konsul pasien dengan dislokasi dan fraktur collumn femur - Diskusi Dokter

general_alomedika

dok, sharing pasien usia 58th jatuh dr pohon dg diagnosia dislokasi +fraktur collum femur sinistra. tidak ada internal bleeding. kondisi pasien stabil, tidak...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • konsul pasien dengan dislokasi dan fraktur collumn femur

    Dibalas 27 Oktober 2018, 16:23

    dok, sharing pasien usia 58th jatuh dr pohon dg diagnosia dislokasi +fraktur collum femur sinistra. tidak ada internal bleeding. kondisi pasien stabil, tidak ada cedera di daerah lain.

    untuk penanganan pertama bagaimana ya dok bagi dokter umum? untuk pemaasangan pembidaian karena tidak memungkinkan dg posisi dislokasi ke arah anteromedial, dan untuk pemasangan skin traksi juga kesulitan krn hrs mereposisikan terlebih dahulu.

23 Oktober 2018, 07:31
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
Dokter Spesialis Bedah

dr. Wiji Hastuti
Oct 22, 2018 at 23:57 PM

dok, sharing pasien usia 58th jatuh dr pohon dg diagnosia dislokasi +fraktur collum femur sinistra. tidak ada internal bleeding. kondisi pasien stabil, tidak ada cedera di daerah lain.

untuk penanganan pertama bagaimana ya dok bagi dokter umum? untuk pemaasangan pembidaian karena tidak memungkinkan dg posisi dislokasi ke arah anteromedial, dan untuk pemasangan skin traksi juga kesulitan krn hrs mereposisikan terlebih dahulu.

Alo doc!
Sama seperti penanganan trauma pada umumnya, selalu mulai dengan melakukan initial assessment (primary and secondary survey) guna menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi lain yg mengancam nyawa dan initial treatment (berdasarkan penilaian survey td).
Kemudian, pada kecurigaan kasus fraktur, selalu memiliki prinsip 4 R, yaitu recognition (pastikan diagnosis fraktur) , reduction (mengembalikan ke posisi normal/mendekati normal) , retention (fiksasi) dan rehabilitation (latihan utk mengembalikan fungsi).
Sebagai dokter layanan primer, penanganan awal yg dapat dilakukan yaitu melakukan pemasangan bidai/splint dan juga skin traction dengan beban max 5 kg, dan yentunya sebelum melakukan manipulasi ini, berikanlah analgetik kuat terlebih dahulu. Tindakan ini justru membantu pasien mengurangi nyeri akibat spasme otot dan membantu mengurangi deformitas (shortening, angulation) akibat tarikan otot paha dan utk persiapan apabila dilakukan tindakan definitif selanjutnya.
Semoga bermanfaat!

23 Oktober 2018, 07:35

Alo dokter Wiji!

Kalo boleh tau, ini settingnya di IGD rumah sakit atau di klinik dok?

Pada pasien ini, target utamanya adalah mereduksi dislokasinya dok. Jadi kalo dokter setting-nya di klinik dan RS letaknya dekat, pasiennya cukup diberikan pain killer, kemudian dirujuk menggunakan ambulance ke RS terdekat. Pada kasus ini, menurut saya tidak terlalu bermanfaat dilakukan pembidaian atau traksi karena malah akan menambah nyeri pasien saat tindakan. Lebih baik direduksi secepatnya saja.

Kalo settingnya di IGD RS, dokter bisa berikan sedasi pasiennya, kemudian jika yakin, boleh direduksi sendiri, namun jika tidak yakin sebaiknya segera rujuk ke ortopedi untuk dilakukan reduksi segera.

Satu lagi dok.. saya liat sepertinya sendi sakroiliaka kirinya sedikit lebih lebar dari yang kanan.

27 Oktober 2018, 16:23

dr. David, Sp.B, FINACS
Okt 23, 2018 at 07:31 AM

Alo doc!
Sama seperti penanganan trauma pada umumnya, selalu mulai dengan melakukan initial assessment (primary and secondary survey) guna menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi lain yg mengancam nyawa dan initial treatment (berdasarkan penilaian survey td).
Kemudian, pada kecurigaan kasus fraktur, selalu memiliki prinsip 4 R, yaitu recognition (pastikan diagnosis fraktur) , reduction (mengembalikan ke posisi normal/mendekati normal) , retention (fiksasi) dan rehabilitation (latihan utk mengembalikan fungsi).
Sebagai dokter layanan primer, penanganan awal yg dapat dilakukan yaitu melakukan pemasangan bidai/splint dan juga skin traction dengan beban max 5 kg, dan yentunya sebelum melakukan manipulasi ini, berikanlah analgetik kuat terlebih dahulu. Tindakan ini justru membantu pasien mengurangi nyeri akibat spasme otot dan membantu mengurangi deformitas (shortening, angulation) akibat tarikan otot paha dan utk persiapan apabila dilakukan tindakan definitif selanjutnya.
Semoga bermanfaat!

terima kasih dokter advicenya