Pemberian obat anti hipertensi sublingual pada kasus krisis hipertensi - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo, dok. Saya dapat pasien usia 60 th laki2 dengan TD 210/110 mmHg, HR nya masih bagus, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak napas. Pasien masih kompos...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pemberian obat anti hipertensi sublingual pada kasus krisis hipertensi

    Dibalas 06 Juni 2025, 14:16
    dr....
    dr....
    Dokter Umum

    Alo, dok. Saya dapat pasien usia 60 th laki2 dengan TD 210/110 mmHg, HR nya masih bagus, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak napas. Pasien masih kompos mentis/sadar penuh. Apakah masih direkomendasikan ya pemberian obat anti hipertensi sublingual pada kasus ini? Misalnya pemberian obat ACE-inhibitor seperti caltopril tapi bukan secara oral tapi sublingual? Lalu berapa target MAP nya pada kasus krisis hipertensi? Terima kasih.

27 Desember 2020, 08:26
Alo Dokter,
Izin mencoba jawab pertanyaannya ya dok. Sebaiknya dievaluasi dulu dok, apakah kasusnya mengarah pada hipertensi urgensi atau emergensi. Pada hipertensi urgensi target terapi biasanya dievaluasi dlm 3 bln, diharapkan ada penurunan tekanan darah 20/10 mmHg dgn tekanan darah pada usia 60 tahun sebaiknya terkontrol di bawah 130/80 mmHg tapi di  atas 120/70. Pemberian obat hipertensi boleh saja secara sublingual atau oral, sebaiknya dalam bentuk kombinasi 2 atau 3 macam obat agar penanganan optimal.Berbeda dengan hipertensi emergensi, yg target MAP sebaiknya tidak lebih 25% dalam 1 jam pertama.Salah satu referensi yg cukup lengkap: https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026
27 Desember 2020, 08:47
dr....
dr....
Dokter Umum
Terima kasih, dok
06 Juni 2025, 14:16
dr.Siska
dr.Siska
Dokter Umum
Alo dokter izin bertanya dok, saya ada pasien di puskesmas tekanan darah 224/125 mmhg. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, mual dan muntah dok. Saya berikan terapi awal captopril 25 SL, tensi pasien turun di 193/100. Setelah di observasi tekanan darah pasien kembali naik menjadi 208/105 mmhg. Untuk tatalaksana lebih lanjutnya terapi apa yang harus saya berikan dok?