Konsul penanganan awal pasien nyeri dada dengan bradikardia - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat malam Ts. Mau Share kasus.TN X (38) datang ke IGD puskesmas dengan nyeri dada dan perut  post makan kuini(sejenis mangga yang asam) 1jam SMRS, mual,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Konsul penanganan awal pasien nyeri dada dengan bradikardia

    Dibalas 13 Januari 2019, 11:22
    dr.Jimmy
    dr.Jimmy
    Dokter Umum

    Selamat malam Ts. 

    Mau Share kasus.

    TN X (38) datang ke IGD puskesmas dengan nyeri dada dan perut  post makan kuini(sejenis mangga yang asam) 1jam SMRS, mual, dan muntah.

    Saat awal pmeriksaan : TD 150/110, HR 65X/M. 

    BBrpa saat di ugd, os berkeringt dingin. Nadi drop 40bpm. 

    Td 150/100,  EKG terlampir

    Karena curiga hiperkalemia,saya terapi dengan ivfd d5, inj ondan 4mg, inj ranitidin 1amp. Bicnat 500mg ,furosemid 40mg per oral  , DC terpasang

    2jam observasi , KU membaik, namun nadi ttap 40x/m

    Saya rujuk ke Rsud karena ku sudah stabil. Namun sampai Di RSUD , pasien dikembalikan. 

    Yang ingin saya tanyakan, apakah dengan nadi demikian, pasien boleh dikembalikan tanpa diobservasi dulu karena KU stabil? Dan apakah tatalaksana saya sudah tepat di fktp?

    BTK.

13 Januari 2019, 09:37
Sangat menarik pembahasannya Dok. 
12 Januari 2019, 21:01
dr.Jimmy
dr.Jimmy
Dokter Umum
EKG pasien
12 Januari 2019, 23:43

Selamat malam Dokter, boleh diketahui Dokter apakah ketika setelah dikembalikan ke fktp sempat dilakukan EKG kembali atau dilakukan pengukuran HR kembali Dokter? atau pada saat  di fasilitas rujukan sempat dilakukan EKG dan pengukuran HR nya Dok? karena tentunya ketika dilakukan pengembalian pasien tentu sudah melalui pertimbangan ya Dokter, nah menurut link https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493201/ untuk bradikardi dalam hal ini sinus bradikardi akan ditatalaksana sesuai dengan penyebab atau etiologinya Dokter, menurut link diatas juga pada sinus bradikardi pertama diperhatikan bagaimana hemodinamik dan apakah  ada simptom, jika tidak stabil maka perlu dilakukan pemberian atropin 0.5 mg setiap 3 sampai 5 menit sampai maksimal 3 mg, jika tetap tidak stabil, maka pasiennya merupakan kandidat untuk dilakukan pacemaker temporer, jika pasien hemodinamik stabil namun memiliki tanda dan gejala dari infark miokard maka akan diterapi infark miokardnya, jika tidak ada tanda infark miokard dan hemodinamik stabil sebaiknya tetap dicari penyebab lainnya apakah infeksi, gangguan tirod, atau penggunaan obat- obatan tertentu, hiperkalemia, dan kondisi lainnya dan akan dilakukan terapi untuk penyebab yang mendasarinya Dokter.

mungkin ada TS lain yang ingin menambahkan 

CMIIW

  

12 Januari 2019, 22:57
Malam, Dok. 

Menurut saya, aspek pekerjaan atau aktivitas fisik sehari hari pasien perlu dipertimbangkan dalam menilai EKG tall T yang tidak terjadi pada semua lead. Apabila pekerjaan pasien melibatkan aktivitas fisik tinggi atau seorang yang aktif berolahraga, Kondisi tersebut dapat disebabkan kondisi gastritis akut, dengan sinus bradikardi asimptomatik menilai tekanan darah pasien yang tidak hipotensi. Penurunan denyut nadi dapat disebabkan pasien dalam keadaan simpatetik tinggi, dan kemudian sempat tenang dan denyut nadi kembali pada kondisi basal. 

Penanganan yang diberikan menurut saya baik karena mengcover aspek aspek penting untuk mengatasi kegawatdaruratan medis yang dapat muncul. Dan tidak jarang saya temukan kasus bradikardi asimptomatik dikembalikan ke FKTP.

Kemungkinan penyebab hiperkalemia sendiri dapat menjadi pertimbangan, dok. Apabila pasien tidak dalam diet rendah sodium, gangguan fungsi ginjal, pemakaian obat obatan yang dapat menyebabkan hypokalemia, maka mangga yang dikonsumsi memiliki kemungkinan kecil menyebabkan hiperkalemia, mengacu pada mangga sendiri bukan merupakan buah yang tinggi kalium. 

Sekian menurut saya,
Mohon maaf jika ada salah kata atau menyinggung. 
13 Januari 2019, 06:17
dr.Jimmy
dr.Jimmy
Dokter Umum
Sempat terpikir memang HR rendah ny disebabkan pekerjaaan fisik. Kebetulan pkerjaan pasien adlah kuli Sawit  Namun riwayat di rekam medik, HR nya selalu di atas 70x/m. 

Awalnya memang tidak direncanakan rujuk. Namun karena nadi awal datang diatas  65, Maka  sya observasi dahulu. 

Sempat terpikir juga memang HR ny naik karena nyeri perut akibat gastritis yg dialami sebelum melihat rekam medik lama.dan T tall yang terjadi memang tidak terlalu spesifik.

Mungkin lain kali akan saya telaah lebih lanjut.

Terima kasih dok atas sharing nya. Jadi dpat pncerhan
Sangat membantu .😊
13 Januari 2019, 11:22
dr. Agustina
dr. Agustina
Dokter Umum
selamat pagi dok,

Terimakasih untuk share kasusnya yang menarik, menurut saya

bradikardia simptomatik (kondisi tidak stabil) dengan keluhan nyeri dada iskemik saat pasien datang ke igd anda dapat masuk algoritma acls yang bradi dengan terapi atropin. Lalu bradikardia asimptomatik setelah tertangani dan dirujuk memang menurut acls tidak perlu diterapi obat spesifik, dapat dievaluasi penyebab bradikardianya apakah oksigenasi yang berkurang atau gangguan jantung atau efek samping obat antihipertensi yang diminum pasien. Bila gangguan jantung bersifat kronis dan pasien telah kronis mengalami bradikardia umumnya tubuh sudah beradaptasi sehingga bukan merupakan kehawatdaruratan dan dapat kontrol ke poli SpJP untuk evaluasi lebih lanjut saja.

Untuk terapi bikarbonat sebaiknya ditunda kecuali bila ada klinis nafas kussmaul didukung hasil agd menunjukkan asidosis metabolik berat dengan memperhatikan anion gapnya dan ada gangguan ginjal.

Untuk terapi hiperkalemia sebaiknya berdasarkan hasil kalium darah dan umumnya peak n tall T meliputi semua lead. Umumnya hanya pasien ckd stadium akhir yang mudah terjadi hiperkalemia setelah makan buah.