Kinesio Taping Untuk Sindrom Rotator Cuff

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO

Kinesio taping  atau plester kinesio adalah salah satu perawatan konservatif yang digunakan  untuk sindrom rotator cuffKinesio taping adalah pita elastis, dengan perekat, terbuat dari kapas, bebas lateks, yang tidak memiliki agen farmakologi aktif. Kinesio taping semakin populer di kalangan atlet sebagai intervensi pencegahan cedera. Kinesio taping  juga sering digunakan sebagai intervensi rehabilitatif potensial dalam beberapa dekade terakhir.[1]

Ulasan Singkat Sindrom Rotator Cuff

Rotator cuff adalah perpaduan anatomis otot dan tendon supraspinatus, infraspinatus, teres minor, dan subskapularis. Sindrom rotator cuff merupakan suatu penyakit dengan berbagai patologi yang terkait dengan cedera atau kondisi degeneratif yang mempengaruhi rotator cuff. Beberapa kondisi yang bisa digolongkan sebagai sindrom rotator cuff antara lain subacromial impingement syndrome (SIS), bursitis, tendonitis rotator cuff, serta strain dan tear  rotator cuff.  Kondisi ini jika berlangsung kronis bisa berkembang menjadi penyakit degeneratif glenohumeral dan artropati rotator cuff.[2]

Kinesio Taping Untuk Sindrom Rotator Cuff-min

Penanganan sindrom rotator cuff bisa berupa tindakan nonbedah dan tindakan bedah. Pemilihan pendekatan terapi tergantung dari patologi sindrom rotator cuff, riwayat tindakan sebelumnya, dan durasi keluhan. Taping adalah salah satu intervensi yang populer untuk pengobatan dan pencegahan gangguan muskuloskeletal dalam bidang rehabilitasi. Penggunaan kinesio taping jika diaplikasikan pada sendi skapulotorasik dan glenohumeral serta otot sekitarnya, diyakini dapat memperbaiki postur, kinematika bahu, serta mengurangi rasa sakit pada kasus sindrom rotator cuff.[3]

Efek Kinesio Taping pada Kasus Sindrom Rotator Cuff

Penggunaan kinesio taping menjanjikan beberapa keunggulan dibandingkan taping tradisional. Kinesio taping bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi sehingga memungkinkan sistem otot menyembuhkan dirinya sendiri melalui perbaikan biomekanik. Kinesio taping dapat diterapkan ke area sendi atau muskuloskeletal manapun, mudah diterapkan, tidak menyebabkan alergi, dan membutuhkan biaya yang relatif rendah.[4]

Kinesio taping adalah salah satu terapi konservatif pada sindrom rotator cuff. Praktisi telah banyak menggunakannya meskipun bukti ilmiah dari manfaatnya belum kuat.[5]

Efek Kinesio Taping Terhadap Nyeri pada Kasus Sindrom Rotator Cuff

Tinjauan sistematik Cochrane (2021) mengevaluasi data dari 3 studi yang menilai efek kinesio taping terhadap nyeri saat istirahat dengan total 106 pasien. Hasil tinjauan menunjukkan tidak terdapat penurunan nyeri yang signifikan secara statistik saat istirahat pada kelompok kinesio taping dibandingkan dengan sham taping.

Hasil berbeda didapatkan terkait parameter nyeri saat bergerak. Hasil tinjauan menunjukkan penurunan nyeri saat bergerak yang signifikan secara statistik pada kelompok kinesio taping  dibandingkan dengan sham taping. Perbedaan rata-rata penurunan VAS adalah 1,48 dengan interval kepercayaan 95%. Meski demikian, peneliti menganggap bahwa kualitas bukti yang ada masih rendah karena rendahnya partisipan dalam tiap studi dan tingginya kemungkinan bias seleksi, performa, dan deteksi.[6]

Efek Kinesio Taping Terhadap Fungsi pada Kasus Sindrom Rotator Cuff

Untuk menilai fungsi bahu ada beberapa kuesioner yang digunakan. Kuesioner yang paling populer adalah Western Ontario Cuff Rotator Index (WORC), Shoulder Pain and Disabilities Index (SPADI), serta The Disabilities of Arm, Shoulder and Hand (DASH).

Tinjauan sistematik Cochrane (2021) mengevaluasi 6 studi mengenai efek kinesio taping pada fungsi bahu (n=214 pasien). Hasil studi menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik fungsi bahu pada kelompok kinesio taping dibandingkan dengan sham taping. Namun, kualitas bukti yang ada masih rendah karena jumlah partisipan dalam tiap studi yang kecil dan tingginya kemungkinan bias seleksi, performa, dan deteksi.[6]

Efek Kinesio Taping Terhadap Lingkup Gerak Sendi pada Kasus Sindrom Rotator Cuff

Dalam tinjauan Cochrane yang sama, terdapat 3 studi yang melaporkan lingkup gerak sendi aktif pada gerakan abduksi dan fleksi bahu, dengan total 68 partisipan. Hasil tinjauan menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik lingkup gerak sendi aktif kelompok kinesio taping dibandingkan dengan sham taping.

Selain itu, terdapat 1 uji klinis pada 38 pasien yang melaporkan lingkup gerak sendi aktif pada gerakan rotasi eksternal dan rotasi internal bahu. Hasil studi menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik lingkup gerak sendi aktif kelompok kinesio taping dibandingkan dengan sham taping. Meski begitu, kualitas bukti terkait manfaat kinesio taping terhadap lingkup gerak sendi sindrom rotator cuff masih sangat rendah dan memiliki risiko bias yang tinggi.[6]

Keamanan Penggunaan Kinesio Taping

Kinesio taping termasuk intervensi paling aman untuk manajemen sindrom rotator cuff. Bahan yang digunakan tidak memiliki kandungan lateks dan agen aktif farmakologi, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya alergi. Meski begitu, telah dilaporkan adanya kemerahan non-pruritus ringan setelah aplikasi kinesio taping.[6,7]

Beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk mendapat kinesio taping adalah:

  • Luka kulit pada pemasangan
  • Kemerahan pada kulit yang belum diketahui penyebabnya
  • Riwayat alergi terhadap bahan sintetis
  • Diabetes melitus dengan komplikasi perifer[7]

Kesimpulan

Kinesio taping adalah perekat elastis yang terbuat dari kapas yang  bebas bahan lateks, tanpa kandungan agen farmakologis aktif, dan biasanya bersifat tahan air. Kinesio taping telah banyak digunakan dalam kasus sindrom rotator cuff. Tinjauan sistematik Cochrane terbaru (2021) mengindikasikan manfaat kinesio taping dalam memperbaiki keluhan nyeri saat bergerak, lingkup gerak sendi, dan fungsi bahu. Meski demikian, kualitas bukti ilmiah yang tersedia masih rendah karena jumlah partisipan tiap studi yang kecil dan tingginya risiko bias.

Bukti ilmiah lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui apakah memang kinesio taping membawa manfaat dalam kasus sindrom rotator cuff. Tapi, mengingat kinesio taping merupakan intervensi yang mudah, murah, sederhana, dan aman, aplikasinya dapat menjadi pilihan sebagai manajemen konservatif.

Referensi