Bagaimana tata laksana ventrikular ekstrasistol - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter, izin bertanya untuk terapi pada VES seperti apa ya? Terima kasih banyak

Diskusi Dokter

25 April 2019, 09:58
Untuk terapi pd VES bisa diberikan golongan beta-blocker, tetapi jika VES nya sering sekali dan simptomatik alangkah baiknya dilakukan pemeriksaan echocardiography dan holter monitoring, untuk menilai apakah ada kelainan struktural, ada kah penurunan ejection fraction (reversible/reversible), berapa kali VES muncul dalam 24 jam, untuk menentukan apakah cukup dengan medical treatment atau memerlukan tindakan ablasi.
Apabila dengan pemberian optimal beta-blocker masih simptomatik, bisa dilakukan ablasi VES.
25 April 2019, 10:11

Alo dokter!

Wah sudah dijawab kardiologis... ijin menambahkan dan mohon koreksinya yaa dok.. Kalo yang saya tau, selama asimptomatik dan tidak malignan, maka tidak perlu terapi khusus.. Bisa dengan istirahat atau manuver valsava saja. Tetapi jika maligna maka bisa diberikan calcium channel blocker atau amiodarone, seterusnya seperti yg dokter deddy sampaikan. hehe.

25 April 2019, 10:16
Setuju dokter
25 April 2019, 11:14
Terima kasih untuk informasinya dok 
26 April 2019, 09:14
Terima kasih banyak dok sharingnya :)
14 Mei 2019, 06:04
dr.Samira
dr.Samira
Dokter Umum
Terimakasih atas ilmunya dok 🙏🙏
25 April 2019, 10:20
Salam dr.Bedry, memang Amiodarone dan CCB (yang golongan non-dihydropiridine) bisa juga sebagai salah satu drug of choice untuk terapi VES, tetapi di guidelines EHRA dianjurkan terapi beta-blocker sebagai lini pertama. Mengingat juga banyak obat-obatan yang lain dapat berinteraksi dengan amiodarone, dan efek samping amiodarone pada penggunaan jangka panjang bermacam-macam seperti gangguan tiroid, fibrosis paru, bradikardia, av block, sedangkan clearance amiodarone membutuhkan waktu yang sangat lama (bisa berbulan-bulan).
Sebagai obat anti-aritmia, amiodarone termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kelas 3, dan CCB (non-dihydroporidine: diltiazem & verapamil) termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kls 4, sedangkan beta blocker termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kelas 2.
25 April 2019, 10:26

wahh.. terimakasih asupannya dok. 

12 Mei 2019, 11:35
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
Dokter Spesialis Jantung
Setuju dengan Dokter
12 Mei 2019, 23:12
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
dr.Hariyanto Wijaya SpJP, FIHA
Dokter Spesialis Jantung
Setuju
14 Mei 2019, 06:06
dr.Samira
dr.Samira
Dokter Umum
Terimakasih dokter 🙏🙏
25 April 2019, 10:15
Menambahkan coba juga cari penyebab lain seperti gangguan elektrolit misal pada riwyaat diare dan muntah, gangguan hormon thyroid, gg metabolisme lainnya
25 April 2019, 10:21
Setuju dengan dr.Ardianto, mungkin dicari dulu penyebab pasti dari VES nya, bisa dilakukan screening elektrolit dan pemeriksaan kadar hormon tiroid
25 April 2019, 09:59
Correction: (reversible/irreversible)
25 April 2019, 10:52
Sama-sama dok, semoga bermanfaat sharing nya, terima kasih 🙏🏻
25 April 2019, 11:30
25 April 2019, 11:14
Terima kasih untuk informasinya dok 
Sama2 dr.Patrick 🙏🏻
12 Mei 2019, 10:02
dr.Hasjim Hasbullah, Sp.JP
dr.Hasjim Hasbullah, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung
Salam dr.Bedry, memang Amiodarone dan CCB (yang golongan non-dihydropiridine) bisa juga sebagai salah satu drug of choice untuk terapi VES, tetapi di guidelines EHRA dianjurkan terapi beta-blocker sebagai lini pertama. Mengingat juga banyak obat-obatan yang lain dapat berinteraksi dengan amiodarone, dan efek samping amiodarone pada penggunaan jangka panjang bermacam-macam seperti gangguan tiroid, fibrosis paru, bradikardia, av block, sedangkan clearance amiodarone membutuhkan waktu yang sangat lama (bisa berbulan-bulan).
Sebagai obat anti-aritmia, amiodarone termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kelas 3, dan CCB (non-dihydroporidine: diltiazem & verapamil) termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kls 4, sedangkan beta blocker termasuk ke dalam golongan anti-aritmia kelas 2.
Setuju dokter
12 Mei 2019, 21:36
Sepengetahuan saya VES memang ada beberapa obat yang bisa menjadi terapi, tergantung dari kondisi pasien, bisa dengan amiodaron, B blocker atau CCB non dihidroperidin (diltiazem, verapamil)