mendeteksi fraktur pada pasien anak - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodoktersaya ingin bertanya bagaimana cara mendeteksi fraktur pada anak. Mengingat sulitnya melakukan komunikasi pada anak terutama pada anak di bawah 5...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • mendeteksi fraktur pada pasien anak

    Dibalas 11 Februari 2019, 17:09
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alodokter

    saya ingin bertanya bagaimana cara mendeteksi fraktur pada anak. Mengingat sulitnya melakukan komunikasi pada anak terutama pada anak di bawah 5 tahun, dan pasien sering tidak kooperatif. Dan bagaimana cara menentukan rontgen yg tepat? Terimakasih. 

09 Februari 2019, 08:09
 Pagi dok..

Saya rasa secara umum sama dengan yang sudah dijawab oleh sejawat2 diatas..

Namun saya coba share satu tujuan anamnesis yang cukup penting namun sering terlupa pada kasus kecurigaan fraktur pada anak2 adalah kemungkinan terjadinya suatu NAI (Non Accidental Injury) atau suatu abuse..
Hal ini sangat penting untuk proses penyembuhan dan mencegah terulang nya kembali kejadian yang sama..
Karena sekali lagi, untuk menemukan fraktur pada anak, dari pemeriksaan fisik yang baik dapat di temukan..

Perlu diperhatikan patern2 atypical trauma site, contohnya seperti patah pada ribs, multiple fracture, patah ditempat yang tidak sesuai dengan anamnesis, anamnesis yang aneh dari si pembawa pasien, terlambat untuk dibawa ke dokter, patah pada anak2 yang tidak mobile (dependent child)..

Terima kasih..🙏
09 Februari 2019, 10:47
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terimakasih atas sharing ilmunya dok. Sangat bermanfaat. 
11 Februari 2019, 17:09
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Alo dokter

Benar dokter, bila terjadi rib fracture perlu diwaspadai kemungkinan robekan bundle vascular intercostalis dan tusukan fragmen costa yang akan menyebabkan hematopneumotoraks yang merupakan kegawatan.
Mengingat arteri intercostalis berasal dari percabangan langsung aorta yang tidak akan berhenti perdarahannya.
Salam.
09 Februari 2019, 01:57
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
Dokter Spesialis Bedah
Alo dokter!
Layak nya suatu proses melakukan diagnosis, selalu dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik maupun penunjang. 
Dari anamnesis, tentunya bila pasien anak tidak kooperatif, dapat dilakukan anamnesis melalui orang tua ataupun orang disekitarnya yg terlibat dalam pemberian pertolongan pertama sebelumnya. Informasi yg dapat digali tentang keluhan nyeri, riwayat trauma, mekanisme trauma, onset, dsb (AMPLE).
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yg meliputi kondisi umum, tanda vital, kesadaran dan status generalis nya. Dan utk kondisi lokal nya, tentukan area yg paling dikeluhkan, kemudian lakukan pemeriksaan sistematis mulai dari :
Look: adanya perubahan bentuk/deformitas, perubahan warna kulit, luka, perdarahan, kontaminan dll
Feel: adanya nyeri tekan, krepitasi, suhu, perfusi, sensorik, motorik
Move: adanya ke terbatas an ruang gerak

Bila kedua hal ini dikerjakan dengan baik dan benar, maka sebenarnya sudah bisa ditentukan ada tidak nya suatu fraktur.
Ada pun pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen itu lebih utk membantu menentukan perencanaan utk tindakan selanjutnya, baik itu konservatif maupun operatif. Penentuan foto rontgen selalu pada area yg mengalami keluhan, dan intinya harus berpegang pada prinsip rule of two, yaitu 2 views, 2 joints, 2occasions dan 2 limbs. 
Semoga bermanfaat! 

09 Februari 2019, 05:02
Nice sharing Dokter. Terima Kasih
09 Februari 2019, 10:48
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terimakasih untuk sharing ilmunya dok. sangat bermanfaat. 
09 Februari 2019, 11:09
Terimakasih informasinya dr. David. Terutama terkait prinsip rule of two dalam penetapan lokasi rontgen, terimakasih 
09 Februari 2019, 12:30
Terimakasih sharing ilmunya dok. Bermanfaat sekali 🙏
10 Februari 2019, 20:08
Terima kasih informasinya dok
09 Februari 2019, 07:46
dr. Haris Dwi Khoirur Rofiq
dr. Haris Dwi Khoirur Rofiq
Dokter Spesialis Ortopedi
Sequence standard kurang lebih sama

Anamnesa dari keluarga atau yg merawat
Keluhan baby nya: rewel kah? Gerakan jadi tidak aktif pada anggota badan yg diduga fracture

Objective
Look: Swelling, jejas, deformitas, lebam
Feel: tender point, sharp edges
Move: Range of movement terbatas, injured limb tend to be inactive

Dlanjutkan pmeriksaan tambahan
Xray, pada anak2 disarankan xray pada kedua sisi, sisi sehat sebagai pembanding

Fracture pada anak, sembuh dalam waktu yg relatif cepat dan sangat jarang trjadi non union
Tp karena cepatnya itu jg
Penanganannya harus optimal, krna resiko terjadi malunion tinggi

Semoga bermanfaat
09 Februari 2019, 10:48
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Ilmunya sangat bermanfaat dok. Terimakasih.
09 Februari 2019, 11:15
Terimakasih informasinya dr. Harris. Terkait imformasi disarankan melakukan foto disisi yang sehat dan  sakit sebagai pembanding, apakah sudah umum dilakukan di RS di Indonesia dok? Dan sebenarnya apakah Ada batasan usia anak sampai usia berapa yang memang dianjurkan untuk foto pembanding seperti yang dokter jelaskan?
08 Februari 2019, 21:03
Mungkin bisa dilakukan anamnesa ke keluarganya dokter, mengenai peristiwa jatuh dll. Lalu dilakukan pemeriksaan fisik look feel movement sekilas, lalu selanjutnya diarahkan foto rontgen ap/lat sesuai dugaan lokasi fraktur. CMIIW
09 Februari 2019, 10:47
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terimakasih dok.
09 Februari 2019, 11:16
Terimakasih informasinya dr. Harris. Terkait informasi disarankan melakukan foto disisi yang sehat dan  sakit sebagai pembanding, apakah sudah umum dilakukan di RS di Indonesia dok? Dan sebenarnya apakah Ada batasan usia anak sampai usia berapa yang memang dianjurkan untuk foto pembanding seperti yang dokter jelaskan?
10 Februari 2019, 19:29
foto perbandingan ini dilakukan pada fraktur yg berada pada epifisis dan dekat persendian karena terkadang garus fraktir tidak terlihat, sehingga perlu di bamdingkan dengan ekstremitas sebelahnya 
mungkin bisa di lihat lebih jelas di link ini :
http://pediatrics.aappublications.org/content/65/3/646