Mengenali Suicide Crisis Syndrome

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Suicide crisis syndrome (SCC) atau sindrom krisis bunuh diri adalah suatu kondisi akut yang merupakan penanda peningkatan risiko perilaku bunuh diri dalam waktu dekat. Beberapa studi menunjukkan bahwa SCC adalah suatu entitas diagnosis tersendiri dengan 5 komponen utama, yaitu entrapment, affective disturbance, loss of cognitive control, altered arousal, dan social withdrawal. [1,2]

WHO melaporkan bahwa bunuh diri menyebabkan 800.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan satu kematian setiap 40 detik. Bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada kelompok usia 15-29 tahun. [3]

Sebagian besar pasien yang melakukan bunuh diri mengalami gangguan mental, khususnya depresi, namun tidak semua pasien dengan gangguan mental melakukan bunuh diri. Bahkan pada beberapa pasien yang melakukan bunuh diri, tidak bisa ditegakkan adanya diagnosis gangguan mental apapun. Hal ini memunculkan pendapat bahwa perilaku bunuh diri perlu mendapatkan kriteria diagnosis tersendiri. [1]

Referensi