Injeksi kortikosteroid untuk terapi tenosynovitis de Quervain dilaporkan bisa mengurangi nyeri dan menjadi opsi yang berisiko lebih rendah daripada pembedahan. Tenosynovitis de Quervain adalah kondisi di mana kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan mengalami peradangan yang melibatkan selubung tendon musculus abductor pollicis longus (APL) dan musculus extensor pollicis brevis (EPB).[1]
Tenosynovitis de Quervain umumnya terjadi pada orang yang sering menggunakan ibu jarinya dengan gerakan repetitif, seperti pemain musik, atlet, dan pekerja kantoran. Tata laksana awal yang direkomendasikan adalah terapi noninvasif seperti penggunaan splint, kompres dingin, mengistirahatkan tangan, fisioterapi, dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).[1]
Selanjutnya, apabila pasien tidak merespons terapi konservatif tersebut, pasien bisa diberikan injeksi kortikosteroid. Pembedahan hanya dilakukan apabila terapi konservatif dan injeksi tidak menunjukkan perbaikan. Meskipun efikasi pembedahan mencapai 91%, komplikasi yang ditimbulkan lebih banyak dan tidak ekonomis.[4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)