Keamanan dan rekomendasi puasa Ramadhan pada pasien hamil - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter ! Bulan Ramadhan sudah mendekat dan akhir akhir ini mulai banyak user yg menanyakan tentang pengaturan pola makan dan nutrisi pada saat...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Keamanan dan rekomendasi puasa Ramadhan pada pasien hamil

    Dibalas 09 Mei 2019, 09:36

    Alo Dokter ! Bulan Ramadhan sudah mendekat dan akhir akhir ini mulai banyak user yg menanyakan tentang pengaturan pola makan dan nutrisi pada saat kehamilan. 

    Mohon sharing tentang tips pola makan dan nutrisi serta literatur mengenai tema ini yah docs

    Terimakasih ya docs !

26 April 2019, 17:50
dr. Danny Maesadatu S, SpOG
dr. Danny Maesadatu S, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Alo TS,

Sekitar 10 hari lagi, memang umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan. Dan ini bisa menjadi bahan edukasi yang bisa disampaikan kepada pasien yang berencana untuk berpuasa. Sudah ada sebuah literatur systematic review yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan tak meningkatkan risiko persalinan preterm atau janin cenderung kecil (small for gestational age). Berikut adalah tautan untuk dibaca lebih lanjut.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6202808/

Kondisi outcome berupa berat lahir ini dimungkinkan tidak berbeda jauh dengan yang tak puasa, karena saat setelah puasa bisa saja ibu hamil mengejar kalori makanan buat janinnya. Atau ada metabolisme lain saat hamil yang membuat kebutuhan kalori tetap cukup saat ibu sedang hamil.

Namun, perlu diketahui bahwa kehamilan tiap trimester memerlukan kebutuhan makro dan mikronutrien yang cukup serta cairan yang cukup. Hamil tunggal akan membutuhkan ekstra kalori sekitar 300 kalori, dan hamil gemelli akan butuh sekitar 600 kalori. Dan perlu diketahui kebutuhan cairan juga sangat penting, sehingga ketika buka, bisa disiasati dengan mengusahakan makan tiga kali, yaitu saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur. Dan untuk minum bisa disiasati dengan minum 2 gelas air tiap 2 jam. 

Bila pasien ragu, maka silakan pasien mencoba dulu untuk satu minggu dulu. Kalau tidak sanggup, maka jangan diteruskan, karena di Islam ada kemudahan untuk ibu hamil agar tidak perlu berpuasa dan bisa diganti dengan membayar fidyah (memberi makan orang yang tidak mampu) sebagai pengganti puasa.

Apalagi, perlu dipertimbangkan juga, bila pasien mau melahirkan dan menyusui. Kebutuhan kalori dan nutrisi saat menyusui lebih besar dibandingkan saat hamil. Jadi, silakan ditawarkan kepada pasien plus minus berpuasa. Kaau sanggup silakan, kalau tak sanggup ada cara kemudahan yang lain yang diberikan di dalam Islam.

Silakan TS Gizi untuk menambahkan saran mengenai pola dietnya.

Terima kasih.
26 April 2019, 20:12
Baik terimakasih atas sharingnya dok, sangat bermanfaat
27 April 2019, 07:35
Sangat Menarik Dokter. Thx for share
27 April 2019, 09:45
dr. Anastasia Venny Yustiana M.Biomed SpKJ
dr. Anastasia Venny Yustiana M.Biomed SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Terima kasih dokter atas sharingnya.
08 Mei 2019, 11:29
dr. Kasmianto Abadi, SpKJ
dr. Kasmianto Abadi, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Terima kasih atas sharingnya Dok
08 Mei 2019, 11:29
dr. Kasmianto Abadi, SpKJ
dr. Kasmianto Abadi, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Terima kasih atas sharingnya Dok
26 April 2019, 17:59
dr. Darrell Fernando, SpOG
dr. Darrell Fernando, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
26 April 2019, 17:50
Alo TS,

Sekitar 10 hari lagi, memang umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan. Dan ini bisa menjadi bahan edukasi yang bisa disampaikan kepada pasien yang berencana untuk berpuasa. Sudah ada sebuah literatur systematic review yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan tak meningkatkan risiko persalinan preterm atau janin cenderung kecil (small for gestational age). Berikut adalah tautan untuk dibaca lebih lanjut.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6202808/

Kondisi outcome berupa berat lahir ini dimungkinkan tidak berbeda jauh dengan yang tak puasa, karena saat setelah puasa bisa saja ibu hamil mengejar kalori makanan buat janinnya. Atau ada metabolisme lain saat hamil yang membuat kebutuhan kalori tetap cukup saat ibu sedang hamil.

