Alo dok..
Saya bantu menjawab dari sisi gizi klinik. Pasien ini memang memerlukan modifikasi gaya hidup (terutama bila hasil pemeriksaan lain seperti kadar LDL dan HDL tidak normal).Modifikasi gaya hidup yang dimaksud, sesuai dr.Reren sudah paparkan, yaitu penurunan berat badan dan peningkatan aktifitas fisik:
1. Penurunan berat badan dicapai dengan memperbaiki asupan makan pasien sehari-hari, agar kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan diikuti dengan aktifitas fisik yg cukup
2. Tolong perhatikan jumlah dan jenis karbohidrat yg dikonsumsi, pilihkan jenis karbohidrat kompleks.
3. Seringkali pasien belum terinfo tentang lemak trans dan lemak jenuh dalam makanan. Jadi batasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, dan ganti dengan lemak MUFA atau PUFA yang juga kaya akan serat dan fitosterol (banyak pada kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran)
4. Batasi konsumsi alkohol Demikian, semoga membantu. Untuk rekomendasi pemeriksaan berikutnya dapat dilihat pada pedoman penatalaksanaan yg telah dikirimkan.

ALO, Dokter, izin berdiskusi, pada pasien dengan dislipidemia berdasarkn pedoman dari PERKENI mengenai terapio dislipidemia di Indonesia, disarankn untuk melakukan edukasi mengenai :

- modifikasi gaya hidup dengan berolahraga intensitas sedang selama 30 menit 4-6 kali seminggu, 

- diet rendah kalori dengan mmperbanyak makan sayur dan buah,

-berhenti merokok bila pasien adalah perokokSebagai monitoring disarankn melakukn pengecekan lipid tiap 4-12 minggu, dan enzim hati SGPT perlu diperiksa pada minggu ke 8-12 setelah memulai terapi atau saat menaikkan dosis. Berikut saya lampirkan tautan pedoman dari PERKENI

https://www.google.com/url?sa=t&;source=web&rct=j&url=https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/12/Panduan-pengelolaan-dislipidemia-2019.pdf&ved=2ahUKEwix2b-Kxb3tAhUEhuYKHd8pA1wQFjABegQIAxAI&usg=AOvVaw0LRauM29gM3ONsxwrM46DT

Iya,  sama" dokter..

Izin bertanya, lemak mufa dan pufa, apakah ada pada sayuran ? Apakah semua sayuran ?