Penatalaksanaan Appendicitis
Penatalaksanaan definitif appendicitis adalah dengan apendektomi. Rujuk pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ruang operasi untuk melakukan apendektomi. Walau demikian, pada appendicitis akut dengan kondisi khusus seperti tidak ada akses untuk operasi atau apendektomi berisiko tinggi bagi pasien, pemberian terapi nonbedah berupa antibiotik dapat menjadi pilihan.
Appendektomi dapat dilakukan dengan laparoskopi dan laparatomi. Appendektomi melalui laparoskopi memiliki beberapa keunggulan yaitu nyeri pasca operasi yang lebih ringan, hasil estetik yang lebih baik, risiko infeksi yang lebih rendah, dan waktu penyembuhan yang lebih cepat.
Observasi aktif atau antibiotik dapat menjadi pilihan pada keadaan tertentu. Antibiotik yang menjadi pilihan untuk appendicitis adalah antibiotik spektrum luas yang mencakup bakteri aerob dan anaerob. Berikan antibiotik IV selama perawatan dan dilanjutkan dengan antibiotik oral selama 7 hari. Contoh antibiotik yang dapat menjadi pilihan adalah cefotaxime, levofloxacin, metronidazole, gentamisin.
Penggunaan antibiotik bila dibandingkan dengan appendektomi dapat bermanfaat pada appendicitis yang tidak memiliki komplikasi. Namun harus diingat bahwa penggunaannya perlu mempertimbangkan tingkat edukasi pasien dan askes terhadap layanan kesehatan. Pasien yang mampu mengerti mengenai risiko kekambuhan serta memiliki akses yang baik terhadap layanankesehatan dapat dipertimbangkan untuk mendapat antibiotik saja.
Persiapan rujukan ke rumah sakit
Pada pasien dengan suspek appendicitis, pemberian asupan via oral dihindari. Lakukan pemasangan IV line 3-jalur, untuk pemberian cairan dan obat, serta pengambilan sampel darah. Berikan analgesik dan antiemetik secara parenteral, bilamana perlu [27-29]. Berikan antibiotika spektrum luas untuk kuman aerob dan anaerob secara intravena kepada pasien yang menunjukkan tanda klinis septikemia, atau kepada pasien yang akan menjalani apendektomi [30,31]