Tergores jarum suntik bekas pasien Hepatitis B - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat malam dokter. Dok saya mau konsul, ada teman saya kebetulan dia praktek mandiri. Nah kemarin tmn saya ada pasien Hep B dtng berobat. Dan tmn saya...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Tergores jarum suntik bekas pasien Hepatitis B

    Dibalas 13 Juni 2021, 12:02
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Selamat malam dokter. Dok saya mau konsul, ada teman saya kebetulan dia praktek mandiri. Nah kemarin tmn saya ada pasien Hep B dtng berobat. Dan tmn saya melakukan injeksi ke pasien tersebut. Dan tanpa sengaja jarum bekas suntikan tersebut tergores di tangannya.

    Apa yg harus di lakukan ya dok?

    Terima kasih 🙏

13 Juni 2021, 12:02
dr. Sri Ningsih Lubis, M. Ked (PD), Sp.PD
dr. Sri Ningsih Lubis, M. Ked (PD), Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dokter, izin berdiskusi untuk kasus ini.
Sebelumnya kita perlu melihat status vaksinasi tenaga kesehatan yang terpapar jarum suntik pasien Hepatitis B tsb.Berdasarkan konsensus Hepatitis B, Bila yang terpapar BELUM divaksin Hep B, maka perlu diberikan HBIg 0,06 mL/kg BB segera (untuk mencapai kadar anti-HBs yang tinggi dalam waktu singkat) serta diberikan vaksinasi Hep B (untuk kekebalan jangka panjang & mengurangi gejala klinis).Namun, bila yang terpapar SUDAH divaksin Hep B, selanjutnya perlu dicek kadar anti-HBs.
Bila kadar anti-HBs diatas 10 mIU/ mL, maka tidak perlu lagi diberikan profilaksis paska pajanan utk tenaga kesehatan yang terpapar jarum suntik pasien Hep B tsb.Demikian dok, semoga membantu 🙏
12 Juni 2021, 20:23

Alo dokter, coba bantu menjawab dan ikut berdiskusi ya dok. Sebagai penanganan pertama tentu perlu segera bilas dengan air mengalir dan sabun atau cairan antiseptik pada daerah yang terkena jarum sampai bersih. Kemudian kalau bekerja di faskes bisa dilaporkan ke komite PPI untuk penilaian risiko pajanan, tapi kalau untuk praktek mandiri mungkin bisa dilaporkan ke puskesmas terdekat atau yang satu wilayah untuk pelaporan ke komite PPI.

Selain itu, perlu dinilai juga risiko atau kerentanan dari orang yang terpajan misalnya status imunologisnya bagaimana, apakah pernah mendapatkan vaksin hepatitis B, serta status serologis seperti HBsAg serta anti HBs jika pernah mendapatkan vaksin. Hal tersebut untuk menentukan perlunya pemberian profilaksis pasca pajanan.

Berikut saya lampirkan referensi mengenai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan, semoga dapat membantu. Turut menyimak juga diskusi TS lainnya yang mungkin pernah punya pengalaman serupa kalau di praktek pribadi untuk alur pelaporannya. Mohon koreksi jika ada kesalahan, terima kasih dok.

PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf