Kandidiasis Oral Akibat Gigi Palsu: Pencegahan dan Penanganan

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi

Metode pencegahan dan penanganan kandidiasis oral akibat penggunaan gigi palsu atau denture, yang biasanya dikenal juga sebagai denture stomatitis, perlu dipahami oleh dokter gigi karena angka kejadiannya cukup tinggi.

Denture stomatitis umumnya disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Spesies ini sebenarnya merupakan flora normal yang ada di rongga mulut. Namun, ketika terjadi ketidakseimbangan kondisi di dalam rongga mulut, Candida dapat berkembang secara tidak terkontrol dan menimbulkan infeksi yang bermanifestasi secara klinis.[1]

Kandidiasis Oral Akibat Gigi Palsu_Pencegahan dan Penanganan-min

Salah satu contoh ketidakseimbangan yang dimaksud adalah penggunaan gigi palsu yang tidak higienis. Gigi palsu ini dapat menjadi reservoir Candida albicans untuk menyebabkan denture stomatitis. Pada kondisi ini, infeksi jamur cenderung akan terjadi kembali (rekuren) setelah pengobatan antijamur dihentikan.[1,2]

Sekilas tentang Manifestasi Klinis Kandidiasis Oral Akibat Gigi Palsu

Pada pemakaian gigi palsu yang tidak higienis, di mana kebersihan rongga mulut dan kebersihan gigi palsu tersebut buruk, Candida albicans akan membentuk suatu biofilm yang menempel erat pada gigi palsu dan membentuk denture plaque. Plak inilah yang akan menginisiasi inflamasi pada mukosa rongga mulut.[1,3]

Beberapa studi mengungkapkan bahwa angka kejadian kandidiasis oral akibat gigi palsu cukup tinggi, yaitu sekitar 65%. Jenis kandidiasis ini juga merupakan kondisi yang paling umum dari infeksi jamur di rongga mulut.[2,3]

Manifestasi klinis kandidiasis oral dapat berupa kemerahan, iritasi, dan pembengkakan, terutama di area mukosa yang tertutup oleh basis gigi tiruan. Pasien yang mengalami kondisi ini akan merasakan sakit atau ketidaknyamanan saat mengunyah dan menelan. Lesi kemerahan atau keputihan juga muncul. Sering kali, pada pemakaian gigi palsu dalam waktu lama, perubahan dimensi vertikal sudah terjadi, sehingga lesi angular cheilitis di sudut mulut dapat muncul.[1,2]

Pencegahan Kandidiasis Oral pada Pengguna Gigi Palsu

Cara mencegah kandidiasis oral yang paling adekuat adalah menjaga kebersihan gigi palsu. Pasien dianjurkan untuk melepaskan gigi palsu saat tidur di malam hari. Hal ini akan memberikan mukosa kesempatan untuk beristirahat dan pulih kembali setelah menerima tekanan dan berada dalam kondisi yang lembab sepanjang hari.[4,5]

Pasien juga diminta untuk melakukan disinfeksi gigi palsu saat gigi palsu dilepas ketika hendak tidur. Larutan yang dapat digunakan untuk disinfeksi adalah natrium hipoklorit (sodium hypochlorite) berkadar 1:10. Namun, natrium hipoklorit dapat menimbulkan korosi jika gigi tiruan mengandung komponen logam. Oleh karena itu, gunakan larutan chlorhexidine sebagai pengganti jika ada komponen logam pada gigi palsu. Khusus untuk larutan chlorhexidine, rendam gigi palsu sebanyak 2 kali sehari.[4,5]

Larutan lain yang dapat digunakan adalah asam asetat (cuka) dengan konsentrasi 10%. Dokter gigi juga dapat mempertimbangkan penggunaan obat antijamur yang dioleskan pada permukaan gigi tiruan sebelum digunakan kembali oleh pasien.[4,5]

Terakhir, ada juga suatu metode disinfeksi alternatif yang dapat digunakan pada gigi palsu dengan bahan nonlogam, yaitu dengan menggunakan microwave. Masukkan gigi palsu ke dalam microwave bersama 200 mL air lalu atur microwave pada daya 650 watt selama 3 menit.[4,5]

Penanganan Kandidiasis Oral pada Pengguna Gigi Palsu

Penanganan kandidiasis oral akibat gigi palsu dilakukan dengan cara memperbaiki penyebabnya, yaitu gigi palsu yang tidak terawat dengan baik. Dalam beberapa kasus di mana kondisi gigi palsu sudah sangat buruk, penggantian gigi palsu yang lama dengan yang baru menjadi opsi yang harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan rekurensi kandidiasis oral dapat terjadi meskipun gigi palsu sudah dibersihkan dan obat antifungal sudah diberikan.[6-8]

Dokter gigi perlu mengatasi tanda dan gejala kandidiasis oral dengan memberikan obat antifungal, seperti nystatin, fluconazole, econazole, clotrimazole, amphotericin B, dan miconazole. Obat dapat diberikan sekali sehari secara peroral, oles, atau kulum, yakni selama 7–14 hari. Jika ada rekurensi, tambahkan dosis obat antifungal kulum seminggu sekali selama 6 bulan.[7,9]

Selama pengobatan kandidiasis, pasien tidak diperkenankan untuk menggunakan gigi palsu (baik yang lama atau yang baru) selama 2 minggu, untuk memberikan waktu bagi jaringan mukosa oral untuk membaik. Selain itu, pertimbangkan aplikasi oral probiotik yang dapat berfungsi sebagai adjuvan dalam terapi kandidiasis oral.[8,10]

Bika penatalaksanaan dengan menggunakan obat tidak berhasil, dokter gigi mungkin bisa mempertimbangkan terapi laser atau operasi pengangkatan. Namun, kasus yang memerlukan penanganan lanjutan ini jarang terjadi, karena umumnya kandidiasis oral dapat disembuhkan dengan obat antijamur.[7-9]

Kesimpulan

Kandidiasis oral akibat penggunaan gigi palsu (denture stomatitis) merupakan kasus infeksi Candida albicans yang sering terjadi. Hal ini menjadi tantangan bagi dokter gigi untuk memberikan edukasi yang tepat dan akurat bagi para pemakai gigi palsu untuk menjaga kebersihan gigi palsu mereka.

Kebersihan gigi palsu sangat tergantung pada kebiasaan pasien. Usahakan supaya pasien dapat melakukan kunjungan berkala setiap 3–6 bulan sekali untuk memeriksa kondisi gigi palsu yang dipakai. Hal ini bertujuan untuk melakukan penatalaksanaan sedini mungkin.

Cara pencegahan kandidiasis oral adalah dengan rutin melepaskan gigi palsu sebelum tidur dan merendamnya dalam larutan antiseptik. Larutan yang dapat digunakan untuk gigi palsu dengan bahan logam adalah chlorhexidine. Sementara itu, untuk gigi palsu dengan bahan nonlogam, pencegahan dapat dilakukan dengan merendam gigi palsu dalam larutan natrium hipoklorit atau larutan asam asetat, atau dengan memanfaatkan microwave.

Gold standard penatalaksanaan kandidiasis oral adalah dengan memberikan medikasi antijamur secara peroral, oles, atau kulum. Pada beberapa kasus di mana kondisi gigi palsu sudah sangat buruk, penggantian gigi palsu harus dipertimbangkan untuk mencegah rekurensi. Jika cara-cara ini tidak berhasil, dokter gigi dapat menggunakan pilihan perawatan lain, yaitu terapi laser dan operasi pengangkatan.

Referensi