ALo, Dokter!

Paparan non-bite umumnya jarang menyebabkan rabies. Namun, beberapa studi melaporkan bahwa rabies bisa saja ditransmisikan melalui paparan non-bite, sehingga perlu dievaluasi apakah memerlukan postexposure prophylaxis (PEP).

Untuk cakaran yang ringan, vaksin antirabies dapat diberikan, tetapi rabies imunoglobulin tidak disarankan.

Manajemen luka juga perlu dilakukan dengan tepat untuk mencegah in

https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/rabies/penatalaksanaan

cdc.gov/rabies/exposure/type.html

Alo Dok,

Kalau kucingnya sudah divaksin tidak perlu dok, tapi jika hewan belum pernah divaksin maka luka termasuk kategori 2 dan diberi profilaksis apsca pajanan, baik VAR dan SAR. 

Selengkapnya: https://www.alomedika.com/protokol-profilaksis-rabies

izin dok selain penanganan luka dgn pencucian dan antinyeri, antibiotik (jika perlu), kami di puskesmas biasanya observasi 14hr HPR nya (jika luka tidak kategori III). HPR sebisa mungkin dlm pengawasan, diberi makan dan tidak dibunuh, jika <14hr hewan mati segera diberi VAR. Di tempat kami tidak pernah ada SAR. Hehehe