Alo dr Novia... Untuk indikasi pemberian zat besi, yang terutama tentunya jika memang ada tanda-tanda kekurangan zat besi, misalnya conjungtiva anemis, penampakan yang pucat, status gizi kurang, stunting, dll. Untuk konfirmasinya tentunya dengan pemeriksaan darah tepi terlebih dahulu untuk memastikan kadar hemoglobin dan sediaan apus darah tepi melihat gambaran mikrositik hipokrom, maupun melihat kadar MCH, MCHC dan MCV. 

Nah, namun, jika ditanyakan pada usia berapa zat besi dapat diberikan sebagai suplementasi, kita kembali pada epidemiologi dulu.. Prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada bayi di Indonesia cukup tinggi lho. Data SKRT tahun 2007 saja, anak balita di Indonesia mencapai 40-50%, bahkan pada bayi kurang dari 6 bulan mencapai 60%. karena itu Kemenkes telah mencanangkan pemberian zat besi rutin dapat diberikan pada bayi sejak usia 4 bulan. Hal ini  mengingat bayi usia 4 bulan sudah sangat membutuhkan zat besi sementara pemberian makanan tambahan baru bisa di usia 6 bulan sesuai pemberian ASI eksklusif. 

Lengkapnya monggo disimak disini ya.. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak#.Ya8At25eyRM.gmail