Penanganan seperti apa untuk menurunkan kadar hormon prolactin dan mengecilkan prolactinom pada kasus hiperprolaktinemia - Diskusi Dokter

general_alomedika

selamat malam dok, izin bertanya terapi bromokriptin pada kasus hiperprolaktinemia, apakah diperbolehkan diberikan untuk terapi hiperprolaktinemia apabila yg...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penanganan seperti apa untuk menurunkan kadar hormon prolactin dan mengecilkan prolactinom pada kasus hiperprolaktinemia

    Dibalas 01 Juni 2020, 05:55
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    selamat malam dok, izin bertanya terapi bromokriptin pada kasus hiperprolaktinemia, apakah diperbolehkan diberikan untuk terapi hiperprolaktinemia apabila yg sebelumnya menggunakan terapi cabergoline secara rutin? kondisi tersebut menjadi pertimbangan karena cabergolin cukup sulit didapatkan. apabila diperbolehkan bagaimana pengaturan dosis bromokriptin pada kondisi tersebut. mohon solusi nya dokter terimakasih.

31 Mei 2020, 21:54
dr. Willy
dr. Willy
Dokter Umum

ALO Dokter,

Menurut sumber yang saya baca dok, bromocriptine dan cabergoline dapat menjadi pilihan pertama untuk menurunkan kadar hormon prolactin dan mengecilkan prolactinoma.

Akan tetapi, salah satu metaanalisis pada tahun 2011 lebih mengunggulkan cabergoline dibandingkan dengan bromocriptine untuk terapi hiperprolaktinemia, dengan beberapa alasan:

1. Cabergoline lebih superior dalam menormalkan hormone prolaktin

2. Cabergoline lebih superior dalam mengatasi persisten amenorea, begitu pula kembalinya siklus ovulasi

3. Untuk efek samping mual dan muntah lebih minimal di Cabergoline

 

Namun dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara bromocriptine dan cabergoline dalam mengatasi galaktorea serta untuk efek samping yang lainnya selain mual dan muntah. Meta analisis ini juga tidak menilai pengurangan prolaktinomanya dan kualitas hidup.

Namun demikian, dikatakan bahwa Cabergoline lebih mahal dari Bromocriptine (Dan kalau sesuai dari pengalaman dokter mungkin lebih sulit didapat)

Akan tetapi sumber lain mengatakan bahwa bromocriptine seringkali juga bisa menjadi pilihan pertama, sedangkan Cabergoline dipilih saat saat timbul efek samping akibat bromocriptine.

Jadi mungkin dok, dua-duanya bisa dipilih dok, tetapi secara pengalaman saya tidak mengetahui bagaimana teknis switch obatnya. Mungkin TS endokrin ada yang bisa bantu jawab.

Sumber:

https://link.springer.com/article/10.1007/s11102-010-0290-z

https://emedicine.medscape.com/article/121784-medication#showall

01 Juni 2020, 05:55
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
terimakasih dokter infonya