Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Levetiracetam general_alomedika 2020-10-26T11:39:17+07:00 2020-10-26T11:39:17+07:00
Levetiracetam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Levetiracetam

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, sp.FK
Share To Social Media:

Penggunaan levetiracetam pada kehamilan berdasarkan FDA masuk kategori C, sedangkan berdasarkan TGA ke kategori B3. Penggunaan obat levetiracetam pada kehamilan dan ibu menyusui hanya bila keuntungannya lebih tinggi daripada risiko yang mungkin ditimbulkan.[1,2,3,8]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori dari Food and Drug Administration (FDA), levetiracetam termasuk dalam kategori C, yang berarti dapat digunakan secara hati-hati apabila keuntungannya melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan. Studi pada hewan menunjukkan risiko teratogenik, dan belum ada penelitian pada manusia.[1,2]

Studi pada tikus hamil dan menyusui yang diberikan dosis lebih dari 350 mg/hari, setara dengan dosis 3000 mg pada manusia, menunjukkan hasil risiko abnormalitas minor pada tulang tengkorak fetus dan gangguan pertumbuhan anak tikus selama kehamilan dan sesudah dilahirkan. Hal yang serupa ditunjukkan pada penelitian yang menggunakan kelinci hamil dengan dosis lebih dari 600 mg/kg/hari, menunjukan peningkatan mortalitas embrio atau fetus dan risiko abnormalitas minor tulang tengkorak fetus. Jika dosis dinaikkan menjadi 1800 mg/kg/hari, maka terjadi penurunan berat fetus dan peningkatan insidensi malformasi fetus.[1,2]

Berdasarkan kategori dari Therapeutic Goods Administration/TGA, penggunaan levetiracetam termasuk kedalam kategori B3, yang berarti obat tersebut dapat digunakan pada sejumlah kecil wanita hamil dan usia produktif, tanpa meningkatkan risiko malformasi atau efek merugikan lain pada fetus, tetapi studi pada hewan menunjukkan meningkatnya risiko gangguan pada janin.[6-8]

levetiracetam termasuk ke dalam obat antiepilepsi generasi kedua yang relatif kecil menimbulkan teratogenitas bersama dengan lamotrigin, oxcarbazepin, dan topiramat. Belum ada penelitian yang adekuat mengenai keamanan dan efikasi levetiracetam pada wanita hamil. Levetiracetam dapat diberikan pada ibu hamil apabila berdasarkan hasil penilaian dokter manfaatnya melebihi potensi risiko pada fetus.[1-3]

Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) merekomendasikan pemberian asam folat untuk perempuan yang merencanakan kehamilan dan saat hamil terutama pada trimester pertama, dengan dosis 1−5 mg perhari untuk mencegah defek tuba syaraf. Pemberian asam folat prakonsepsi juga berhubungan positif dengan IQ anak yang lahir dari perempuan yang menggunakan obat antiepilepsi.[3,8]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Levetiracetam diekskresikan pada air susu ibu (ASI), sehingga bayi yang sedang diberikan ASI memiliki kemungkinan risiko efek samping akibat penggunaan levetiracetam. Konsentrasi plasma OAE pada bayi tidak hanya ditentukan oleh jumlah obat dalam ASI, tetapi juga fungsi hepar bayi yang belum sepenuhnya berkembang dan eliminasi obat yang lebih lambat. Keputusan harus diambil mengenai apakah proses menyusui harus dihentikan, dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan risiko pada ibu dan bayi.[1-3]

Referensi

1. FDA (2020). Keppra (levetiracetam Injection).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2006/021872lbl.pdf
2. FDA (2020). Keppra (levetiracetam).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/021035s078s080,021505s021s024lbl.pdf
3. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Pehimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia. 2014.
https://dlscrib.com/download/pedoman-tatalaksana-epilepsi-2014-perdossi_5880482b6454a74b2235c3e4_pdf
6. Drugs (2019). Levetiracetam.
https://www.drugs.com/mtm/levetiracetam.html
7. Medscape (2020). Levetiracetam.
https://reference.medscape.com/drug/keppra-spritam-levetiracetam-343013
8. Therapeutic Goods Administration (2017). Levetiracetam.
https://www.healthdirect.gov.au/medicines/brand/amt,87284011000036105/levetiracetam-sandoz

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Le...

Artikel Terkait

  • Manfaat dan Keamanan Diet Ketogenik
    Manfaat dan Keamanan Diet Ketogenik
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
19 hari yang lalu
Waktu yang tepat untuk berhenti minum obat antiepilepsi setelah pasien 2 tahun bebas kejang
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok...Mau menanyakan terkait kapan waktu yg tepat untuk menghentikan minum obat anti epilepsi setelah pasien sudah 2 tahun bebas kejang.Dan bgmana...
Anonymous
24 hari yang lalu
Imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya apakah kontraindikasi imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi? Bayi ini riwayat kdk setelah imunisasi dan berlanjut menjadi...
Anonymous
01 Desember 2022
Epilepsi pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr Yoke SpA, ijin tanya pada pasien anak epilepsi on OAE, kapan kita boleh menghentikan OAE tersebut? Apakah ada kriterianya? Jika boleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.