Terima kasih dr Pika untuk pertanyaannya.

Prinsip penatalaksanaan Glaukoma akut adalah dengan upaya menurun tekanan bola mata segera. Pada saat serangan Galukoma akut tekanan bola mata bisa sangat tinggi, mencapai 60 mmHg atau lebih. Caranya adalah dengan memberikan terapi medikamentosa dan biasanya diikuti dengan pembedahan untuk melancarkan 'outflow' aquos humor yang terblok karena tertutupnya sudut bilik mata depan.

Pemberian bola mata palsu, biasanya didahului dengan pengangkatan bola mata yang sakit (eviserasi atau enukleasi), hanya dilakukan pada mata yang sakit tapi sudah tidak berfungsi lagi ('non-functional eye'). Bola mata palsu sendiri hanya bersifat kosmetik, tidak mempunyai fungsi untuk melihat.

Apakah tetes mata yang digunakan terus menerus apakah akan menimbulkan efek samping, tentunya bergantung pada obat tetes mata yang digunakan. Untuk mata yang mengalami glaukoma dan sudah tidak berfungsi lagi (Glaukoma absolut), pemberian tetes mata kemungkinan ditujukan untuk menurunkan tekanan bola mata agar tidak tidak timbul rasa nyeri atau kemungkinan juga air mata buatan untuk memberikan rasa nyaman. Karena mata yg diteteskan sudah tidak berfungsi, maka efek samping terhadap fungsi penglihatan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Mudah-mudah jawaban saya bisa menjawab pertanyaan sejawat.

 

Baik, terima kasih dokter. Penjelasannya lengkap sekali dokter.