Namun, perlu diketahui bahwa kehamilan tiap trimester memerlukan kebutuhan makro dan mikronutrien yang cukup serta cairan yang cukup. Hamil tunggal akan membutuhkan ekstra kalori sekitar 300 kalori, dan hamil gemelli akan butuh sekitar 600 kalori. Dan perlu diketahui kebutuhan cairan juga sangat penting, sehingga ketika buka, bisa disiasati dengan mengusahakan makan tiga kali, yaitu saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur. Dan untuk minum bisa disiasati dengan minum 2 gelas air tiap 2 jam. 

Bila pasien ragu, maka silakan pasien mencoba dulu untuk satu minggu dulu. Kalau tidak sanggup, maka jangan diteruskan, karena di Islam ada kemudahan untuk ibu hamil agar tidak perlu berpuasa dan bisa diganti dengan membayar fidyah (memberi makan orang yang tidak mampu) sebagai pengganti puasa.

Apalagi, perlu dipertimbangkan juga, bila pasien mau melahirkan dan menyusui. Kebutuhan kalori dan nutrisi saat menyusui lebih besar dibandingkan saat hamil. Jadi, silakan ditawarkan kepada pasien plus minus berpuasa. Kaau sanggup silakan, kalau tak sanggup ada cara kemudahan yang lain yang diberikan di dalam Islam.

Silakan TS Gizi untuk menambahkan saran mengenai pola dietnya.

Terima kasih.
Menambahkan dr Danny, pasien2 yg hamil dengan masalah seperti diabetes, pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion juga tidak dianjurkan utk puasa. Jadi sebelum berpuasa dianjurkan utk diperiksa oleh SpOG terlebih dahulu
26 April 2019, 20:12
Terima kasih dokter atad sharingnya
08 Mei 2019, 20:17
Terimakasih dr. Danny, Sp. OG., dan dr. Darrel, Sp. OG. 
08 Mei 2019, 12:24
26 April 2019, 17:50
Alo TS,

Sekitar 10 hari lagi, memang umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan. Dan ini bisa menjadi bahan edukasi yang bisa disampaikan kepada pasien yang berencana untuk berpuasa. Sudah ada sebuah literatur systematic review yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan tak meningkatkan risiko persalinan preterm atau janin cenderung kecil (small for gestational age). Berikut adalah tautan untuk dibaca lebih lanjut.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6202808/

Kondisi outcome berupa berat lahir ini dimungkinkan tidak berbeda jauh dengan yang tak puasa, karena saat setelah puasa bisa saja ibu hamil mengejar kalori makanan buat janinnya. Atau ada metabolisme lain saat hamil yang membuat kebutuhan kalori tetap cukup saat ibu sedang hamil.

Namun, perlu diketahui bahwa kehamilan tiap trimester memerlukan kebutuhan makro dan mikronutrien yang cukup serta cairan yang cukup. Hamil tunggal akan membutuhkan ekstra kalori sekitar 300 kalori, dan hamil gemelli akan butuh sekitar 600 kalori. Dan perlu diketahui kebutuhan cairan juga sangat penting, sehingga ketika buka, bisa disiasati dengan mengusahakan makan tiga kali, yaitu saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur. Dan untuk minum bisa disiasati dengan minum 2 gelas air tiap 2 jam. 

Bila pasien ragu, maka silakan pasien mencoba dulu untuk satu minggu dulu. Kalau tidak sanggup, maka jangan diteruskan, karena di Islam ada kemudahan untuk ibu hamil agar tidak perlu berpuasa dan bisa diganti dengan membayar fidyah (memberi makan orang yang tidak mampu) sebagai pengganti puasa.

Apalagi, perlu dipertimbangkan juga, bila pasien mau melahirkan dan menyusui. Kebutuhan kalori dan nutrisi saat menyusui lebih besar dibandingkan saat hamil. Jadi, silakan ditawarkan kepada pasien plus minus berpuasa. Kaau sanggup silakan, kalau tak sanggup ada cara kemudahan yang lain yang diberikan di dalam Islam.

Silakan TS Gizi untuk menambahkan saran mengenai pola dietnya.

Terima kasih.
Terima kasih infonya dok. Bermanfaat :)
08 Mei 2019, 13:07
Terimakasih sharingnya dok
08 Mei 2019, 21:45
Terima kasih Dokter atas sharingnya, sangat bermanfaat
09 Mei 2019, 05:01
dr. Melsa Aprima, SpPD
dr. Melsa Aprima, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Terima kasih sharingnya dok
09 Mei 2019, 09:27
Terima kasih atas sharingnya dok, membantu sekali karena banyak ibu hamil yg menanyakan tentang puasa sekarang ini😊
09 Mei 2019, 09:36
Terimakasih dokter infonya