Manfaat Adalimumab pada Hidradenitis Suppurativa

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi

Adalimumab merupakan antibodi monoklonal yang diduga bermanfaat dalam penanganan hidradenitis suppurativa. Hidradenitis suppurativa merupakan suatu penyakit kulit kronik yang menyerang folikel rambut, ditandai dengan adanya abses rekuren, inflamasi kronik, hingga dapat menyebabkan ruptur folikular.

Terdapat beberapa strategi manajemen hidradenitis suppurativa, termasuk intervensi topikal, sistemik, dan bedah. Meski demikian, kegagalan terapi tetap sering terjadi. Seiring dengan peningkatan pemahaman patofisiologi hidradenitis suppurativa, agen biologis seperti adalimumab diduga dapat mengurangi gejala dan morbiditas.[1,2]

Adalimumab.,Adalimumab,Medical,Liquid,For,Injection,In,A,Glass,Vial

Permasalahan dalam Penatalaksanaan Hidradenitis Suppurativa

Terapi pada pasien hidradenitis suppurativa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui pemberian medikamentosa hingga terapi pembedahan. Terapi medikamentosa meliputi pemberian antibiotik topikal ataupun sistemik, kortikosteroid intralesi, antiinflamasi, dan pemberian analgesik. Sementara itu, terapi pembedahan biasanya dilakukan pada hidradenitis suppurativa derajat sedang sampai berat. Pembedahan dapat berupa insisi drainase dan eksisi lokal maupun luas, tergantung dari kondisi penyakit tiap pasien.[3]

Meski dengan terapi, perlu diketahui bahwa hidradenitis suppurativa merupakan penyakit yang memiliki tingkat rekurensi cukup tinggi (70%). Pengobatan yang adekuat dan tepat diharapkan mampu mengurangi risiko rekurensi, morbiditas, dan komplikasi akibat hidradenitis suppurativa.[1]

Peran Adalimumab pada Penanganan Hidradenitis Suppurativa

Berbagai mediator proinflamasi terlibat dalam patofisiologi hidradenitis suppurativa. Mediator inflamasi ini antara lain TNF-α, interleukin (IL)-1β, IL-10, dan IL-17. Pada hidradenitis suppurativa, mediator TNF-α ditemukan dengan kadar paling tinggi di kulit dan serum. Adalimumab merupakan antibodi monoklonal rekombinan IgG1 anti-TNF yang berfungsi menurunkan sitokin proinflamasi TNF-α.[2,3]

Adalimumab saat ini masih menjadi satu-satunya antibodi monoklonal yang diketahui efektif dalam mengobati kondisi hidradenitis suppurativa. Pemberian adalimumab sebagai obat tunggal dilakukan secara subkutan.[3] Pada kondisi hidradenitis suppurativa yang tidak dapat diterapi dengan medikamentosa, pembedahan perlu dipertimbangkan. Dalam kasus seperti ini, pemberian adalimumab diharapkan menurunkan kejadian kekambuhan.[1]

Bukti Ilmiah

Sebuah meta analisis (2021) mengevaluasi hasil dari 5 uji klinis dengan total 1014 pasien untuk menilai efikasi adalimumab pada hidradenitis suppurativa. Dalam studi ini, adalimumab diberikan secara subkutan dengan dosis antara 40 mg hingga 80 mg setiap minggu selama minimal 12 minggu. Hasil analisis menunjukkan bahwa adalimumab mampu memberikan perbaikan klinis yang lebih baik dibandingkan dengan placebo. Pemberian adalimumab dinilai mampu memperbaiki derajat keparahan dan kualitas hidup pasien hidradenitis suppurativa dengan tingkat keparahan sedang sampai berat.[3]

Dalam uji klinis SHARP (2021), dilakukan evaluasi efikasi adalimumab yang digunakan sebagai adjuvan pembedahan pada kasus hidradenitis suppurativa. Studi ini melibatkan 103 pasien yang mendapat adalimumab dan 103 pasien mendapat plasebo. Penggunaan adalimumab bersama dengan pembedahan ditemukan efektif meningkatkan respon klinis pasien hidradenitis suppurativa dibandingkan plasebo (48% vs 34%). Terapi adalimumab juga tidak meningkatkan risiko infeksi luka pasca operasi, komplikasi, atau perdarahan.[1]

Efek Samping Adalimumab pada Hidradenitis Suppurativa

Adalimumab merupakan antibodi monoklonal yang bekerja sebagai anti-TNF. Fungsi ini menimbulkan penurunan sistem imunitas tubuh yang dapat mempermudah terjadinya infeksi. Dalam sebuah uji klinis (2022) yang melibatkan 84 pasien hidradenitis suppurativa, dilaporkan bahwa tidak ada pasien yang melaporkan efek samping infeksi berat. Infeksi yang terjadi pada 7,2% pasien mencakup karbunkel, folikulitisnasofaringitis, abses subkutan, dan abses insisional. Terdapat 2 pasien yang mengeluhkan asteatotic eczema, pruritus, dan ruam.[5]

Penelitian lain menemukan efek samping yang jarang akibat adalimumab berupa cetusan penyakit autoimun. Pemberian adalimumab dikatakan mencetuskan lupus eritematosus sistemikvaskulitis perkutan, dan penyakit paru interstisial.[6]

Kesimpulan

Hidradenitis suppurativa merupakan penyakit kronik pada kulit dengan tingkat kekambuhan dan morbiditas yang tinggi. Bukti ilmiah yang tersedia mengindikasikan bahwa adalimumab efektif dalam meningkatkan respon klinis pasien dan mengurangi risiko kekambuhan. Secara umum, adalimumab juga dilaporkan memiliki aspek keamanan obat yang baik. Efek samping adalimumab umumnya ringan, walaupun telah dikaitkan dengan cetusan penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik.

Referensi