Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Micropenis general_alomedika 2023-04-06T08:57:11+07:00 2023-04-06T08:57:11+07:00
Micropenis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Micropenis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Secara patofisiologi, micropenis dapat terjadi akibat ketidakseimbangan atau abnormalitas hormon yang berperan dalam perkembangan panjang penis. Pemahaman mengenai patofisiologi micropenis dimulai dari proses perkembangan seksual anak sejak masa intrauterine.

Diferensiasi seksual terjadi saat trimester pertama atau saat usia kehamilan 8–12 minggu. Pada masa ini, janin masih memiliki duktus genital laki-laki dan perempuan. Sex-determining region of the Y region (SRY) memegang peranan penting dalam diferensiasi seksual laki-laki, dengan membentuk testis. Bila tidak ada gen SRY maka ovarium akan terbentuk.[1-3]

Pada masa awal kehamilan, human chorionic gonadotropin (hCG) plasenta akan menstimulasi sel Leydig untuk menyekresi hormon androgen atau testosteron. Testosteron selanjutnya akan dikonversi menjadi dihidrotestosteron (DHT), yang berfungsi untuk menstimulasi karakteristik seksual laki-laki (maturasi kantung skrotum, pertambahan panjang penis, dan perkembangan ukuran testis).[1-3]

Pada usia kehamilan trimester II dan III, produksi androgen fetal diambil alih oleh gonadotropin pituitari fetal. Pada usia kehamilan 8–24 minggu, terdapat kadar androgen fetal yang tinggi, dan akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 14–16 minggu, sehingga terjadi pertambahan panjang penis yang pesat pada masa tersebut.

Pada usia kehamilan 16 minggu menuju 38 minggu, terjadi pertambahan panjang penis kurang lebih 20 mm. Setelah lahir, perkembangan karakteristik seksual laki-laki diregulasi oleh aksis hipotalamus-pituitari yang melibatkan gonadotropin releasing hormone (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Kadar tertinggi hormon androgen postnatal terjadi antara usia 1–3 bulan pertama kehidupan.[1-5]

Micropenis dapat terjadi akibat abnormalitas atau ketidakseimbangan hormonal setelah usia kehamilan 12 minggu, karena pada saat ini produksi hormon androgen telah diambil alih oleh gonadotropin pituitari fetal.

Gangguan hormonal ini dapat berupa kurangnya produksi hormon androgen untuk stimulasi pertumbuhan penis, atau penis tidak memiliki respon yang adekuat terhadap stimulasi hormon yang tersedia. [1-5]

Referensi

1. Hatipoğlu N, Kurtoğlu S. Micropenis: Etiology, Diagnosis and Treatment Approaches. J Clin Pediatr Endocrinol. 2013; 5(4): 217-223.
2. Wiygul J, Palmer LS. Micropenis. The Scientific World Journal. 2011;11:1462-1469.
3. Tsang S. When Size Matters: A Clinical Review of Pathological Micropenis. Journal of Pediatric Health Care. 2010: 24(4): 231-240.
4. Alsaleem M, Saadeh L. Micropenis. StatPearls. [serial on the Internet] 2020. [cited 2020 Oct 09]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562275/
5. Gunasekaran K, Khan SD. Micropenis. Sexual Medicine. 2018: 113-120.

Pendahuluan Micropenis
Etiologi Micropenis
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 47 menit yang lalu
Kirim resep online dengan fitur MyPatient Alomedika - Ini Obat yang dilarang
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter. Untuk dapat mengirim resep online dengan fitur Mypatient di Alomedika, Dokter tidak harus terdaftar sebagai dokter telemedisin di...
Anonymous
Dibalas 51 menit yang lalu
Jahitan diangkat kapan setelah rozerplasty parsial
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin tanya dok, sekiranya kapan jahitan diangkat setelah rozerplasty parsial pada ibu jari kaki ? apakah 1 minggu atau 2 minggu setelah jahit?sekian terima...
Anonymous
Dibalas 44 menit yang lalu
Turun pendengaran yang dirasakan hanya saat olahraga berlari
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien usia 25 tahun mengeluh saat berolahraga terutama berlari lama-lama turun pendengaran dan akhirnya tuli di telinga kanan saja,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.