Agustus 2018, 02:09
gel qrs sempit,gel r ke r tidak seirama gel p sulit di nilai ,Atrial fibrilasi itu dok.
29 Agustus 2018, 12:53

Alo dok!

Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.

Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).

Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:

1.    Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah

2.    Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke

3.    Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien

4.    Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)

29 Agustus 2018, 13:10

dr.Bedry Qintha
Agt 29, 2018 at 12:53 PM

Alo dok!


Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.


Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).


Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:


1.    Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah


2.    Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke


3.    Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien


4.    Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)

terima kasih dok, untjk pemberian digoxin bisa diberikan brp ya dok? iv atau peroral?

29 Agustus 2018, 13:10

dr. Muhammad Ridho Azhari
Agt 29, 2018 at 00:35 AM

AF dari ekg nya

terima kasih dok

29 Agustus 2018, 13:10

dr. Harry VL simatupang
Agt 29, 2018 at 02:09 AM

gel qrs sempit,gel r ke r tidak seirama gel p sulit di nilai ,Atrial fibrilasi itu dok.

terima kasih dok

31 Agustus 2018, 19:08

dr.Bedry Qintha
Aug 29, 2018 at 12:53 PM

Alo dok!


Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.


Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).


Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:


1.    Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah


2.    Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke


3.    Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien


4.    Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)

Setuju sekali Dok. Melihat dari rate nya termasuk atrial fibrilasi dengan respon ventrikel cepat(rata2nya >100x/menit) sehingga pemberian digitalisasi cepat atau iv yg dilanjutkan, biasanya kami berikan 1 ampul bolus pelan kemudian di evaluasi 2-4jam kemudian. Yg penting dicari penyebabnya apakah penyakit jantung katup atau koroner, dan terapi selanjutnya mengikuti kausanya. Pemberian anticoagulant dan edukasi juga sangat penting ya dok untuk pasien af karena resiko stroke tromboemboli sangat tinggi. Untuk pemilihan anticoagulant bisa dengan cha2dvasc score, atau baiknya dirujuk ke spesialis jantung saja dok, bila kegawatannya telah teratasi.

27 Oktober 2018, 12:57

Pada pasien tersebut kemungkinan jatuh pada kondisi akut heart failure, ditandai dengan adanya dispnea, Paroxysmal nocturnal dispnea, serta adanya pitting edema pada pasien tersebut, sebaiknya pasien jangan buru-buru diberikan rate kontrol namun tata laksana overload cairan pada pasien tersebut, turunkan tensi, kurangi preload serta turunkan afterload pada pasien tersebut. 

EKG pada pasien tersebut setuju merupakan irama atrial fibrilasi, apakah sebelumnya pasien sudah memiliki riwayat atrial fibrilasi sebelumnya atau baru pertama kali terdiagnosis atrial fibrilasi?