Farmakologi Oxytetracycline
Farmakologi oxytetracycline bekerja sebagai antibiotik spektrum luas yang merupakan produk metabolisme Streptomyces rimosus. Oxytetracycline merupakan salah satu famili antibiotik tetrasiklin yang aktif terhadap berbagai organisme Gram positif dan negatif, seperti Mycoplasma pneumoniae, Escherichia coli, Haemophilus influenzae, dan Diplococcus pneumoniae.[1,10]
Farmakodinamik
Farmakodinamik pada oxytetracycline bekerja dengan menghambat translasi sel bakteri. Obat ini mengikat subunit ribosom 30S dan mencegah tRNA aminoasil berikatan ke situs A ribosom. Hasilnya adalah penghambatan sintesis protein yang penting dalam perkembangbiakan bakteri.[1]
Oxytetracycline bersifat lipofilik dan dapat dengan mudah melewati membran sel atau secara pasif berdifusi melalui saluran porin pada membran bakteri. Selain itu, oxytetracycline mempunyai sifat yang sama dengan doxycycline yaitu bakteriostatik.[1]
Farmakokinetik
Farmakokinetik oxytetracycline, diabsorpsi secara efisien di duodenum. Obat ini tidak stabil pada pH asam, sehingga pemberian bersama makanan dapat mengurangi konsentrasi serumnya. Selain itu, oxytetracycline dapat terakumulasi di dalam tulang, kulit, lemak, tendon, otot, hati, dan saluran pencernaan.[1,11]
Absorpsi
Oxytetracycline diabsorpsi dengan baik setelah pemberian per oral. Setelah pemberian 1 dosis per oral, waktu puncak plasma dapat dicapai dalam 2-4 jam. Waktu paruh berkisar antara 6-12 jam.[1]
Pemberian oxytetracycline 250 mg setiap 6 jam akan menghasilkan konsentrasi puncak plasma 2-2,5 μg/mL. Peningkatan dosis di atas 1 g setiap 6 jam dilaporkan tidak menghasilkan peningkatan konsentrasi plasma yang signifikan.[1]
Distribusi
Oxytetracycline dilaporkan berikatan dengan protein sebanyak 20-25%. Obat ini didistribusikan secara luas, termasuk ke tulang, gigi, ASI, dan plasenta. Oxytetracycline juga ditemukan dalam jumlah kecil di saliva, cairan bola mata, dan paru.[1,11]
Metabolisme
Belum diketahui kerja metabolisme oxytetracycline pada tubuh manusia.
Eliminasi
Pada pasien dengan fungsi ginjal normal, sekitar 60-70% dari dosis tunggal oxytetracycline diekskresikan ke urine dalam waktu 72 jam. Mayoritas dieliminasi sebagai obat aktif.[1,10]
Resistensi
Resistensi oxytetracycline, umumnya akibat pencegahan akumulasi obat dalam sel. Hal ini dapat terjadi dengan menurunkan influks (reduce the entry of drugs) ataupun meningkatkan efluks (pumps drug out the cell). Apabila resistensi terjadi untuk satu obat golongan tetrasiklin, umumnya resistensi juga akan berlaku pada obat tetrasiklin lainnya.[16,17]
Direvisi oleh: dr. Elizabeth Anastasya