Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Dakrioadenitis general_alomedika 2022-10-06T13:39:39+07:00 2022-10-06T13:39:39+07:00
Dakrioadenitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Dakrioadenitis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Dakrioadenitis atau dacryoadenitis adalah inflamasi pada kelenjar air mata atau kelenjar lakrimal. Inflamasi ini dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada kasus akut, pasien datang dengan keluhan nyeri yang baru. Pada kasus kronis, gejala biasanya menetap hingga 6 minggu atau lebih.[1-3]

Etiologi tersering dakrioadenitis akut adalah infeksi virus atau bakteri. Sementara itu, etiologi dakrioadenitis kronis biasanya adalah penyakit autoimun. Contoh faktor risiko dakrioadenitis adalah infeksi, trauma penetrasi, dan penyakit autoimun.[1-3]

Depositphotos_163731482_s-2019 Dakrioadenitis Compressed

Diagnosis dakrioadenitis dapat ditegakkan melalui anamnesis dengan keluhan nyeri dan bengkak pada daerah kelopak mata. Pemeriksaan fisik menunjukkan eritema, nyeri tekan, dan pembesaran kelenjar air mata di superotemporal hingga bagian lateral kelopak terjatuh. Pemeriksaan laboratorium, pencitraan, dan biopsi mungkin diperlukan pada kasus dakrioadenitis akut yang tidak merespons terapi dan kasus dakrioadenitis kronis.[1,3]

Dakrioadenitis akut ditata laksana dengan kompres hangat, antinyeri, dan antibiotik bila penyebabnya bakteri. Untuk dakrioadenitis kronis, kortikosteroid oral diperlukan. Bila dalam 3 bulan kelenjar lakrimal belum mengecil, pertimbangkan untuk melakukan biopsi. Dakrioadenitis yang disebabkan oleh infeksi dan tidak segera diterapi dapat mengakibatkan komplikasi berupa selulitis orbital atau preseptal.[1-2]

Pasien dakrioadenitis akut perlu diedukasi bahwa penyakit dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–6 minggu dan hanya perlu diberikan antibiotik jika infeksi berasal dari bakteri. Pada pasien dakrioadenitis kronis, berikan edukasi tentang penggunaan kortikosteroid dan kontrol rutin untuk penyakit autoimun yang menyertai.[1-4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Patel R, Patel BC. Dacryoadenitis. Statpearls Publishing. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535384/
2. Kabat AG, et al. Discussions in Anterior Segment Disease. Pennsylvania Optometric Association. 2018. http://pennsylvania.aoa.org/documents/PA/DISCUSSIONS-IN-ANTERIOR-SEGMENT-DISEASE.docx
3. Carlisle RT, Digiovanni J. Differential diagnosis of the swollen red eyelid. Am Fam Physician. 2015;92(2):106-112.
4. Singh GJ, Roy H. Dacryoadenitis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1210342-overview#a6

Patofisiologi Dakrioadenitis
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Agustus 2022
Membedakan dakrioadenitis dan hordeolum - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Bagaimanakah cara terbaik untuk membedakan dakrioadenitis dari hordeolum ketika kita melakukan pemeriksaan? Terima kasih dok.
Anonymous
10 November 2019
Pasien mengeluh nyeri area periorbita dan pelipis, dengan pemeriksaan fisik nyeri tekan tulang orbita dan edema infraorbita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo docs!Mohon konsul pasien wanita usia 30 tahun. Keluhan saat ini nyeri pada area periorbita dan pelipis serta bengkak bawah mata. Keluhan ini sudah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.