ALO,  Dokter,  izin berdiskusi,  saat ini WHO dan organisasi hak asasi manusia sudah tidak menyarankan untuk melakukan tes keperawanan, dengan alasan melanggar hak asasi manusia dan berlawanan dengan falsafah 'do no harm'pada pasien.  Sebaiknya pemeriksaan ini tidak dilakukan secara rutin kecuali terdapat indikasi tertentu,  contohnya permintaan pembuatan visum dari pihak yang berwajibhttps://www.who.int/reproductivehealth/publications/eliminating-virginity-testing-interagency-statement/en/

Selamat siang dokter, jika merujuk pada Peraturan Mentri Kesehatan RI no 25 tahun 2014, usia 14 tahun memang masih tergolong ke dalam usia anak remaja, dimana tanggung jawab masih dipegang oleh orang tua.

Nah, di dalam UU no 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak, juga disebutkan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, dan melindungi anak dan mencegah perkawinan pada usia anak-anak.  Jadi IMHO kembali ke tujuan orang tua nya dokter.

Berikut source yang mungkin bisa menjadi bahan bacaan kita bersama:

https://pih.kemlu.go.id/files/UUNo23tahun2003PERLINDUNGANANAK.pdf

http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMK%20No.%2025%20ttg%20Upaya%20Kesehatan%20Anak.pdf

Mungkin ada TS lain yang ingin menambahkan. CMIIW