Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Sindroma Stevens-Johnson general_alomedika 2022-06-08T13:35:39+07:00 2022-06-08T13:35:39+07:00
Sindroma Stevens-Johnson
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sindroma Stevens-Johnson

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Etiologi Steven Johnson Syndrome (Sindroma Stevens Johnson/SSJ) yang paling utama adalah obat. Etiologi SSJ dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

Agen Infeksius

SSJ dapat disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap virus, bakteri, maupun fungi. Virus yang dapat menyebabkan reaksi SSJ misalnya Epstein-Barr virus dan Herpes simplex virus. Bakteru misalnya diphteria dan mycobacteria. Sedangkan fungi misalnya dermatofitosis dan histoplasmosis.

Obat

Antibiotik seperti penisilin dan golongan sulfa adalah yang paling sering dilaporkan. Selain itu, SSJ juga pernah dilaporkan disebabkan oleh obat antiinflamasi non steroid dan antikonvulsan.

Risiko tinggi

  • Allopurinol
  • Karbamazepin
  • Kotrimoksazol
  • Sulfonamid
  • Sulfasalazin
  • Lamotrigin
  • Nevirapin
  • Meloxicam
  • Fenorbarbital
  • Phenytoin

Risiko sedang

  • Cephalosporin : cefadroxil, ceftriaxone, cefixime

  • Makrolid : azithromycin, clarithromycin, erithromycin
  • Kuinolon : ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin

  • Tetrasiklin : doksisiklin, minosiklin

  • Diklofenak : K diklofenak, Na diklofenak

Risiko rendah

  • Penghambat beta / beta blocker : bisoprolol, propanolol

  • ACE-inhibitor (ACE-I) : captopril, enalapril
  • Penghambat sawar kalsium / calcium channel blocker (CCB) : amlodipine, nifedipine

  • Diuretic tiazid : chlorothiazide, hidrochlorothiazide
  • Sulfonilurea : glibenklamid, glimepiride

  • Insulin
  • Ibuprofen [1,3,8]

Genetik

Predisposisi genetik terkain gen HLA diperkirakan berperan dalam kerentanan SSJ.

Faktor Risiko

Risiko SSJ meningkat pada pasien:

  • Usia > 40 tahun
  • Wanita
  • Kulit hitam
  • Asia (aktifitas alel HLA lebih tinggi)[7]
  • HIV positif
  • Penyakit imun yang mendasari, seperti sistemik lupus eritematosus (SLE)
  • Infeksi virus herpes simplex
  • Penggunaan dosis obat lebih tinggi [1-3,7]

Referensi

1. Foster CS, Ba-Abbad R, Letko E, et al. Stevens-Johnson Syndrome. Medscape. 2016. Diunduh dari: https://emedicine.medscape.com/article/1197450

3. Nirken MH, High WA, Adkinson NF, et al. Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis: Clinical manifestations; pathogenesis; and diagnosis. UpToDate. 2017. Diunduh dari: https://www.uptodate.com/contents/stevens-johnson-syndrome-and-toxic-epidermal-necrolysis-pathogenesis-clinical-manifestations-and-diagnosis

4. High WA, Roujeau JC, Adkinson NF, et al. Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis: Management, prognosis, and long-term sequelae. UpToDate. 2017. Diunduh dari: https://www.uptodate.com/contents/stevens-johnson-syndrome-and-toxic-epidermal-necrolysis-management-prognosis-and-long-term-sequelae

Patofisiologi Sindroma Stevens-J...
Epidemiologi Sindroma Stevens-Jo...

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
    Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
  • Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
    Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
Diskusi Terkait
dr.Ainil Maksura
10 Juni 2021
Bayi 28 hari penuh ruam dan kulit mengelupas seluruh tubuh
Oleh: dr.Ainil Maksura
11 Balasan
Alo dokter. Izin konsul kepada TS Sp.KK dok saya ada pasien bayi sufor sejak lahir usia saat ini 28 hari rewel menangis terus menerus tanpa demam, muncul...
dr.Erreli Krisna Khusumawerdanie
21 Juli 2020
Penanganan sindrom Stevens-Johnson pada pasien laki-laki usia 56 tahun
Oleh: dr.Erreli Krisna Khusumawerdanie
7 Balasan
alodokter,izin share kasus dan bertanya. pasien laki2 56 tahun. dtang dengan keluhan bibir melepuh sperti terbakar sejak 2 hari yg lalu,hmpir sluruh mulut...
Anonymous
12 Juli 2020
Apakah yang dapat membedakan antara eritroderma karena alergi obat dan Steven-Johnson Syndrom (SJS) 
Oleh: Anonymous
10 Balasan
Alo dokter izin bertanya untuk perbedaan antara eritroderma karena alergi obat dan Steven-Johnson Syndrom apa ya?. Apakah steven jhonson syndrom selalu ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.